PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan hibah kepada para pedagang di area Pusat Jajanan Lembah UGM Jl. Olah Raga, Lembah Timur, Yogyakarta. Hibah yang diberikan pihak BRI berupa dua puluh dua gerobak siap pakai dan 20 meja dan kursi makan pengunjung yang diseragamkan. Acara peresmian hibah dari BRI ini diselenggarakan pada Senin (25/2) dari pukul 11.00 hingga 11.30 WIB. Serah terima barang ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Budi Santoso Wignyosukarto, dan Wakil Pemimpin Wilayah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Yogyakarta, Ruslan Wahyudi.
Ruslan Wahyudi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian BRI terhadap pelaku usaha kecil. “Program ini dari dana Corporate Social Responsibility (CSR), ada beberapa CSR yang sudah kami kucurkan, salah satunya di UGM ini,” kata Ruslan. Selain memberi bantuan kepada pedagang Pujale UGM, BRI juga mempunyai program pemberian bantuan pada masyarakat yang kurang mampu. “Kemarin kami memberikan bantuan untuk warga kurang mampu di daerah Kricak berupa pembangunan rumah, kemudian bantuan untuk pedagang emas di Bringharjo,” ungkap Ruslan. Menurut Ruslan, saat ini jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bekerja sama dengan BRI di wilayah Yogyakarta di atas sembilan puluh persen. “Ada dua ratus juta nasabah yang bekerja sama dengan BRI yang bergerak di bidang UMKM,” ujar Ruslan.
Program pemberian bantuan ini merupakan langkah awal BRI untuk mendorong pedagang kecil untuk melanjutkan usaha ke tingkat yang lebih tinggi. “Untuk berikutnya, kami bisa tawarkan bantuan yang lebih besar lagi jika kira-kira pedagang ini membutuhkan dana,” ujar Ruslan. Pemberian bantuan ini merupakan wujud kesinambungan penyisihan laba BRI yang digunakan untuk memajukan kesejahteraan pedagang kecil dan perkembangan di bidang pendidikan.
Tak hanya memberi bantuan kepada pedagang di Pujale saja, BRI juga memberikan bantuan kepada masyarakat dan pemerintah daerah sesuai wilayah masing-masing. “Bahkan untuk Kredit Usaha Rakyat, kita bisa bantu dengan faktor anggunan,” kata Ruslan. Menurut Ruslan, pemberian bantuan kepada pedagang kecil oleh BRI berawal dari bank kecil, koperasi, serta usaha tani dan nelayan. Latar belakang itulah yang memfokuskan BRI pada sektor UMKM. Pemberian bantuan berupa gerobak, meja, dan kursi diharapkan mampu membantu pedagang sehingga dapat meningkatkan omzet yang signifikan. Menurut Ruslan, penyeragaman gerobak di area Pujale UGM bertujuan agar antara satu pedagang dengan pedagang lain tidak saling merugikan.
Pemberian bantuan ini diterima dengan senang hati oleh para pedagang Pujale. Salah satu pedagang yang menerima bantuan dari BRI adalah Mustapa, pedagang soto di Pujale. “Gerobak ini sudah dikirim sejak tiga minggu yang lalu.” ujarnya. Menurut Mustapa, pemberian bantuan oleh BRI ini diawali saat Paguyuban Pedagang Lembah meminta bantuan gerobak kepada Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset DPPA UGM. Kemudian DPPA UGM mencari sponsor, dan BRI bersedia memberikan bantuan kepada pedagang Pujale. Diberikannya bantuan oleh BRI ini membuat Mustapa berniat untuk meminjam sejumlah uang yang lebih besar untuk membuka usaha. “Ada niat untuk meminjam uang ke BRI untuk membuka usaha, mungkin nanti atas nama Paguyuban Pedagang Lembah juga,” kata Mustapa. [Desinta]