Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...
Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...
Kota Batik yang Tenggelam
Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal
Membumikan Ilmu Bumi
Kuasa Kolonial Atas Pangan Lokal
Anis Farikhatin: Guru Kesehatan Reproduksi Butuh Dukungan, Bukan...
Tangan Tak Terlihat di Balik Gerakan Rakyat
Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...
LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABARKILAS

Ekspresi Tanpa Batas dalam Keterbatasan

April 26, 2015
Kelompok PKM Pengabdian Masyarakat “Write Your Heart” mengunjungi Sekolah Khusus Tuna Rungu Karnna Manohara pada Jum’at siang (24/4). Kegiatan mingguan ini dilakukan dengan mengajari para siswa menulis, menari, melukis, dan seni pertunjukan. Pencapaian akhir kegiatan ini yaitu dengan menggelar pentas seni yang akan diadakan pada bulan Juni mendatang. ©Anastry

Kelompok PKM Pengabdian Masyarakat “Write Your Heart” mengunjungi Sekolah Khusus Tuna Rungu Karnna Manohara pada Jum’at siang (24/4). Kegiatan mingguan ini dilakukan dengan mengajari para siswa menulis, menari, melukis, dan seni pertunjukan. Pencapaian akhir kegiatan ini yaitu dengan menggelar pentas seni yang akan diadakan pada bulan Juni mendatang. ©Anastry

Jumat (24/04), Sekolah Khusus Tunarungu Karnnamanohara terlihat berbeda dari hari biasanya. Pintu masuk sekolah dipenuhi oleh siswa yang berkumpul untuk mengikuti kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa UGM. Pengabdian ini dilakukan oleh 5 orang mahasiswa UGM yang diketuai oleh Gunisya Kartika Sari, mahasiswa Psikologi UGM ‘12. Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) pengabdian masyarakat ini melakukan kegiatan yang bertajuk Write Your Heart. Pengabdian ini dilaksanakan setiap hari jumat di Sekolah Khusus Tunarungu Karnnamanohara, Sleman. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan konsep yang berbeda sesuai dengan materi yang akan diberikan.

Dalam pelaksanaannya, para siswa sekolah ini dibagi menjadi dua kelas. Kelas pertama adalah kelas yang diisi oleh anak SD dan kelas kedua diisi oleh anak SMP dan SMA. Kedua kelas ini nantinya juga diberikan materi yang berbeda. Kartika mengatakan bahwa materi yang diberikan pada anak SD lebih menekankan pada penggalian ekspresi mereka. Sedangkan, materi yang diberikan kepada anak SMP dan SMA lebih ditekankan pada kemampuan menulis, baik cita-cita atau harapan. Anak-anak SD diberikan pelajaran melukis, menari, dan juga bermain drama. Di sisi lain, anak-anak SMP dan SMA diajak untuk belajar menulis diary dan menarasikan sebauh gambar.

Pengabdian ini berusaha untuk menampung ekspresi dan membantu siswa di sekolah ini untuk berbaur dengan masyarakat. Kartika juga berharap agar kegiatan ini mampu menjembatani para siswa dalam membangun cita-cita. “Kami berharap kegiatan ini mampu membantu para siswa untuk menggali bakat yang mereka miliki,” jelasnya. Puncak dari kegiatan pengabdian ini adalah acara pentas seni dan pameran karya seni hasil karya para siswa pada bulan Juni mendatang.

Selain itu, kegiatan ini bekerja sama dengan berbagai pihak seperti dinas sosial, UKM peduli difabel, dan komunitas difabel. Hal ini dilakukan untuk membuka relasi bagi siswa yang ada di sekolah khusus ini. Selain itu, kegiatan ini juga dikampanyekan melalui media sosial. “Selain bekerja sama dengan berbagai pihak, kami juga melakukan kampanye melalui beberapa media sosial seperti instagram, path, dan website,“ jelas Tika.

Dalam pelaksanaan kegiatan, mahasiswa yang tergabung dalam PKM ini dibantu oleh beberapa sukarelawan yang nantinya melanjutkan program ini. Sukarelawan ini membantu dalam pengajaran materi dan juga dokumentasi. Bangkit Wibowo, mahasiswa Manajemen UGM angkatan ’14 adalah salah satu sukarelawan dalam kegiatan ini. Bangkit mengatakan bahwa dirinya memang tertarik dalam kegiatan mengajar, oleh karena itulah dia ingin bergabung. Baginya mengajar siswa di sekolah khusus memang agak susah karena harus ada penyesuaian. “Awalnya merasa susah karena harus pelan dan jelas ketika berbicara. Mimik dan ekspresi ketika berbicara harus benar-benar jelas agar mereka mengerti,” tuturnya.

Meskipun mengalami kesulitan dalam penyesuaian, kegiatan ini tetap mendapat respon yang baik dari pihak sekolah dan juga siswa. Para siswa tidak tertutup dan mau berinteraksi dengan panitia pelaksana. Respon yang baik dari pihak sekolah juga mendukung kegiatan ini. Hikmawan Cahyadi, selaku kepala sekolah mengatakan bahwa pihak sekoalah merasa senang mendapatkan apresiasi dari mahasiswa UGM. “ Kami sangat senang mendapat apresiasi dari mahasiswa UGM, kegiatan ini memberikan wadah untuk pengembangan bakat mereka agar bisa mandiri,” tuturnya. Kedepannya, beliau berharap kegiatan seperti ini tetap berlanjut dan tidak berhenti sampai di sini. [Erry, Atikah, Juli]

 

Pengabdian MasyarakatPKMslbwrite your heart
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...

Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...

Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...

LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Diskusi dan Perilisan Zine Maba Sangaji Basuara, Tilik...

Diskusi Buku dan Budaya, Soroti Peran Sastra Melawan...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua Bukan Tanah Kosong

    November 24, 2025
  • Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam Sikapi Diskriminasi

    November 24, 2025
  • Kota Batik yang Tenggelam

    November 21, 2025
  • Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal

    November 21, 2025
  • Membumikan Ilmu Bumi

    November 21, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM