Tumpukan sampah terlihat jelas di beberapa titik Ring Road Selatan dalam beberapa bulan terakhir. Tepatnya, semenjak penutupan TPST Piyungan pada 23 Juli 2023 lalu. Tumpukan sampah ini sering ditemui berupa kumpulan buntalan plastik yang sengaja dibuang di pinggir jalan. Sampah-sampah ini rentan terlindas pengendara yang melintas di sepanjang Ring Road Selatan. Keselamatan pengguna jalan menjadi rawan bahaya.
Berbagai macam tanda peringatan hingga ancaman tipiring bagi oknum pembuangan sampah liar pun banyak ditemui di jalanan Jogja. Namun, usaha tersebut tak kunjung membuat masyarakat jera. Tumpukan sampah liar masih tampak di mana-mana. Fenomena tersebut dapat dilihat pula di Simpang Empat Tamansari. Banyak masyarakat membuang sampah sembarangan di area ini, yang ironisnya hanya terpaut 30 meter dari TPS Tamansari.
Keberadaan tumpukan sampah liar bukan merupakan persoalan kesadaran individu semata. Jam operasional TPS yang tidak jelas juga memberi dampak. Ketidakjelasan tersebut tampak dari sangat terbatasnya jam operasional TPS. Padahal, pemerintah mengatakan telah menambah jam operasional. Sosialisasi pembatasan jam operasional TPS tersebut juga sangat kurang. Bahkan, ada beberapa depo yang bertuliskan “LIBUR” atau tertutup oleh terpal. Timbunan sampah di Simpang Empat Tamansari menjadi salah satu lokasi yang terdampak ketidakjelasan tersebut.
Selain terbatas, jam operasional TPS juga tidak konsisten. Yanto, pemulung yang memilah sampah di TPS Keparakan, menyampaikan perihal jam operasional TPS yang tidak pasti. “Kalau hari apa bukanya tiap TPS itu beda-beda, Mbak. Kalau di sini tadi buka, tapi hanya sampai jam tiga sore,” ucap Yanto pada Jumat (27-10).
Di TPS Keparakan sendiri terlihat beberapa sampah yang sudah dipilah menjalar ke ruas pejalan kaki. Penumpukan sampah di pinggiran jalan Brigjen Katamso ini merupakan sampah anorganik berupa botol yang memang sudah dipilah oleh pemulung sekitar. Yanto menuturkan bahwa sampah yang sudah dipilah akan dibawa ke TPS khusus daur ulang, seperti TPS3R Nitikan. “Kalau yang udah dipilah ini kemudian nanti dijual ke bank sampah, kalau sampah residu nanti diolah lagi jadi biopori atau pupuk kompos,” jelas Yanto saat tengah beristirahat.
Berdasarkan wawancara dengan Sri Martini Wakil Ketua II Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta pada Rabu (04-10-2023), TPS3R Nitikan nantinya akan dialihfungsikan sebagai Bank Sampah Sentral di Yogyakarta. Menurut Sri, hal ini dilakukan untuk bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendaur ulang sampahnya sendiri. Selain itu, dengan penutupan total TPA Piyungan, masyarakat Yogyakarta wajib mengurusi sampahnya sendiri.
Penulis: Fatimah Azzahrah
Penyunting: Fanni Calista
Fotografer: Fatimah Azzahrah