Kompleks Perumahan Sekip UGM pada Minggu (30-04) siang itu panas terik. Di angkasa, awan tampak bersahabat meski dari selatan Yogyakarta ia mulai bergulung-gulung. Cuaca terkesan tidak menentu. Namun, situasi tersebut tidak menghentikan Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) UGM beserta para tamu dan pemuka agama Hindu untuk bersiap-siap memulai upacara peletakan batu pertama pura atau Mulang Dasar Pelinggih.
Tanpa atap yang penuh menutupi, mereka tetap khusyuk menyiapkan upacara di lokasi pura Kawasan Kerohanian UGM, Blok N komplek perumahan tersebut. “(Upacara ini kami lakukan) supaya nanti bangunan ini kuat secara niskala,” ungkap Diah, Ketua KMHD UGM.Â
Selain anggota KMHD UGM, tamu undangan, dan pemuka agama Hindu; Kawasan Kerohanian juga dikunjungi oleh beberapa mahasiswa perwakilan dari Sekber Kerohanian Forkom UKM UGM dalam rangka mewujudkan solidaritas. Kemudian sembari menunggu prosesi upacara dimulai, BALAIRUNG bersama mahasiswa perwakilan tersebut mengunjungi bangunan-bangunan yang kelak menjadi fasilitas kerohanian lima dari enam agama resmi di Indonesia. Kami berangkat dari pura yang berada di selatan kawasan menuju bangunan gereja fasilitas agama Kristen dan Katolik yang masih belum selesai dikonstruksi di utara kawasan.
“Bisa dibilang rumah ibadah ini tidak seperti gereja pada umumnya. Mungkin (justru) seperti kapel karena tidak bisa menampung ribuan, hanya ratusan,” ujar Dana, perwakilan dari Misa Kampus, ketika ditanya soal sempit atau tidaknya luas fasilitas gereja.
Selesai melihat-lihat, langkah kaki kami arahkan kembali ke arah selatan yang hanya beberapa langkah dari calon lokasi gereja Katolik. Di sana, aneka kolom bangunan dan dinding batu bata telah berdiri kokoh meski masih jauh dari kata selesai. Konstruksi ini siap menyokong bangunan klenteng yang kelak menjadi tempat peribadatan umat agama Khonghucu. Kemudian, berpindah ke sebelah selatan klenteng, terdapat lokasi vihara umat agama Buddha yang didominasi oleh kolom-kolom tinggi menjulang di tengah dan sebelah samping.Â
Selesai berjalan-jalan mengitari Kawasan Kerohanian, BALAIRUNG mewawancarai perwakilan mahasiswa yang datang untuk menanyakan harapan mereka terhadap Kawasan Kerohanian. Salah satunya adalah Kenny, anggota Keluarga Mahasiswa Buddhis UGM, “(Semoga) kualitas pembangunan lebih baik dan cepat juga selesai, (serta) semoga lekas bisa digunakan untuk kegiatan kerohanian bersama-sama.”
Gani Satria, Ketua Forkom UKM UGM, juga turut memberikan harapannya. Ia secara spesifik berharap akan ada pelibatan mahasiswa khususnya dari UKM Sekber Kerohanian dalam pengelolaan Kawasan Kerohanian. “Untuk ke depannya, sistem pengelolaan yang diharapkan adalah nanti masing-masing dari tempat ibadah bisa dikoordinasikan dengan teman-teman UKM. Jangan sampai pengelolaannya tidak jelas,” pungkas Gani.
Penulis: Fauzi Ramadhan
Penyunting: Ryzal Catur
Fotografer: Fauzi RamadhanÂ