Balairungpress
  • REDAKSI
    • APRESIASI
    • BERITA JOGJA
    • KILAS
    • LAPORAN UTAMA
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • KAJIAN
    • WAWASAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • EnglishEnglish
  • Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Pos Teratas
Disorientasi Sistem Pendidikan Langgengkan Klitih dan Kekerasan Kultural
Tak Semanis (Harga) Kakao
Aspirasi Mahasiswa dalam Agenda Revisi Kebijakan SOP Penanganan...
Pasal-Pasal Permenkominfo Bermasalah, Hak Digital Terancam
Penunjukan Penjabat Kepala Daerah Ancam Demokrasi
Minim Partisipasi Publik, RKUHP Ancam Kebebasan Sipil
Serukan Inklusivitas, ARTJOG MMXXII Gandeng Kawan Difabel
Edward Aspinall: Perjuangan Demokratik Butuh Massa Terorganisisasi
Siasat Gerakan Kampus atas Neoliberalisasi Pendidikan
OTT Haryadi Suyuti Sisakan Pekerjaan Rumah Penanganan Korupsi

Balairungpress

  • REDAKSI
    • APRESIASI
    • BERITA JOGJA
    • KILAS
    • LAPORAN UTAMA
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • KAJIAN
    • WAWASAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • EnglishEnglish
  • Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
ANALEKTAKABAR

Api, Blokade, dan Gas Air Mata di Jakarta

Oktober 10, 2020

©Rizky/Bal

©Rizky/Bal

©Rizky/Bal

©Rizky/Bal

©Rizky/Bal

©Rizky/Bal

Ribuan massa aksi yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat sipil memadati Patung Kuda, Jakarta, pada Kamis (8-10) untuk melangsungkan aksi tolak UU Cipta Kerja (Ciptaker). Aksi penolakan UU Ciptaker di Jakarta tidak hanya berlangsung di Patung Kuda saja. Massa aksi terpecah di beberapa titik, di antaranya Patung Kuda, Tugu Tani, Pasar Senen, Harmoni, dan Bundaran Hotel Indonesia. Hal ini disebabkan karena berbagai akses menuju lokasi utama aksi, yakni Istana Merdeka telah diblokade oleh polisi. Nyanyian, yel-yel, dan orasi terus terdengar siang itu.

Polisi memblokade jalan dengan memasang kawat berduri, berdiri berbaris menggunakan tameng, dan menyiagakan mobil water cannon. Sekitar pukul 14.00 WIB, massa aksi di garis depan mulai bergerak mendatangi blokade polisi. Di tengah teriakan orasi dan yel-yel, tiba-tiba polisi mulai menembakkan gas air mata ke arah massa aksi. Massa aksi terpecah, beberapa terkulai hingga harus digotong oleh massa aksi lain. Sebagian massa aksi berlarian ke Jalan Budi Kemulyaan III, sebagian ke arah timur menuju Tugu Tani, sebagian mundur ke bundaran Air Mancur Thamrin. Setelahnya, berturut-turut massa aksi dan polisi saling balas serangan. Massa aksi bersenjatakan botol dan batu, sementara polisi dengan gas air mata, tongkat pemukul, dan water cannon.

Tindak represif polisi membuat massa aksi kesal. Pos Polisi Patung Kuda dan pembatas jalan di sekitar Air Mancur Thamrin dibakar massa aksi. Asap hitam mengepul ke udara, bercampur dengan gas air mata yang terus ditembakkan polisi. Halte Transjakarta BI, Sarinah, Bundaran HI, dan Thamrin juga terbakar. Setelah terus saling balas serangan, massa aksi terpukul mundur ke Jalan M. H. Thamrin. Di sana, secara mendadak, rombongan polisi mengepung massa aksi dari Jalan Kebon Sirih. Gas air mata kembali ditembakkan. Massa aksi langsung berlarian ke Jalan H. Agus Salim.

Sekitar pukul 17.00 WIB, massa aksi di Jalan H. Agus Salim bergabung dengan massa aksi yang berada di perempatan KH. Wahid Hasyim. Dari situ, massa aksi bergabung dengan massa aksi lain yang berada di perempatan Sarinah. Situasi mereda ketika beberapa massa aksi dan polisi mulai berdialog. Sekitar pukul 17.30 WIB, massa aksi mulai membubarkan diri. Beberapa massa aksi yang kelelahan terlihat duduk di pinggir jalan. Polisi juga ikut beristirahat dan berhenti membentuk blokade. Beberapa massa aksi menggunakan kesempatan ini untuk berfoto di depan barikade polisi.

Foto oleh Rizky Ramadhika
Kurator: Ananta Widi Rayhan
Reporter: Alfredo Putrawidjoyo dan Alysia Noorma Dani
Teks: Harits Naufal Arrazie
Penyunting: Rizal Zulfiqri

aksi massapolisi represifTolak UU Cipta Kerja
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Disorientasi Sistem Pendidikan Langgengkan Klitih dan Kekerasan Kultural

Aspirasi Mahasiswa dalam Agenda Revisi Kebijakan SOP Penanganan...

Pasal-Pasal Permenkominfo Bermasalah, Hak Digital Terancam

Penunjukan Penjabat Kepala Daerah Ancam Demokrasi

Minim Partisipasi Publik, RKUHP Ancam Kebebasan Sipil

Serukan Inklusivitas, ARTJOG MMXXII Gandeng Kawan Difabel

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Disorientasi Sistem Pendidikan Langgengkan Klitih dan Kekerasan Kultural

    Agustus 9, 2022
  • Tak Semanis (Harga) Kakao

    Agustus 2, 2022
  • Aspirasi Mahasiswa dalam Agenda Revisi Kebijakan SOP Penanganan Kekerasan Seksual UGM

    Juli 28, 2022
  • Pasal-Pasal Permenkominfo Bermasalah, Hak Digital Terancam

    Juli 23, 2022
  • Penunjukan Penjabat Kepala Daerah Ancam Demokrasi

    Juli 18, 2022

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Spesies Invasif

Polisi Virtual

Fasilitas Mahasiswa Penyandang Disabilitas di UGM Belum Maksimal

Mengenal Calon-Calon Rektor UGM Periode 2017-2022

Pembungkaman Pers Mahasiswa

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • MASTHEAD
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM