Balairungpress
  • REDAKSI
    • LAPORAN UTAMA
    • KILAS
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
    • BERITA JOGJA
  • NALAR
    • KAJIAN
    • WAWASAN
  • REHAT
    • BUKU
    • FILM
    • SASTRA
    • OPINI
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
Pos Teratas
Demonstran, Korban Pembunuhan Sewenang-Wenang
Ketiadaan Skala Prioritas Buntut Kekacauan Hukum Siber Indonesia
Puisi-Puisi Sengat Ibrahim
Kemunduran Peran Ulama dalam Gerakan Sosial
Belenggu Ilmuwan Indonesia di Bawah Kekuasaan
Koperasi Kredit: Solusi Kesejahteraan Masyarakat
Persekongkolan Politik Langgengkan Kasus Plagiarisme
Banjir Kritik Rencana Pembentukan Komponen Cadangan
Tuntutan Mahasiswa di Tengah Ketidakjelasan Renovasi Gelanggang Mahasiswa
Krisis Kebebasan Akademik dalam Feodalisme Kampus

Balairungpress

  • REDAKSI
    • LAPORAN UTAMA
    • KILAS
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
    • BERITA JOGJA
  • NALAR
    • KAJIAN
    • WAWASAN
  • REHAT
    • BUKU
    • FILM
    • SASTRA
    • OPINI
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
ANALEKTA

Tuntut Pemerintah, Mahasiswa Longmars ke Gejayan

23 September 2019

Ribuan massa aksi dari Bundaran UGM

Massa aksi dari Bundaran UGM berjalan menuju Pertigaan Gejayan

Sejumlah mahasiswa peserta aksi yang berkumpul di depan gerbang utama Kampus Sanata Dharma

Para peserta aksi dari UIN Sunan Kalijaga yang mengepalkan tangannya sambil menyerukan yel-yel tentang perjuangan

Peserta aksi berjalan menuju Pertigaan Gejayan sambil mengangkat poster yang berisi tuntutan

Massa aksi longmars di Jalan Adisucipto

Wujud ekspresi menolak pelemahan UU KPK dan Revisi KUHP

Berbagai poster dan spanduk yang dibawa oleh massa aksi

Peserta aksi yang mengutarakan kekecewaannya pada kondisi demokrasi Indonesia

Ungkapan sikap mahasiswa mengenai kebebasannya dalam berekspresi

Lebih dari lima ribu massa aksi #GejayanMemanggil melakukan longmars yang berangkat dari tiga titik kumpul pada Senin (23-09). Tiga titik tersebut adalah Bundaran UGM, gerbang utama Kampus Sanata Dharma, dan Pertigaan UIN yang terletak di Jalan Laksda Adisucipto. Massa aksi yang melakukan longmars dari ketiga titik tersebut akan berkumpul di Pertigaan Gejayan, Jalan Affandi untuk melakukan orasi dan panggung aksi.

Massa aksi terdiri dari mahasiswa Universitas Atma Djaya, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Pembangunan Nasional, UGM, Akademi Pembangunan Masyarakat Desa. Selain dari Yogyakarta, terdapat sekitar 600 massa aksi dari Universitas Tidar Magelang dan Universitas Muhammadiyah Magelang yang melakukan longmars sekitar pukul 12.00 dari Bundaran UGM.  Sedangkan dari poros utara, massa aksi dari Kampus Sanata Dharma (Sadhar) memulai longmars pada sekitar pukul 12.30. Giliran terakhir, sekitar pukul 13.00, massa aksi yang terdiri dari mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Universitas Janabadra, Universitas Ahmad Dahlan, dan universitas lainnya berangkat melakukan longmars. 

Akhirnya, sekitar pukul 14.00, massa aksi yang berasal dari ketiga titik kumpul sampai di Pertigaan Gejayan. Seluruh massa dihimbau agar duduk, sementara media diminta menepi dan mengosongkan tempat untuk poster dan spanduk. Tidak lama setelah itu, Korlap memimpin massa aksi untuk mengheningkan cipta dalam rangka memperingati kejadian penembakan tahun 1998 silam di Gejayan.

Kejadian tersebut adalah Tragedi Yogyakarta yang merupakan aksi menuntut Presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Aksi tersebut memakan korban jiwa seorang mahasiswa Universitas Sadhar bernama Moses Gatotkaca. Untuk mengenang tragedi tersebut, nama Moses Gatotkaca diabadikan menjadi nama jalan. Inilah alasan Pertigaan Gejayan dipilih sebagai lokasi aksi.

Aksi damai ini dilakukan untuk menuntut keadilan pemerintah dalam menyikapi permasalahan undang-undang seperti RKUHP. Menurut massa aksi, terdapat beberapa pasal yang dianggap mencampuri ranah privat. Selain itu, mereka juga menuntut permasalahan undang-undang lain seperti RUU KPK, RUU Ketenagakerjaan, dan RUU Pertanahan. Mereka juga menolak kriminalisasi terhadap aktivis. Tak lupa, massa aksi mendesak pula pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual serta penanganan kebakaran hutan dan lahan yang tengah terjadi di Sumatera dan Kalimantan.

Foto oleh Arjun Subarkah, Elvinda Farhaniyatus, Rizky Ramadhika, Setyaningsih, Valentino Mayong
Kurator: Maulidya R. Atikah
Teks: Andara Rose
Penyunting: Cintya Faliana

GEJAYANMEMANGGILlongmarsmoses gatotkaca
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Tuntutan Massa Aksi dalam Longmars dan Sidang Dewan...

Nyanyi Musisi di Tengah Massa Aksi

Kontras Bukan Kontra di Ruang Rakyat

Tuntutan Massa Aksi dalam Longmars dan Sidang Dewan...

Kecabuhan Aksi di Sekitar DPRD DIY

Api, Blokade, dan Gas Air Mata di Jakarta

Berikan Komentar Batal Membalas

Pos Terbaru

  • Demonstran, Korban Pembunuhan Sewenang-Wenang

    24 February 2021
  • Ketiadaan Skala Prioritas Buntut Kekacauan Hukum Siber Indonesia

    23 February 2021
  • Puisi-Puisi Sengat Ibrahim

    19 February 2021
  • Kemunduran Peran Ulama dalam Gerakan Sosial

    18 February 2021
  • Belenggu Ilmuwan Indonesia di Bawah Kekuasaan

    13 February 2021

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest
Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • MASTHEAD
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2019 BPPM BALAIRUNG UGM