Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir
SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan
Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...
Jurnalis Perempuan Selalu Rasakan Ketimpangan dan Kekerasan
Zine Media Perlawanan Alternatif Perempuan di Tengah Perayaan...
Proyek Kapitalisasi Kegilaan
Kelakar UGM, KKN Tak Boleh Kelar

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KILAS

Riset Hak Pekerja Fisipol Temukan Upah Tak Layak

Agustus 27, 2023

©Nandini/Bal

Kamis (24-08), Komite Persiapan Serikat Pekerja Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM menyelenggarakan diskusi bertajuk “Hasil Riset Pemenuhan Hak Pekerja Fisipol UGM”. Diskusi tersebut memaparkan hasil riset mengenai pemenuhan hak pekerja di lingkungan Fisipol UGM yang telah dilakukan Komite Persiapan Serikat Pekerja Fisipol UGM dengan responden 60 dosen dan 75 tenaga kependidikan (tendik). Diskusi yang bertempat di Taman Sansiro Fisipol UGM ini menghadirkan empat pembicara, yaitu Dian Fatmawati selaku perwakilan Komite Persiapan Serikat Pekerja Fisipol UGM, Khemas Choirudin selaku tendik Fisipol UGM, Ahmad Ryan Faza selaku Dewan Mahasiswa Fisipol UGM, dan Stefanus Fajar selaku pekerja dari PUSKA (Pusat Kajian) YouSure UGM.

Diskusi dibuka dengan pemaparan dari Dian mengenai data persebaran dosen Fisipol UGM. Per Juli 2023, dosen Fisipol UGM berjumlah 174 orang dengan persebaran dosen berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) berjumlah 101 orang, dosen tetap non-PNS 70 orang, dan tiga orang dosen tidak tetap dengan Surat Keterangan rektor. “Telah diprediksi jumlah dosen tetap non-PNS akan terus meningkat karena status UGM yang sudah PTN-BH,” ujar Dian. 

Status dosen ini berkaitan dengan tunjangan serta dana atau skema pensiun. Data yang didapat melalui Focus Group Discussion (FGD) menyebutkan bahwa dosen tetap non-PNS tidak memiliki tunjangan keluarga serta dana atau skema pensiun yang jelas. “Perbedaan status antardosen memengaruhi kepastian pensiun yang mereka dapatkan,” ujar Dian. Selain itu, upah pokok yang rendah mengakibatkan daya tarik profesi dosen berkurang.

Tentang kelayakan upah, Dian menyebutkan bahwa upah bagi dosen dan tendik masih tidak layak untuk mencukupi dan memenuhi kebutuhan hidup. Dalam pertanyaan mengenai kecukupan upah, survei kepada dosen menghasilkan jawaban “Tidak” sebanyak 71,7% dari 60 responden. Sementara itu, survei kepada tendik menghasilkan jawaban “Tidak” sebanyak 48% dari 75 responden. Dian juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap upah lembur yang diberikan terhadap tendik. “Ketika ditanya mengenai upah lembur, mayoritas menjawab tidak mendapatkan upah lembur,” ucap Dian.

Menambahkan Dian, Choirudin mengeluhkan terkait kesenjangan penggajian yang terjadi antarpekerja. Penggajian yang ia permasalahkan adalah sistem Insentif Berbasis Kinerja (IBK) yang tidak sesuai. Menurut Choirudin, IBK yang diberikan kepada pekerja menyamakan insentif kinerja pekerja, baik yang rajin maupun tidak. “Pertimbangannya ada di sisi administratif karena kami hanya melaporkan jabatan dan apa yang kami kerjakan,” ujar Choirudin.

Di sisi lain, Stefanus memaparkan mengenai isu yang menyoroti staf PUSKA, yaitu perbedaan terkait PUSKA kaya dan PUSKA miskin. Ia menyatakan bahwa PUSKA kaya dikategorikan memiliki staf yang banyak dan dapat merekrut staf paruh waktu yang memenuhi. Sementara itu, PUSKA miskin memiliki staf yang sedikit, tetapi dengan beban kerja yang berlebih. “Sumber daya dengan finansial dan tenaganya tidak mencukupi. Jadi pekerjaan yang seharusnya bisa dilakukan oleh beberapa orang, hanya diandalkan kepada dua orang,” ujar Stefanus.

Lebih lanjut, Stefanus merasa bahwa anggaran yang diberikan oleh Fisipol tidak masuk akal. Menurut Stefanus, hal tersebut menghambat PUSKA untuk mengoptimalisasikan sumber daya manusia sehingga berdampak pada beban kerja, terlebih lagi pada PUSKA miskin. “Rencana Keuangan Anggaran Tahunan alokasi fakultas dalam setahun itu hanya 75 juta,” ujar Stefanus.

Pada penghujung diskusi, Faza menyebutkan bahwa tanpa adanya wadah seperti serikat, kepentingan pekerja kampus dan mahasiswa rentan diadu domba. Menurutnya, serikat pekerja dapat menjembatani aspirasi dosen, tendik, dan mahasiswa untuk membuat gerakan yang lebih massal dan terorganisir.  Sebagai penutup, Muchtar Habibi, salah satu peserta diskusi, menyatakan bahwa gerakan Serikat Pekerja Fisipol tak berhenti sampai di sini. “Kita undang kawan-kawan semua untuk hadir di Kongres Pekerja Fisipol tanggal 1 September 2023 di Fisipol UGM!” serunya.

Penulis : Muhammad Fariz Ardan, Nandini Mu’afa, dan Rais Aulia
Penyunting : Catharina Maida
Fotografer : Nandini Mu’afa

21
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...

Jurnalis Perempuan Selalu Rasakan Ketimpangan dan Kekerasan

Zine Media Perlawanan Alternatif Perempuan di Tengah Perayaan...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

    Mei 4, 2025
  • Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau

    Mei 4, 2025
  • Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender dalam Sejarah Indonesia

    Mei 3, 2025
  • Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

    April 30, 2025
  • SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

    April 28, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM