Senin (9-3), ratusan massa aksi “Rapat Rakyat, Mosi Parlemen Jalanan” memenuhi pertigaan Gejayan. Massa aksi terdiri atas berbagai elemen masyarakat, mulai dari mahasiswa, buruh, petani, hingga pelajar. Dalam aksi, terlihat banyak poster satir mengenai omnibus law. Di belakang panggung aksi terbentang baliho-baliho yang mempresentasikan tuntutan aksi.
Aliansi Rakyat Bergerak sebagai inisiator aksi menyiapkan panggung orasi di pertigaan Gejayan. Satu per satu wakil elemen masyarakat menaiki panggung orasi untuk mengekspresikan tuntutannya di hadapan massa aksi. Dalam orasinya, elemen buruh menyinggung soal tenaga kerja asing dan sistem upah. Sementara itu, perwakilan mahasiswa mengajak massa aksi menolak omnibus law karena tidak berpihak pada kesejahteraan masyarakat. Massa aksi membalas orasi dengan riuh tepuk tangan.
Aksi juga dimeriahkan oleh seniman dan musisi seperti Rara Sekar, Sisir Tanah, Tashoora, Jessica Amuba, Rebellion Space, Kepal SPI, dan lainnya. Meski sempat diguyur hujan, massa aksi tetap menikmati pertunjukan dengan menyanyikan beberapa lagu bersama pengisi panggung aksi. Sekitar pukul 17.00 WIB, koordinator lapangan membacakan pernyataan sikap dan meminta massa aksi untuk meninggalkan lokasi.
Foto oleh Anas Fitra, Widya R. Salsabila
Kurator: Ananta Widi
Teks: M. Rizqi Akbar
Penyunting: Rasya Swarnasta