Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABARLAPORAN UTAMA

Menanti Langkah Cepat Atasi Banjir

Desember 20, 2012
©Benyamin Siburian

©Benyamin Siburian

Banjir karena hujan deras tampak mengganggu arus lalu lintas di jalan UGM. Hal ini terjadi karena selokan yang berada di kanan-kiri jalan meluap. Salah satunya adalah jalan Prof. Dr. Mr. Notonegoro, tepatnya  di depan  Sekolah Vokasi Ekonomika dan Bisnis. Sejumlah pengguna jalan pun merasa terganggu. “Jalanan terlihat seperti  sungai,” keluh Fitriani, mahasiswa jurusan  Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan 2011  yang kerap melewati jalan tersebut. Ia mengatakan, banjir tersebut membuatnya harus memutar arah mencari jalan alternatif untuk pulang.

Senada dengan Fitriani, Arieta Dwi Rahayu, mahasiswa jurusan Manajemen 2011 Sekolah Vokasi mengungkapkan, “Banjir di depan kampus membuat mahasiswa bingung mau pulang lewat mana.”  Menurutnya, banjir yang tingginya lebih dari mata kaki di depan kampusnya itu sangat mengganggu. Pasalnya ketika akan ke utara, jalan banjir dan licin. Sedangkan jalan ke arah selatan, juga terdapat genangan air yang tak kalah tingginya.

Terkait kejadian tersebut, Sariyana, S.Sos selaku pejabat Bagian Umum dan Perlengkapan Sekolah Vokasi Ekonomika dan Bisnis  pun berkomentar. Pihaknya mengaku sudah melakukan tugasnya, yakni  mengirimkan memo terkait permohonan penanganan banjir kepada Direktorat Pengelolaan dan Pengembangan Aset (DPPA). “Kami  sudah mengirimkan memo ke DPPA dua kali,” ungkapnya.

Sariyana mengatakan, memo terkait permohonan penanganan banjir tersebut pertama dikirimkan  awal musim hujan 2012. DPPA pun merespon dengan membersihkan saluran air yang ada di depan Sekolah Vokasi Ekonomika dan Bisnis. Namun, memo kedua yang ia kirim November lalu, belum mendapat respon dari DPPA.  “Mungkin DPPA menunggu hujan yang deras, pasalnya belakangan hujan yang turun tidak terlalu deras,” guraunya .

Mengklarifikasi hal tersebut, Faradi, Kepala Bagian Prasarana DPPA mengatakan, “Kami bukan tidak ada langkah, hanya saja ada beberapa penanganan yang butuh perencanaan dan waktu yang lama.” Ia menjelaskan, DPPA sudah menyiapkan program penanganan banjir jangka pendek dan jangka panjang. Saat ini DPPA sedang melakukan pelebaran selokan air untuk solusi jangka pendek persoalan drainase ini. Proyek pelebaran selokan air ini dapat dilihat di sekitar Fakultas Ekonomi, Hukum dan Psikologi. Jika sebelumnya lebar selokan air berkisar 37 sentimeter, kini dilebarkan menjadi dua kali lipat.

Selain itu, DPPA juga berniat melakukan pendalaman selokan air. Proyek pendalaman ini membutuhkan koordinasi dengan pemerintah daerah Sleman.  Menurutnya, pemerintah daerah (pemda) Sleman selama ini juga sudah berupaya mengatasi persoalan drainase tersebut.  Namun belum membuahkan hasil yang maksimal. “Pendalaman selokan air yang tidak memperhatikan wilayah hulu hingga hilir akan mengakibatkan air hanya menggenang di UGM,” jelasnya. Sementara untuk program jangka panjang, DPPA berencana membuat daerah reservasi dan konservasi air, seperti sumur resapan dan danau buatan di sekitar Lembah. DPPA memilih solusi ini karena menganggap sumur resapan dan danau resapan memiliki daya tampung yang lebih daripada selokan.

Menurut Faradi, program-program tersebut tidak bisa langsung dilaksanakan, karena ada beberapa pertimbangan. Pertama, pertimbangan anggaran. Ia mengatakan, untuk melakukan semua program-program tersebut membutuhkan biaya yang besar. Pertimbangan kedua adalah pertimbangan lingkungan. Ia menilai, pelebaran selokan air berisiko penebangan pohon yang ada di pinggir jalan. Sementara untuk pendalaman resapan air membutuhkan koordinasi kemiringan tanah dengan pemda Sleman. Ia menilai, pendalaman selokan air tanpa ada koordinasi kemiringan akan sia-sia. “Karena kalau wilayah utara UGM, seperti Klebengan tidak ikut melakukan pendalaman, air akan menggenang di UGM saja,” tegasnya.

Meski demikian, sejumlah warga Sekolah Vokasi Ekonomika dan Bisnis terus menunggu langkah nyata dari pihak terkait untuk mengatasi persoalan drainase ini. Mereka berharap masalah ini ditangani dengan cepat. Seperti yang diungkapkan Arieta, “Jika tidak ditangani dengan cepat, masalah ini akan terus muncul di setiap musim hujan,” terangnya. [Anggun Intan Permatasari, Bulan Wening R.A, Rizky Nabila, Bobby Wicaksono]

 

0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Kelakar UGM, KKN Tak Boleh Kelar

Sendat Tetes Air Wadas dalam Jerat Tambang

Petani Pundenrejo dalam Belenggu “Hama” PT LPI

Setengah Mati Orang-Orang Bantaran Rel Kereta Api

Kicau Riuh Kampus Hijau UGM

Timbulsloko Tenggelam dalam Pasang Surut Kebijakan

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau

    Juni 12, 2025
  • Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

    Juni 4, 2025
  • Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran HAM

    Juni 3, 2025
  • Mitos Terorisme Lingkungan

    Mei 25, 2025
  • Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan Mahasiswa

    Mei 24, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM