Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Wisnu Prasetya Utomo: Tantangan Pers Mahasiswa di Persimpangan...
Episode-Episode Perjalanan: Episode 2 dan Episode…
Monika Eviandaru: Reorientasi Pers Mahasiswa Dalam Neoliberalisasi Perguruan...
Episode-Episode Perjalanan
SANGKAR Ungkap Dugaan Salah Tangkap 14 Anak di...
Didik Supriyanto: Kebangkitan Gerakan Mahasiswa Menuju Reformasi
Abdulhamid Dipopramono: Jejak dan Orientasi Awal BPPM Balairung
Perlawanan Warga Kampung Laut Atas Penggusuran Lahan Lapas...
Program MBG Timbulkan Keracunan Massal, Ibu-Ibu Gelar Aksi
Ruang-Ruang Untuk Kami dan Puisi-Puisi Lainnya

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABARKILAS

Kajian Etnografi dalam Diskusi Buku ‘Bebetai Uma’

Maret 29, 2013
©Suci Wulandari

©Suci Wulandari

Bertempat di Gedung Auditorium Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Yayasan Lembaga Kajian islam dan Sosial (LKiS) bekerja sama dengan Keluarga Mahasiswa Antropologi (KEMANT) mengadakan diskusi buku. Acara yang diadakan Rabu (27/3), mendiskusikan buku ‘Bebetei Uma’ karya Bambang Rudito. Buku ini berkisah tentang budaya Mentawai, khususnya kajian etnografi.

Acara diskusi buku ini dimulai pukul 09.34 dengan sambutan perwakilan Yayasan LKiS. Setelah itu, pengantar diskusi oleh moderator. Selanjutnya, pembicara memberikan paparan. Pada sesi terakhir, diskusi tanya jawab dengan peserta yang hadir.

Awalnya, konsep acara ini adalah bedah buku. Namun, Dr. Pujo Semedi Hargo Yuwono, M.A. selaku pembicara awal tidak bisa hadir, sehingga konsep acara diubah menjadi diskusi buku. Hal ini diungkapkan oleh Buhari, mahasiswa Antropologi ’10, selaku ketua panitia. “Pembicara awal enggak bisa dan akhirnya kami disarankan untuk menghubungi Mbak Maskota Delfi yang ternyata masih murid penulisnya,” kata Buhari.

Bambang selaku penulis sekaligus pembicara pertama, memaparkan tentang isi buku dan kekagumannya terhadap budaya Mentawai. Ia mengatakan, identitas orang Mentawai tidak akan berubah karena masih ada unsur keyakinan nenek moyang. “Kebiasaan mungkin bisa berubah, tetapi budaya itu sendiri akan tetap,” tegas Bambang.

Pembicara lainnya, Maskota Delfi, mahasiswi S3 Antropologi UGM, menanggapi buku ini secara positif. Ia mengungkapkan kekagumannya atas riset serius yang dilakukan Bambang untuk menulis buku ini. “Pak Bambang sudah meneliti Mentawai sejak saya baru berfikir untuk menjadi mahasiswa. Sungguh dedikasi yang luar biasa,” ujar Maskota.

Antusiasme peserta tidak terlalu tinggi. Terlihat dari penonton yang hadir tidak terlalu banyak. Kursi-kursi Auditorium FIB sebagian besar kosong tidak terisi. Biarpun begitu, hal ini tidak membuat pembicara maupun panitia kecewa. Menurut Maskota, yang terpenting adalah kontinuitas acara seperti ini. “Acara diskusi tidak perlu banyak peserta, yang penting komunikasi bisa terjalin selama acara berlangsung,” ujar Maskota. Hal serupa juga disampaikan oleh Buhari. “Mungkin acara kurang efektif karena ruangan terlalu besar, tapi saya cukup puas dengan diskusi ini,” katanya.

Penonton yang hadir pun juga cukup menikmati acara ini. Hal ini disampaikan oleh salah satu penonton yang hadir, Gilang P. Sari, Antropologi ’08. Ia mengatakan bahwa acara ini cukup menarik. “Saya kebetulan tertarik dengan Mentawai dan yang dibahas tentang etnografi,” ujarnya. Gilang juga mengungkapkan, acara diskusi buku terutama tentang etnografi akan sangat bagus jika sering diadakan.[Suci Wulandari]

 

0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

SANGKAR Ungkap Dugaan Salah Tangkap 14 Anak di...

Perlawanan Warga Kampung Laut Atas Penggusuran Lahan Lapas...

Program MBG Timbulkan Keracunan Massal, Ibu-Ibu Gelar Aksi

Diskusi Film DEMO(k)RAS(i) Ungkap Ketidakadilan Iklim oleh Pemerintah

BARA ADIL Lakukan Siaran Pers, Ungkap Catatan Penangkapan...

Solidaritas Warga Warnai Aksi Jogja Memanggil

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Wisnu Prasetya Utomo: Tantangan Pers Mahasiswa di Persimpangan Jalan

    Oktober 25, 2025
  • Episode-Episode Perjalanan: Episode 2 dan Episode…

    Oktober 23, 2025
  • Monika Eviandaru: Reorientasi Pers Mahasiswa Dalam Neoliberalisasi Perguruan Tinggi dan Pasca-Reformasi 1998

    Oktober 20, 2025
  • Episode-Episode Perjalanan

    Oktober 16, 2025
  • SANGKAR Ungkap Dugaan Salah Tangkap 14 Anak di Magelang

    Oktober 12, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM