Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir
SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan
Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...
Jurnalis Perempuan Selalu Rasakan Ketimpangan dan Kekerasan
Zine Media Perlawanan Alternatif Perempuan di Tengah Perayaan...
Proyek Kapitalisasi Kegilaan
Kelakar UGM, KKN Tak Boleh Kelar

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KILAS

SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

April 28, 2025

©Galih/Bal

Museum UGM menjadi saksi lahirnya Serikat Pekerja Gadjah Mada (SEJAGAD) serikat pekerja kampus pertama di Indonesia. Didirikan untuk memperjuangkan kesejahteraan buruh kampus dan kebebasan akademik,  SEJAGAD menandai babak baru gerakan buruh di lingkungan pendidikan tinggi. Diselenggarakan pada Jumat (25-04) di Ruang Utama Museum UGM, Kongres  SEJAGAD dihadiri sivitas akademik UGM dan perwakilan serikat pekerja dari berbagai sektor. Kongres  SEJAGAD pertama ini juga menjadi bentuk peresmian  SEJAGAD, pembacaan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi, dan pemilihan Dewan Formatur. 

Muchtar Habibi (MH), Ketua Panitia persiapan kongres  SEJAGAD, menuturkan bahwa  SEJAGAD merupakan serikat pekerja tingkat universitas pertama di Indonesia. Sebelumnya, solidaritas gerakan pekerja di tingkat kampus hanya berbentuk paguyuban sehingga belum bisa disebut serikat pekerja. “Ini juga bersejarah di level nasional. Sepengetahuan saya, ini adalah serikat pekerja di level kampus, di dalam kampus yang pertama,” ujarnya.

MH menambahkan, pembentukan serikat pekerja tidak hanya bertujuan memperjuangkan hak-hak pekerja kampus, melainkan juga  mendorong tata kelola universitas yang bersih dan mewujudkan kebebasan akademik.  SEJAGAD berkomitmen untuk menciptakan proses pembelajaran yang bebas dari segala bentuk kekerasan. “Jadi, kita [SEJAGAD-red] bukan hanya serikat kerjanya, tapi juga mengurus kondisi kerjanya dan juga mengurus banyak aspek yang lain,” tegas MH.

Kongres SEJAGAD memilih tujuh orang untuk menjadi Dewan Formatur, yakni Muchtar Habibi, Realisa Masardi, Amalinda Savirani, Agung Made Wardana, Aris Pambudi, Muhammad Galang, dan Ivonne Martin. Dewan Formatur diberi mandat melaksanakan kongres luar biasa untuk pembentukan pengurus dan majelis anggota  SEJAGAD selambat-lambatnya 2 bulan setelah ditetapkan. “Mungkin sekitar 25 Juni, jadi tujuh orang dewan formatur ini akan bertugas mengorganisir kongres berikutnya,” ungkap MH.

Sementara itu, Nugroho Hadi, pegawai Perpustakaan dan Arsip UGM, menyambut positif pembentukan  SEJAGAD. Ia menerangkan pembentukan  SEJAGAD dapat memperkuat dukungan terhadap buruh kampus, khususnya tenaga kependidikan (tendik) UGM. Nugroho mengeluhkan sikap universitas yang memarginalkan kesejahteraan tendik. Menurutnya, kompensasi tendik UGM merupakan yang terendah dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) lainya. “Dengan wadah ini, kita [tendik-red] berharap punya power,” harap Nugroho saat sesi konferensi pers.

Realisa Masardi menerangkan bahwa SEJAGAD tidak hanya memperjuangkan kesejahteraan ekonomi pekerja kampus, melainkan juga pembentukan suasana kerja yang kondusif. Ia kemudian menyoroti berbagai bentuk diskriminasi dalam lingkungan kerja pekerja kampus seperti senioritas, pemberian beban kerja berlebih, serta diskriminasi gender dan etnis. “Dari survei yang kami lakukan itu cukup banyak yang memiliki pengalaman tidak menyenangkan di hubungan-hubungan kerja ketika di UGM,” ungkap Realisa.

Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia, Sunarno, turut mengapresiasi pembentukan serikat pekerja di sektor pendidikan. Menurutnya, pembentukan  SEJAGAD akan memberi motivasi bagi buruh di sektor lain. Ia memuji  SEJAGAD yang sudah beranggotakan 171 orang, mengingat serikat pekerja di sektor lain umumnya beranggotakan kurang dari 100 orang. “Kalau misalnya hari buruh sedunia nanti ternyata ada pekerja kampus, tentu ini sangat luar biasa,” ujar Sunarno.

Lebih lanjut, Satriya Nugroho, salah satu mahasiswa menilai bahwa SEJAGAD memang perlu karena ia menyadari bahwa kampus sering membenturkan kepentingan mahasiswa dan buruh kampus. Ia menyadari bahwa dengan bersolidaritas kepentingan semua pihak dapat diperjuangkan bersama. “Karena kepentingan mahasiswa juga penting diakomodir oleh buruh kampus dan kepentingan buruh kampus juga penting untuk diakomodir oleh mahasiswa,” tutur Satriya.

Ajakan untuk berserikat di lingkungan kampus juga disuarakan MH. Ia berharap pembentukan  SEJAGAD mampu menginspirasi buruh kampus di seluruh Indonesia untuk membentuk serikat pekerja. MH kemudian mendorong pembuatan serikat pekerja kampus di tingkat nasional agar suara buruh kampus bisa lebih terdengar. “Cukup sudah berkeluh kesah, cukup sudah berjuang sendirian. Saatnya berserikat, saatnya suara kita didengar,” tegas MH.  

Penulis: Sulthan Zidan
Penyunting: Galih Akhdi Winata
Fotografer: Galih Akhdi Winata

4
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...

Jurnalis Perempuan Selalu Rasakan Ketimpangan dan Kekerasan

Zine Media Perlawanan Alternatif Perempuan di Tengah Perayaan...

Militerisasi Kampus Ancam Ruang Kritis Mahasiswa Unud

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

    Mei 4, 2025
  • Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau

    Mei 4, 2025
  • Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender dalam Sejarah Indonesia

    Mei 3, 2025
  • Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

    April 30, 2025
  • SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

    April 28, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM