Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABAROPINI

Segeralah Pulih Indonesia

Februari 22, 2014
©Halvin.bal

©Halvin.bal

Indonesia diuji dengan serangkaian bencana yang menerpa di awal tahun 2014. Jakarta yang memang menjadi langganan banjir saat musim hujan kini memiliki “kawan” yang mengalami hal serupa. Banjir menerjang  daerah Jawa Tengah seperti Boyolali, Demak, dan Pati. Bahkan Boyolali turut dilanda puting beliung. Bencana juga terjadi di Jawa Barat, yakni di Bekasi dan Karawang, serta Sukabumi yang mengalami longsor.

Tidak hanya di Pulau Jawa, bencana terjadi pula di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan serta Kabupaten Bungo, Jambi. Ditambah lagi banjir di Manado, Sulawesi Utara. Menurut Tim SAR, banjir di tanah Manado tahun ini terbesar dalam sekitar dua tahun terakhir. Pada tahun sebelumnya, banjir hanya setinggi satu setengah meter. Sudah barang tentu ini berakibat pada lumpuhnya wilayah tersebut.

Itu baru banjir, puting beliung, dan longsor. Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara membuat pemerintah menetapkan status gunung api menjadi Awas. Aktivitas gunung api yang terus berlangsung hingga saat ini membuat warga terpaksa mengungsi.  Sinabung merupakan gunung api tipe B di mana aktivitas erupsinya belum tercatat sejak tahun 1600. Gunung Api tersebut berubah menjadi tipe A setelah aktivitasnya terdeteksi 2010 lalu. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat pada 1 Januari saja terjadi 708 kali gempa.

Berbicara soal gempa, warga terutama di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah pada 25 Januari 2014 jam 12.14 merasakan gempa yang berpusat di 104 km Barat Daya Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.  Kekuatan gempa yang mencapai 6,5 Skala Richter cukup membuat warga panik meskipun, menurut BMKG, tidak menimbulkan potensi tsunami. Gempa tersebut juga diikuti gempa susulan. Jangan katakan kalau gempa tersebut tidak menimbulkan berbagai kerugian.

Pemerintah terus berupaya entah melalui dana kemanusiaan, memberikan informasi berupa peta rawan bencana, memberikan kebutuhan hidup, dan menggunakan berbagai teknologi guna menanggulangi bencana. Misalnya, dengan menerapkan Sistem Peringatan Dini berupa penyebaran informasi kepada masyarakat melalui penyuluhan, alat komunikasi, serta media elektronik. Tidak hanya itu, sistem ini melahirkan peralatan berupa alat pendeteksi erupsi, gempa, banjir dan sebagainya.

Saat evakuasi korban, tim SAR (Search And Rescue) memanfaatkan teknologi berupa alat pendengar suara agar memudahkan pencarian. Bahkan ahli dari Institut Teknologi Georgia telah meneliti semut karena kemampuannya melewati berbagai medan untuk membuat robot SAR. Ada juga robot tikus bernama Scratchrobot yang mampu mencari korban sekalipun dengan kondisi berasap tebal.

Tidak hanya itu, teknologi sangat dibutuhkan untuk mengabarkan kondisi setelah bencana. Sistem  geolocation yang kita kenal terbukti dapat mengetahui lokasi bencana sebab memanfaatkan internet dan satelit. Alat tersebut mampu menunjukkan lokasi yang memiliki potensi terjadinya bencana alam tinggi. Kemudian melalui surat elektronik, situs website, dan chatting, informasi itu tersebar luas ke berbagai penjuru. Alhasil bantuan dari dalam maupun luar negeri  beserta relawan secara cepat berdatangan.

 

Teknologi memang terus berkembang dengan banyak manfaat tapi bila tidak digunakan secara optimal tentu akan percuma. Kita mengetahui bahwa bencana alam dapat terjadi kapanpun dan di manapun. Oleh karenanya, manajemen bencana sangatlah penting mengingat Indonesia sarat akan bencana.  Manajemen bencana yang dimaksud mencakup cara agar masyarakat dapat siap saat bencana datang dan koordinasi yang dilakukan misalnya soal suplai kebutuhan.

Tidak hanya itu, bencana alam yang datang juga harus disikapi secara bijak. Alam ingin agar kita sadar dan peduli. Sebenarnya ada penyebab alam terpaksa bersusah payah menyadarkan. Kehidupan kita terlampau nyenyak dihantui mimpi buruk tentang krisis moral. Dana proyek sebagian diambil untung pribadi tanpa permisi. Kesalahan satu orang digali terus menerus dengan tujuan tertentu. Berikutnya kebohongan dan pergaulan bebas serta pembunuhan menjadi hal biasa.

Oleh karena itu, bencana alam yang menimpa setidaknya dapat diambil pelajaran. Bukan waktunya lagi bencana dijadikan alasan untuk saling menyalahkan pihak tertentu termasuk pemerintah. Terlebih menjelek-jelekkan guna mengambil kursi pemerintahan. Harapannya bencana alam yang terjadi membuat kita bercermin atas apa saja yang telah kita perbuat. Kita berharap Indonesia terhindar dari bencana alam kedepannya.  Segeralah pulih, Indonesia.

Shohieb Ahmad N – Mahasiswa Sekolah Vokasi 2013

 

alambangkitbanjirbencanagunung meletusIndonesiapulih
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

Karut-Marut Sistem KIP-Kuliah

Narasi Abal-Abal Hari Besar Nasional

Menjaga Nyala Pers Mahasiswa

Jangan Takut Referendum KM UGM

Memeriksa Dua Sisi: Perlunya Keterlibatan Konsumen dalam Penyejahteraan...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau

    Juni 12, 2025
  • Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

    Juni 4, 2025
  • Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran HAM

    Juni 3, 2025
  • Mitos Terorisme Lingkungan

    Mei 25, 2025
  • Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan Mahasiswa

    Mei 24, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM