Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Perayaan dan Perlawanan Perempuan Mahardika di Panggung Merdeka...
Kampus Kelabu bagi Perempuan
Diskusi Proyek Penulisan Sejarah Resmi, Soroti Ketiadaan Peran...
Sisi Lain Makanan Tradisional dalam Buku Sepinggan Indonesia
Warga Pesisir Semarang dalam Getir Tata Kelola Air
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
ANALEKTABINGKAIKABAR

Menafsirkan Ulang Demokrasi Lewat Seni Kontemporer

Juni 17, 2014

Wajah gedung Taman Budaya Yogyakarta (TBY) disulap menjadi berbeda dari biasanya. Instalasi berupa boneka-boneka dari karung goni pada tangga yang terhubung langsung dengan lantai 2 bangunan sengaja ditempatkan di muka gedung TBY. Boneka goni tersebut disusun secara hierarkis seperti struktur kekuasaan dalam pemerintahan. Perubahan muka gedung tersebut memberikan gambaran seperti Gedung Istana Negara.

Begitulah pemandangan yang tampak pada pelaksanaan ART|JOG|14 (Art Fair Jogja 2014). Sebanyak 103 seniman baik dalam maupun luar negeri seperti Samsul Arifin dan Agus Suwage dari Yogyakarta serta teamLAB dari Jepang  ikut berpartisipasi dalam bursa seni kontemporer bertaraf internasional ini. Pameran yang berlangsung sejak Sabtu (7/6) hingga Minggu (22/6) ini kembali datang dengan mengusung tema “Legacies of Power”. Tema tersebut diambil karena bertepatan dengan pesta demokrasi terpenting, yakni pemilu Presiden yang akan dilangsungkan pada bulan Juli mendatang. Melalui tema tersebut pengunjung diajak untuk kembali menengok sejarah peralihan kekuasaan di Indonesia.

Tak hanya sekedar memamerkan karya seni saja, pada rangkaian acara ART|JOG||14 ini juga mengagendakan acara Young Artist Award dan Art Discussion bersama IVAA bertajuk “Empowered: New Relations, Dynamics, and Strategies in Contemporary Asian Art Scene Today”. [Aliftya Amarilisyaningtyas]

Foto : Aliftya Amarilisyaningtyas & Nurrokhman

 

2014artjogdemokrasipolitikseni
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

Rintih Dara

Antara Stigma dan Setara

Tak Kasat Makna

Anggaran Tersedot Misterius (ATM)

Berebut Gunungkidul

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Perayaan dan Perlawanan Perempuan Mahardika di Panggung Merdeka 100%

    Agustus 18, 2025
  • Kampus Kelabu bagi Perempuan

    Agustus 9, 2025
  • Diskusi Proyek Penulisan Sejarah Resmi, Soroti Ketiadaan Peran Masyarakat

    Juli 21, 2025
  • Sisi Lain Makanan Tradisional dalam Buku Sepinggan Indonesia

    Juli 20, 2025
  • Warga Pesisir Semarang dalam Getir Tata Kelola Air

    Juni 30, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM