Balairungpress
  • REDAKSI
    • APRESIASI
    • BERITA JOGJA
    • KILAS
    • LAPORAN UTAMA
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • KAJIAN
    • WAWASAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • Rektra 2022
  • EnglishEnglish
  • Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Pos Teratas
Surat Pengadilan
Pintu Ajaib “Pemecah Masalah Mahasiswa” Itu Bernama Crisis...
Tetapkan Uang Pangkal, UGM Bukan Lagi Kampus Kerakyatan
Penerbitan Perppu Ciptaker Masih Penuh Polemik dan Merugikan...
Memburu Keadilan, Melawan Ketidakadilan Aparat atas Kasus Salah...
Bualan Reformasi Polri Tanpa Lembaga Pengawas Eksternal
Bayang-Bayang Masalah Struktural dalam Penanganan Kesehatan Mental
Antarkata Antar Pikiran
SSPI Cacat Formil, Mahasiswa Berencana Ajukan Gugatan ke...
Wadas dalam Genggaman Kuasa Media

Balairungpress

  • REDAKSI
    • APRESIASI
    • BERITA JOGJA
    • KILAS
    • LAPORAN UTAMA
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • KAJIAN
    • WAWASAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • Rektra 2022
  • EnglishEnglish
  • Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
KONTRIBUSISASTRA

Puisi-puisi Ismi Indriani

September 22, 2020

 

©Ingga/Bal

Kenang-kenangan Emak

/1/

Setrika arang

Selepas subuh, anak-anak riuh mengaduh

Seragam sekolah kusut, paras mereka semrawut

Emak membakar biji-biji arang, menyalakan bara kasih sayang

Menyetrika sekeranjang pakaian dengan khusyuk

Dari mulutnya doa-doa terus bergemuruh

Memintakan keselamatan senantiasa berteduh

Di bawah atap rumah yang mulai rapuh

Pelupuk emak kian menghitam

Sebab ia harus lebih dulu turun dari ranjang

Sebelum pagi merangkak mendatangi siang.

 

Setrika arang, kepunyaan emak

Melicinkan kenangan masa silam.

 

/2/

 Jarum dan benang

Rupanya di kolong kasur bersarang

Kaleng berisi jarum dan benang,

 

Sambil menunggui anak-anak pulang menangkap layang-layang

Emak menjahit robekan selendang bercorak kembang, pemberian bapak

Sebuah ikhtiar dalam mengasuh ingatan

Mengemasi perabot kesayangan sang zaman

Agar kenangan tak pikun menyusuri jalan pulang.

 

2020

Sebuah Perjalanan di Awal Tahun

: dari Kiaracondong menuju Kediri


Aku tabah duduk di atas kereta

Sambil menyeduh sedu yang tak kunjung teduh

Mengawasi segala raut para penumpang:

Ada yang bergegas pulang melepas kesayuan, 

membantuni duri-duri kemelaratan

Di kampung halaman, ia menanam kembali butir-butir angan

Ada pula yang datang dari tanah kerinduan 

Mau menjemput bunga hati biar merapat ke rangkulan.

 

Dari stasiun satu ke stasiun lainnya,

orang-orang riang berbincang

Tapi kesepian membubung di kepalaku

Nestapa yang pernah kau garitkan di sanubari, 

telah mengusik tafakurku

Dalam dada, degup luka menyala-nyala

Padahal di balik jendela kereta,

Banyak kepermaian yang menyenangkan jiwa:

Burung-burung beramah-tamah di atas genteng rumah

Menyaksikan reranting rontok di tubuh pepohonan

Memandangi capung-capung bersayap rapuh 

bermain di tiang-tiang listrik.

 

Kukira perjalanan ini akan memalingkan ingatanku 

tentang kau,

namun sungguh tak semudah perkiraan.

 

2020

Usiamu Bertambah

: untuk adikku

Beberapa tahun silam mulutmu masih bau biskuit, dari pelupukmu

dapat kujumpai sejumput permintaan

berharap bisa berlarian menyusur gang

namun tubuhmu amat ringkih, tentu saja ibu melarang. 

Saban malam ibu kurang pulas, napasnya gelisah

diam-diam ia pergi ke dapur meracik bawang merah 

untuk dibalurkan ke punggungmu yang panas.

Kaus kaki berwarna hijau sirsak, kuning kunyit, dan 

merah tomat senantiasa menyertai siang malammu

menghangatkan tumitmu.

 

Namun kini usiamu bertambah, 

dan kau menjadi lebih kuat

tentu saja ibu gembira.

 

2020

Ismi Indriani,

lahir di Sukabumi, 28 November 1998. Sejak kecil telah menaruh hati pada sastra dan sejarah. Kini masih gemar menulis puisi, dan sedang berusaha merampungkan pendidikannya di prodi Ilmu Sejarah UNPAD. Dapat dihubungi melalui surel: ismiindriani2811@gmail.com 


Ismi Indrianikenang-kenangan emakkontribusi
9
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Surat Pengadilan

Repih dan Puisi-Puisi Lainnya

Pigura Hidup dan Puisi-Puisi Lainnya

Soal Bertemu Tuhan dan Puisi-Puisi Lainnya

Pulang ke Rumah Peradaban dan Puisi-Puisi Lainnya

Tak Semanis (Harga) Kakao

1 komentar

Ramelia136 September 22, 2020 - 12:51

Setiap bait puisinya memberikan pesan terdalam sendiri suka suka deh sama puisi sahabatku sukses terus ya.
Untuk berkaryanya

Reply

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Surat Pengadilan

    Februari 1, 2023
  • Pintu Ajaib “Pemecah Masalah Mahasiswa” Itu Bernama Crisis Center

    Januari 24, 2023
  • Tetapkan Uang Pangkal, UGM Bukan Lagi Kampus Kerakyatan

    Januari 20, 2023
  • Penerbitan Perppu Ciptaker Masih Penuh Polemik dan Merugikan Buruh

    Januari 16, 2023
  • Memburu Keadilan, Melawan Ketidakadilan Aparat atas Kasus Salah Tangkap Klitih Gedongkuning

    Januari 14, 2023

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Spesies Invasif

Polisi Virtual

Fasilitas Mahasiswa Penyandang Disabilitas di UGM Belum Maksimal

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • MASTHEAD
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM