Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
BARA ADIL Lakukan Siaran Pers, Ungkap Catatan Penangkapan...
Sampai Kapanpun, Aparat Bukanlah Manusia!
Polisi Tidur
Solidaritas Warga Warnai Aksi Jogja Memanggil
Partisipasi Publik Makin Terbatas, Ruang Sipil Kena Imbas
Demonstrasi di Mapolda DIY, Gas Air Mata Penuhi...
Jerit Masyarakat Adat Papua dalam Jerat Kerja Paksa...
Konservasi yang Tak Manusiawi
Anggaran Serampangan
Diskusi Serikat Pekerja Kampus, Soroti Ketidakjelasan Proses Etik...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
ALMAMATERANALEKTA

Aksi Mahasiswa Gugat Pemerintah

September 24, 2019

©Arjun/BAL

©Tata/BAL

©Rizky/BAL

©Tata/BAL

©Arjun/BAL

©Rizky/BAL

©Rizky/BAL

©Tata/BAL

©Elvin/BAL

©Tata/BAL

Senin (23-09), pukul 14.00 massa aksi yang berangkat dari tiga titik mulai berjejal memenuhi Pertigaan Gejayan. Tak lama, aksi dibuka dengan mengheningkan cipta untuk mengingat Tragedi Yogyakarta. Setelahnya, silih berganti perwakilan beberapa perguruan tinggi dan organ lainnya mengisi panggung aksi dengan orasi. Mereka menyuarakan keresahan mereka terkait RKUHP, RUU KPK, RUU Pertanahan, dan RUU Ketenagakerjaan. Sorak-sorai dari massa aksi  riuh menimpali kalimat-kalimat para orator. “Lawan! Lawan! Lawan!” pekik mereka juga.

Setelahnya, dua orang perwakilan dari peserta aksi maju ke panggung untuk memimpin menyanyikan lagu “Darah Juang”. Massa aksi pun berdiri menyanyikan setiap bait liriknya dengan lantang sambil mengepalkan tangan mereka ke udara. Tampak pula beberapa di antara mereka mengangkat keranda bertuliskan “telah meninggal akal sehat para wakil rakyat” yang sejak siang telah diarak sembari longmars.

Sekitar pukul 16.00 dua anggota massa aksi dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta memainkan aksi teatrikal. Teatrikal itu memperlihatkan seseorang memukul dan menendang seorang lainnya yang telanjang dada dan berlumuran oli di sekujur tubuh. Aksi teatrikal ini merupakan simbolisasi dari penindasan yang dilakukan negara terhadap kelompok marjinal. Riuh tepuk tangan massa aksi pun terus bersautan menanggapi  penampilan teatris tersebut sembari lagu “Di Udara” milik Efek Rumah Kaca diputar sebagai musik latar.

Setelah aksi teatrikal usai, para koordinator aksi naik ke atas panggung dan membacakan tuntutan mereka yang menandai berakhirnya demonstrasi. Perlahan massa aksi mulai membubarkan diri dengan tertib. Selepas demonstrasi tersebut, puluhan orang sigap membawa kantong plastik berukuran besar untuk mengumpulkan sampah yang tertinggal.

Foto oleh Arjun Subarkah, Elvinda Farhaniyatus, Laksmi Garneta Kintawangi, dan Rizky Ramadhika
Kurator: Maulidya R Atikah
Teks: Rizky Ramadhika
Penyunting: Citra Maudy

gejayanGEJAYANMEMANGGILrezimRKUHPruu ketenagakerjaanruu kpkruu pertanahanRUUPKS
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

Kicau Riuh Kampus Hijau UGM

Ekspresi Ruang dan Waktu di ARTJOG 2024

Penutupan TPST Piyungan Mengakibatkan Jalanan Penuh Sampah

Nyaman Kita adalah Luka Mereka

Gunungan Hasil Bumi dan 17 Tahun Perjuangan Warga...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • BARA ADIL Lakukan Siaran Pers, Ungkap Catatan Penangkapan Massa

    September 15, 2025
  • Sampai Kapanpun, Aparat Bukanlah Manusia!

    September 9, 2025
  • Polisi Tidur

    September 6, 2025
  • Solidaritas Warga Warnai Aksi Jogja Memanggil

    September 5, 2025
  • Partisipasi Publik Makin Terbatas, Ruang Sipil Kena Imbas

    September 3, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM