Minggu (9/11) area Pusat Jajanan Lembah (PUJALE) UGM terlihat berbeda dari minggu-minggu biasanya. Area yang biasanya digunakan untuk senam ini berubah menjadi tujuh buah stand dan sebuah panggung. Tempat ini menjadi area untuk acara Nuclear On Sunday Morning (NOSM). NOSM adalah sebuah acara sosialisasi nuklir kepada masyarakat. Acara ini digagas oleh pihak Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (BEM STTN) dan Keluarga Mahasiswa Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada (KMTF UGM).
Acara yang dimulai sejak jam 06.15 WIB sampai jam 11.00 WIB ini memiliki berbagai stand. Ada stand pangan, energi, teknologi, industri, games sampai stand untuk komunitas nuklir, seperti Komunitas Muda Nuklir (KOMMUN) dan Institute Nuclear Material Managament (INMM). Stand ini memeriahkan sampai acara berakhir. Di setiap stand yang ada dijaga oleh mahasiswa dari STTN atau dari KMTF. Mereka memberi gambaran informasi kepada pengunjung tentang pemanfaatan nuklir di setiap bidang.
Dari panggung, band dari Jurusan Teknik Fisika dan band dari STTN menghibur pengunjung yang datang. Di akhir acara, diadakan flashmob dan games yang memperebutkan berbagai macam hadiah dari panitia. Dalam acara ini pula terdapat ikon robot nuklir yang bernama NUSAKI (Nuklir Sahabat Kita). Ikon ini diciptakan dari kreativitas mahasiswa STTN. Ikon ini sangat menarik perhatian karena banyak pengunjung berfoto bersama.
Menurut Rachmat Novrendi, ketua acara dari STTN, acara ini mempunyai tujuan untuk mengenalkan nuklir kepada masyarakat luas melalui penyampaian yang lebih sederhana. Rendi, begitu ia akrab disapa, mengatakan bahwa selama ini nuklir dikenal dengan sesuatu yang berbahaya dan ditakuti. Diharapkan masyarakat akan lebih familiar dengan nuklir dan mengetahui manfaat besarnya setelah datang ke acara ini.
Rendi mengutarakan, antusiasme masyarakat yang datang cukup tinggi. Terbukti dengan banyaknya masyarakat yang bertanya di setiap stand yang didatangi. Mahasiswa jurusan teknofisika prodi elektro mekanik STTN ini juga menambahkan, dia senang karena melalui acara dapat berbagi pengetahuan tentang nuklir, menambah relasi serta wawasan.
Acara yang baru pertama kali diadakan ini didanai oleh BATAN dan STTN dengan dana sekitar enam belas juta rupiah. Menurut Rendi, acara ini akan diadakan lagi tahun depan dengan skala perminggu. Dari dua puluh empat panitia berasal dari STTN dan empat belas panitia berasal dari KMTF, diharapkan tahun depan acara ini akan lebih banyak menarik masa dari masyarakat luas maupun dari kalangan mahasiswa nuklir untuk berpartisipasi.
āTidak bisa dipungkiri sebagai mahasiswa teknik nuklir kita sering dianggap penuh dengan radiasi. Padahal, nuklir tidak seperti itu. Makanya kegiatan ini perlu diadakan agar masyarakat lebih tahu. Kita nantinya bekerja seperti apa dan hasil yang akan kita capai ketika kita mengakomodir nuklir itu sendiri,ā ungkap Harun, mahasiswa Teknik Nuklir 2014 di sela-sela acara.
Tanggapan lain juga datang dari pengunjung non-teknik nuklir. āAcara yang diadakan cukup bagus, sehingga menambah pengetahuan tentang nuklir yang notabene berbeda dengan background saya. Saya harap acara ini selanjutnya lebih banyak menampilkan teknologi yang sedang dikembangkan.ā tegas Ahsan Sumantika, mahasiswa Management 2013 setelah mengunjungi stand-stand yang ada. Ahsan juga menambahkan, dia sangat penasaran dengan proyek baru dari BATAN. [Ade Cahyaning Pangesti, Rama Gian Hendraloka]