Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
SANGKAR Ungkap Dugaan Salah Tangkap 14 Anak di...
Didik Supriyanto: Kebangkitan Gerakan Mahasiswa Menuju Reformasi
Abdulhamid Dipopramono: Jejak dan Orientasi Awal BPPM Balairung
Perlawanan Warga Kampung Laut Atas Penggusuran Lahan Lapas...
Program MBG Timbulkan Keracunan Massal, Ibu-Ibu Gelar Aksi
Ruang-Ruang Untuk Kami dan Puisi-Puisi Lainnya
Diskusi Film DEMO(k)RAS(i) Ungkap Ketidakadilan Iklim oleh Pemerintah
BARA ADIL Lakukan Siaran Pers, Ungkap Catatan Penangkapan...
Sampai Kapanpun, Aparat Bukanlah Manusia!
Polisi Tidur

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABARKILAS

Jauh-Jauh ke UGM Jadi Penjaga Sepeda

Mei 21, 2011

Rabu(18/5) sore, perwakilan berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa(BEM KM), dan Forum Komunikasi (Forkom) UGM berkumpul di kafetaria Gelanggang Mahasiswa UGM. Mereka menghadiri acara diskusi tentang proyek sepeda biru yang diselenggarakan Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UGM.Dalam acara bertajuk Obrolan Santai tersebut,  hadir Imam Bustomi (pegiat KOPMA) dan Azhar (pegiat BEM KM) sebagai narasumber.

Proyek sepeda biru merupakan salah satu upaya pihak rektorat UGM untuk mewujudkan kawasan kampus educopolis. Sebelumnya pihak rektorat juga  pernah mengeluarkan program serupa yang diberi nama sepeda hijau. Namun, beberapa masalah pengelolaan seperti sepeda yang hilang dan dijual oleh oknum-oknum tertentu membuat program ini tidak berjalan mulus. Akhirnya, pada 2011, pihak rektorat kembali membuat program serupa (baca: https://www.balairungpress.com/2011/04/sepeda-baru-di-kampus-biru-2/).

Dalam diskusi tersebut, dibahas beberapa kebijakan rektorat seputar proyek sepeda biru. Selain masalah titik-titik stasiun sepeda, hal yang cukup menyita perhatian adalah rencana pihak rektorat untuk menutup sebagian ruas jalan dan mempekerjakan mahasiswa sebagai penjaga stasiun sepeda.

Rencananya, guna mewujudkan kondisi lalu-lintas yang kondusif untuk bersepeda, beberapa ruas jalan di sekitar UGM akan ditutup. “Guna menghindari kecelakaan dalam penggunaan sepeda, rencananya pihak rektorat akan menutup ruas Jalan Kaliurang (Jakal) dan sekitarnya yang mengelilingi wilayah UGM,” tutur Atina, ketua Forkom UGM. Hal tersebut ditanggapi serius oleh peserta diskusi. Pasalnya, tindakan tersebut dapat menyebabkan kemacetan dan membuat warga dari Jakal yang ingin menuju Jalan Gejayan terpaksa mengambil jalan memutar.

Selain itu, rencana pihak rektorat untuk mempekerjakan mahasiswa sebagai penjaga shelterjuga mendapat perhatian. Menurut Bustomi, pihak rektorat berencana memberikan pekerjaan paruh waktu sebagai penjaga stasiun sepeda. Per jamnya mahasiswa akan dibayar empat ribu rupiah. Sehingga, dalam satu shift yang terdiri dari empat jam, mahasiswa bisa mendapat enam belas ribu rupiah. “Mungkin saja pihak rektorat ingin menanamkan jiwa enterpreneurkepada mahasiswa,” ujarnya. Selain itu, menurutnya, hal tersebut juga ditujukan untuk melibatkan mahasiswa dalam kebijakan kampus.

Hal tersebut dikritisi oleh Azhar. Menurutnya, rencana tersebut tidak bijak. Sangat naif apabila mahasiswa-mahasiswa cerdas yang berhasil diterima di UGM dipekerjakan sebagai penjaga stasiun sepeda. “Jiwa enterpreneur seperti apa yang ingin diajarkan dengan menjadi penjaga stasiun sepeda?” tandasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, rencana mempekerjakan mahasiswa sebagai penjaga stasiun sepeda perlu dipertanyakan. Mahasiswa yang diterima di UGM adalah mahasiswa cerdas, disayangkan jika hanya dilibatkan dalam urusan teknis.  “Kan kasihan kalau jauh-jauh ke UGM dari kampung halaman hanya menjadi penjaga sepeda,” pungkasnya. [Ibnu]

0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

SANGKAR Ungkap Dugaan Salah Tangkap 14 Anak di...

Perlawanan Warga Kampung Laut Atas Penggusuran Lahan Lapas...

Program MBG Timbulkan Keracunan Massal, Ibu-Ibu Gelar Aksi

Diskusi Film DEMO(k)RAS(i) Ungkap Ketidakadilan Iklim oleh Pemerintah

BARA ADIL Lakukan Siaran Pers, Ungkap Catatan Penangkapan...

Solidaritas Warga Warnai Aksi Jogja Memanggil

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • SANGKAR Ungkap Dugaan Salah Tangkap 14 Anak di Magelang

    Oktober 12, 2025
  • Didik Supriyanto: Kebangkitan Gerakan Mahasiswa Menuju Reformasi

    Oktober 12, 2025
  • Abdulhamid Dipopramono: Jejak dan Orientasi Awal BPPM Balairung

    Oktober 8, 2025
  • Perlawanan Warga Kampung Laut Atas Penggusuran Lahan Lapas Nusakambangan

    September 30, 2025
  • Program MBG Timbulkan Keracunan Massal, Ibu-Ibu Gelar Aksi

    September 30, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM