Judul Film : War Horse
Produksi, tahun : DreamWorks Pictures, 2011
Sutradara : Steven Spielberg
Penulis Skenario : Lee Hall dan Richard Curtis
Pemain : Jeremy Irvine, Peter Mullan, Emily Watson, Niels Arestrup, David Thewlis, Tom Hiddleston, Benedict Cumberbatch, dan Celine Buckens
Genre : Drama
Durasi : 146 menit, 40 detik
War Horse adalah film yang menceritakan persahabatan seorang pemuda Inggris bernama Albert Narracott dengan seekor kuda yang bernama Joey. Film ini mengemas cerita persahabatan antara manusia dan binatang dengan latar Perang Dunia I. Sejak awal cerita, penonton disuguhkan keindahan pemandangan pedesaan Inggris pada awal abad ke-20. Selain itu, alunan musik sendu yang mengiringi sebagian besar adegan film ini semakin membuat penonton menghayati cerita. Film adaptasi novel War Horse karangan Michael Murpogo ini masuk dalam nominasi Academy Awards 2012 untuk kategori film terbaik.
Pertemuan Albert dan Joey berawal ketika ayah Albert (Ted Narracott) membeli Joey di pasar lelang. Namun, istri Ted (Rose Narracott) marah dan meminta suaminya mengembalikan Joey ke pasar lelang. Kemarahan Rose disebabkan oleh kondisi ekonomi keluarga Narracott yang serba kekurangan. Selain itu, Joey bukan jenis kuda pembajak lahan, tetapi jenis kuda pacuan. Sehingga, bagi keluarga Narracott yang hanya berprofesi sebagai petani membeli kuda seharga 30 guinea terlalu mahal.
Kemarahan Rose berkurang ketika Albert menyatakan bersedia melatih Joey hingga dapat membajak lahan. Albert melatih Joey dengan tulus dan sungguh-sungguh, sehingga Joey patuh kepadanya. Selain itu, Albert tak sekadar memandang Joey sebagai seekor kuda biasa, tetapi ia menganggap dan memperlakukan Joey seperti manusia. Pemuda yang belum berusia 19 tahun itu berkomunikasi dengan kudanya serupa bicara dengan manusia normal.
Suatu hari, Andrew Easton, pemilik lahan (landlord) kota Devon datang ke rumah keluarga Narracott untuk menagih hutang. Namun, saat itu Ted tidak mampu membayar seluruh hutangnya. Kemudian, Andrew memberi kesempatan Ted untuk melunasi hutangnya setelah panen lobak musim gugur. Namun, panen keluarga Narracott gagal karena lobak yang mereka tanam rusak oleh hujan lebat. Akhirnya, Ted terpaksa menjual Joey kepada seorang tentara Inggris, Kapten Nicholls. Saat itulah Albert dan Joey berpisah.
Film yang dirilis pada 25 Desember 2011 menyampaikan beberapa anjuran, seperti perjuangan, ketulusan, dan perdamaian. Adegan yang mengandung ajakan untuk berjuang disampaikan ketika Albert berusaha mencari Joey dengan cara ikut berperang melawan tentara Jerman. Padahal, usia Albert belum memenuhi syarat untuk bergabung dengan tentara kavaleri Inggris. Kemudian, cara Albert merawat dan melatih Joey tanpa mengharap imbalan apapun menunjukkan, ketulusan hati tak dapat ditukar oleh apapun. Terakhir, nasihat perdamaian disampaikan ketika salah seorang tentara Inggris dan salah seorang tentara Jerman bersedia berdamai secara pribadi di tengah peperangan demi menyelamatkan Joey.
Film ini pada dasarnya menyampaikan cerita cinta dan kasih sayang yang dibumbui cerita perang. Steven Spielberg keberatan jikalau War Horse disebut film perang. Walaupun terdapat kata ‘war’ pada judul film, adegan perang tidak mendominasi film ini. Spielberg mengatakan, “Yang membuatnya unik, film ini bercerita tentang cinta dan perang, tapi saya tidak melihatnya sebagai cerita perang. Kalau Anda perhatikan, adegan perang dalam film ini tidak lebih dari 15 menit,” ungkap Steven Spielberg sebagaimana dilansir oleh kapanlagi.com.
Film peraih Critics Choice Awards ini membuat istri Pangeran William (raja Inggris), Kate Middleton meneteskan air mata ketika menyaksikan pemutaran perdana War Horse di Leicester Square, London. Memang, dalam film ini terdapat beberapa adegan mengharukan yang sangat mengagumkan. Salah satunya, ketika Albert bertemu kembali dengan Joey di barak tentara Inggris. Saat itu, kedua mata Albert terluka dan tidak dapat melihat untuk sementara waktu. Namun, Albert dapat merasakan dan mengetahui keberadaan Joey di dekatnya.
Tampaknya, Spielberg bermaksud menyampaikan persahabatan tidak hanya berlaku untuk sesama manusia, tetapi dapat berlaku untuk manusia dengan binatang. Walaupun sandiwara dalam film ini terlalu berlebihan, tetapi pengambilan gambar yang luar biasa membuat film ini sayang untuk dilewatkan. Setelah menonton film epik ini, penonton dapat mengetahui pesan positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia dapat hidup harmonis dengan sesama makhluk hidup. [Fadhila Rachmadani, Wina Tryanitasari Simanjutak]