Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
ALMAMATERKABAR

Art Exhibition Lahung Bak Bidadari, Wujud Ekspresi Peduli Wanita Melalui Seni

Desember 14, 2013
© naufi

© naufi

Pameran bertajuk Art Exhibition Lahung Bak Bidadari diadakan di Galeri Kedai Belakang, Jalan Taman Siswa, Yogyakarta. Pada kamis (12/12) pameran telah memasuki hari terakhir. Acara yang telah berlangsung selama satu minggu ini bertujuan untuk memperingati Hari Ibu. Pameran menampilkan berbagai karya seni berupa puisi, lukisan dan fotografi.

“Acara ini dilakukan sebagai ajang persiapan dan pemanasan menuju pameran puisi yang akan diselenggarakan di Negara Belanda,” kata Yudha Wibisono selaku penyelenggara acara. Ia menambahkan bahwa karya puisi yang dipamerkan akan dibawa ke Belanda pada 23 Desember mendatang

Pembukaan pameran diawali pentas tari tradisional dan dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh para seniman. Acara pembukaan ditutup dengan pertunjukan  stand up comedy yang bertemakan tentang wanita. Seniman yang berpartisipasi dalam acara ini antara lain Yudha Wibisono, Jessica Justine Tabah dan seniman Institut Seni Indonesia Yoyakarta.

Tema dari pameran seni ini adalah menceritakan tentang seorang Lahung. Lahung  dalam bahasa daerah Banjarmasin berarti pelacur. “Intinya semua wanita itu baik sekalipun ia adalah seorang pelacur,” jelas Yudha. Laki-laki asal Padang ini menambahkan bahwa pelacur mempunyai jiwa yang kuat melebihi wanita-wanita pada umumnya.

Semua karya seni yang dipamerkan menjadikan wanita sebagai objek utama. Salah satu puisi  berjudul Pembenaran Mereka karya Yudha Wibisono. Selain itu, terdapat lukisan dan fotografi  karya Jessica Justin Tabah, Mochammed Yakin, dan Soegiono Pangestu.

Di bagian tengah galeri pengunjung dapat langsung melihat sebuah miniatur kuburan. Yudha menjelaskan bahwa kuburan itu mewakili bayi yang dibuang oleh seorang pelacur. “Kuburan ini sebagai simbol kepasrahan seorang pelacur,” tambah Yudha, yang juga mahasiswa Sekolah Tinggi Multi Media Training Centre Yogyakarta ini.

“Fotografi dan drawing-nya terlihat sangat nyata dan kaya makna,” jelas Rani, salah seorang pengunjung pameran. Rani menambahkan bahwa puisi-puisi yang ditampilkan menunjukkan idealitas penulisnya. Rani berharap agar banyak event seperti ini diadakan di Yogyakarta.

Untuk dapat melihat pameran, pengunjung tidak dipungut oleh biaya apapun. Pengunjung Art Exhibition Lahung Bak Bidadari kebanyakan adalah mahasiswa yang mempunyai minat terhadap bidang seni. “Bahkan teman saya yang asli Prancis sengaja datang dari Jakarta hanya untuk mengunjungi pameran ini,” ujar Yudha. (Zulfikar Muhammad)

fotografipameranpuisisenistand up comedy
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Kicau Riuh Kampus Hijau UGM

SSPU Tetap Jalan, Aksi Tolak Uang Pangkal Hasilkan...

Habis SSPI, Terbitlah SSPU dalam Dialog Panas Mahasiswa...

Bebani Mahasiswa dengan Biaya Mahal, UGM Bersembunyi di...

Penerapan Uang Pangkal, Neoliberalisasi Berkedok Solusi

Pedagang Kaki Lima Stasiun Wates Digusur Tanpa Dasar...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau

    Juni 12, 2025
  • Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

    Juni 4, 2025
  • Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran HAM

    Juni 3, 2025
  • Mitos Terorisme Lingkungan

    Mei 25, 2025
  • Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan Mahasiswa

    Mei 24, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM