Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
BARA ADIL Lakukan Siaran Pers, Ungkap Catatan Penangkapan...
Sampai Kapanpun, Aparat Bukanlah Manusia!
Polisi Tidur
Solidaritas Warga Warnai Aksi Jogja Memanggil
Partisipasi Publik Makin Terbatas, Ruang Sipil Kena Imbas
Demonstrasi di Mapolda DIY, Gas Air Mata Penuhi...
Jerit Masyarakat Adat Papua dalam Jerat Kerja Paksa...
Konservasi yang Tak Manusiawi
Anggaran Serampangan
Diskusi Serikat Pekerja Kampus, Soroti Ketidakjelasan Proses Etik...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
ALMAMATERANALEKTA

Orasi Masyarakat Gugat Omnibus Law

Maret 11, 2020

©Widya/Bal

©Widya/Bal

 

©Anas/Bal

©Widya/Bal

 

©Widya/Bal

Senin (9-3), ratusan massa aksi “Rapat Rakyat, Mosi Parlemen Jalanan” memenuhi pertigaan Gejayan. Massa aksi terdiri atas berbagai elemen masyarakat, mulai dari mahasiswa, buruh, petani, hingga pelajar. Dalam aksi, terlihat banyak poster satir mengenai omnibus law. Di belakang panggung aksi terbentang baliho-baliho yang mempresentasikan tuntutan aksi.

Aliansi Rakyat Bergerak sebagai inisiator aksi menyiapkan panggung orasi di pertigaan Gejayan. Satu per satu wakil elemen masyarakat menaiki panggung orasi untuk mengekspresikan tuntutannya di hadapan massa aksi. Dalam orasinya, elemen buruh menyinggung soal tenaga kerja asing dan sistem upah. Sementara itu, perwakilan mahasiswa mengajak massa aksi menolak omnibus law karena tidak berpihak pada kesejahteraan masyarakat. Massa aksi membalas orasi dengan riuh tepuk tangan.

Aksi juga dimeriahkan oleh seniman dan musisi seperti Rara Sekar, Sisir Tanah, Tashoora, Jessica Amuba, Rebellion Space, Kepal SPI, dan lainnya. Meski sempat diguyur hujan, massa aksi tetap menikmati pertunjukan dengan menyanyikan beberapa lagu bersama pengisi panggung aksi. Sekitar pukul 17.00 WIB, koordinator lapangan membacakan pernyataan sikap dan meminta massa aksi untuk meninggalkan lokasi.

Foto oleh Anas Fitra, Widya R. Salsabila
Kurator: Ananta Widi
Teks: M. Rizqi Akbar
Penyunting: Rasya Swarnasta

GagalkanomnibuslawGEJAYANMEMANGGIL
3
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

Kicau Riuh Kampus Hijau UGM

Ekspresi Ruang dan Waktu di ARTJOG 2024

Penutupan TPST Piyungan Mengakibatkan Jalanan Penuh Sampah

Nyaman Kita adalah Luka Mereka

Gunungan Hasil Bumi dan 17 Tahun Perjuangan Warga...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • BARA ADIL Lakukan Siaran Pers, Ungkap Catatan Penangkapan Massa

    September 15, 2025
  • Sampai Kapanpun, Aparat Bukanlah Manusia!

    September 9, 2025
  • Polisi Tidur

    September 6, 2025
  • Solidaritas Warga Warnai Aksi Jogja Memanggil

    September 5, 2025
  • Partisipasi Publik Makin Terbatas, Ruang Sipil Kena Imbas

    September 3, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM