Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...
Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...
Kota Batik yang Tenggelam
Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal
Membumikan Ilmu Bumi
Kuasa Kolonial Atas Pangan Lokal
Anis Farikhatin: Guru Kesehatan Reproduksi Butuh Dukungan, Bukan...
Tangan Tak Terlihat di Balik Gerakan Rakyat
Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...
LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABARKILAS

Pembangunan Kolam Lumba-lumba Menuai Kontroversi

Juni 7, 2011

Rencana pembangunan kolam lumba-lumba di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM memicu protes. Senin (6/6), sekitar 20 orang yang tergabung dalam Animal Friends Jogja (AFJ) melakukan aksi protes di bunderan UGM. Unjuk rasa diisi dengan orasi dan juga aksi teatrikal memperagakan lumba-lumba yang dikurung.  Aksi protes ini mendapat pengawalan dari tim Satuan Keamanan dan Ketertiban Kampus (SKKK) dan beberapa petugas dari kepolisian.

Angelina Pane, manajer program AFJ, mengatakan terdapat beberapa alasan mengapa mereka menolak rencana tersebut. Menurutnya, penangkaran lumba-lumba akan memberi efek buruk pada lumba-lumba. Hal ini dikarenakan lumba-lumba mempunyai gelombang sonar. “Jika diletakkan dalam kolam, gelombang sonar yang mereka punya akan memantul pada dinding kolam dan menurunkan kekebalan tubuh mereka,” ungkapnya. Selain itu, lumba-lumba merupakan mamalia laut yang terbiasa melakukan penjelajahan puluhan ribu kilometer. Apabila ditaruh dalam kolam, lumba-lumba akan mengalami kejenuhan dan stres. Oleh karena itu, menurutnya penelitian lumba-lumba sebaiknya dilakukan di habitat aslinya.

Lebih lanjut, Angelina menambahkan bahwa rencana pembangunan ini dapat  mengarah pada upaya komersialisasi dan eksploitasi lumba-lumba. Indikasi ini ditemukan karena UGM bekerjasama dengan PT Wersut Seguni Indonesia (WSI). Menurutnya, PT WSI merupakan pengelola fasilitas rekreasi dan sirkus lumba-lumba. “Dikhawatirkan lumba-lumba yang niatnya dijadikan penelitian malah dieksploitasi menjadi sarana hiburan,” tambah Angelina.

Untuk menyatakan keberatan ini, Angelina menuturkan bahwa AFJ telah beberapa kali melayangkan surat kepada pihak dekanat FKH namun tak pernah ada tanggapan. Mereka pun beberapa kali menyambangi FKH untuk bertemu dengan dekan, namun selalu gagal untuk bertemu dengan pihak terkait. Dengan pertimbangan itu, aksi kemudian dilanjutkan dengan melakukan long march menuju FKH. Akhirnya setelah beberapa kali mencoba untuk menghubungi, mereka diterima oleh pihak dekanat untuk melakukan dialog.

Pihak dekanat sendiri, ketika menerima perwakilan dari pengunjuk rasa, mengatakan bahwa pembangunan kolam lumba-lumba ini baru sebatas wacana. Rencana ini masih memerlukan pengkajian dan telaah lebih dalam. “Wacana ini masih perlu dikaji. Untuk itu, kedepannya akan diadakan seminar untuk melakukan kajian lebih lanjut,” tutur drh. Bambang Sumiarto, selaku dekan FKH.

Perihal kerjasama dengan PT WSI, pihak dekanat FKH menolak berkomentar lebih lanjut. “Kalo soal MoU-nya, tanyakan langsung dengan pihak rektorat,” tutur drh. Setyo Budi selaku Wakil Dekan III bidang kemahasiswaan. Ia menuturkan lebih lanjut, FKH hanya sebatas pelaksana saja. [Reinhart, Shandy]

0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...

Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...

Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...

LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Diskusi dan Perilisan Zine Maba Sangaji Basuara, Tilik...

Diskusi Buku dan Budaya, Soroti Peran Sastra Melawan...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua Bukan Tanah Kosong

    November 24, 2025
  • Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam Sikapi Diskriminasi

    November 24, 2025
  • Kota Batik yang Tenggelam

    November 21, 2025
  • Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal

    November 21, 2025
  • Membumikan Ilmu Bumi

    November 21, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM