Balairungpress
  • REDAKSI
    • LAPORAN UTAMA
    • KILAS
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
    • BERITA JOGJA
  • NALAR
    • KAJIAN
    • WAWASAN
  • REHAT
    • BUKU
    • FILM
    • SASTRA
    • OPINI
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
Pos Teratas
Demonstran, Korban Pembunuhan Sewenang-Wenang
Ketiadaan Skala Prioritas Buntut Kekacauan Hukum Siber Indonesia
Puisi-Puisi Sengat Ibrahim
Kemunduran Peran Ulama dalam Gerakan Sosial
Belenggu Ilmuwan Indonesia di Bawah Kekuasaan
Koperasi Kredit: Solusi Kesejahteraan Masyarakat
Persekongkolan Politik Langgengkan Kasus Plagiarisme
Banjir Kritik Rencana Pembentukan Komponen Cadangan
Tuntutan Mahasiswa di Tengah Ketidakjelasan Renovasi Gelanggang Mahasiswa
Krisis Kebebasan Akademik dalam Feodalisme Kampus

Balairungpress

  • REDAKSI
    • LAPORAN UTAMA
    • KILAS
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
    • BERITA JOGJA
  • NALAR
    • KAJIAN
    • WAWASAN
  • REHAT
    • BUKU
    • FILM
    • SASTRA
    • OPINI
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
ANALEKTABINGKAIKABAR

Menyoal Nasib Buruh dan Papua di Yogyakarta

8 May 2019

Seorang peserta aksi berlari sambil membentangkan kaus bergambar Bendera Bintang Kejora.

Polisi dan massa aksi saling dorong.

Polisi mendorong massa aksi.

Atribut aksi berhamparan di aspal imbas dari saling dorong antara polisi dan massa aksi.

Peserta aksi saling bergandeng tangan. Nampak salah satu dari mereka mengenakan .gelang dengan nuansa Bendera Bintang Kejora.

Salah satu peserta aksi berorasi di dalam lingkaran massa.

Massa aksi membentangkan spanduk untuk memperingati 56 tahun aneksasi Papua.

Siang itu (01-05), asrama mahasiswa papua dikepung polisi. Ruas Jalan Kusumanegara juga ditutup barang delapan ratus meter hingga satu kilometer ke arah barat dan timur. Pada mulanya, mereka hendak longmars menuju Nol Kilometer untuk merayakan hari buruh internasional sekaligus menyoal aneksasi Papua 56 tahun lalu. Namun, tidak lekas berangkat karena tidak diizinkan polisi. Suara orator terus melayang dibawa udara siang. Perdebatan alot antara massa aksi dan polisi justru berbuah perselisihan, saling dorong pun tidak terhindarkan. Setelah beberapa saat saling dorong, massa aksi menarik diri masuk asrama. Polisi sempat mengejar hingga pagar. Tidak lama berselang, batu dan banyak benda lain melayang ke luar asrama. Polisi dan wartawan berhamburan mencari perlindungan. Setelahnya, perselisihan antar kedua pihak mulai mereda.

Sekitar pukul 13.00, massa aksi keluar asrama dan kembali membentuk barisan sambil bergandengan tangan. Mereka mencoba kembali menerobos barikade polisi dengan merangsek maju dan juga memperlebar lingkaran. Akibatnya, saling dorong antara polisi dan massa aksi kembali tidak terhindarkan. Meski demikian, mereka tetap gagal melakukan longmars.

Setelah saling dorong, beberapa anggota massa aksi tetap berorasi secara bergantian. Nyanyian “Papua Bukan Merah Putih” juga terus menyelingi di tiap kesempatan. Pihak kepolisian yang merasa gerah, lantas membawa mobil dengan pelantang suara berukuran besar. Polisi mencoba membujuk mereka untuk berorasi di Tugu. Tapi, massa aksi tetap tidak beranjak. Bentuk aksi mereka justru kian variatif. Mereka membakar suar, menuliskan nama-nama polisi yang bertugas di aspal, menari, berlari, dan berputar-putar sambil bernyanyi. “Papua Bukan Merah Putih” ditambah serentetan lagu yang mengkritik aparat pun kian lantang berkumandang.

Kondisi demikian tidak berubah dalam beberapa jam. Menuju petang, seorang orator membawa secarik kertas berisi tuntutan dan membacakannya. Beberapa tuntutan tersebut adalah perihal pemenuhan hak-hak buruh, mewujudkan pendidikan gratis dan bervisi kerakyatan, serta pemberian hak menentukan nasib bagi Bangsa Papua. Setelah pembacaan tuntutan itu, massa aksi menarik diri ke dalam asrama dan polisi pun turut membubarkan diri.

Teks dan Foto oleh Rizky Ramadhika
Kurator Arjun R. Subarkah

AMPaneksasi papuaasrama kamasanbintang kejoraHari BuruhPapuayogyakarta
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Tuntutan Massa Aksi dalam Longmars dan Sidang Dewan...

Nyanyi Musisi di Tengah Massa Aksi

Kontras Bukan Kontra di Ruang Rakyat

Tuntutan Massa Aksi dalam Longmars dan Sidang Dewan...

Kecabuhan Aksi di Sekitar DPRD DIY

Api, Blokade, dan Gas Air Mata di Jakarta

Berikan Komentar Batal Membalas

Pos Terbaru

  • Demonstran, Korban Pembunuhan Sewenang-Wenang

    24 February 2021
  • Ketiadaan Skala Prioritas Buntut Kekacauan Hukum Siber Indonesia

    23 February 2021
  • Puisi-Puisi Sengat Ibrahim

    19 February 2021
  • Kemunduran Peran Ulama dalam Gerakan Sosial

    18 February 2021
  • Belenggu Ilmuwan Indonesia di Bawah Kekuasaan

    13 February 2021

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest
Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • MASTHEAD
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2019 BPPM BALAIRUNG UGM