Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Warga Pesisir Semarang dalam Getir Tata Kelola Air
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
ALMAMATERKILASREDAKSI

Intimidasi Tidak Mampu Hentikan Aksi Tolak Tambang Jomboran

Maret 31, 2021

©Istimewa

Komite Kampus Yogyakarta dan Paguyuban Masyarakat Kali Progo (PMKP) mengadakan acara bertajuk  “Tolak Bala Jagad Mandala” pada Sabtu (27-3). Acara di bantaran Sungai Progo bagian Dusun Jomboran XV ini bertujuan untuk menggalang solidaritas terhadap perjuangan warga Sungai Progo melawan perusahaan tambang pasir. Tujuan ini sempat mendapat intimidasi baik sebelum maupun saat acara sedang berlangsung. Meskipun begitu, intimidasi yang terjadi tidak mampu mengganggu jalannya acara. 

Jumat sore (26-3), anggota grup Whatsapp Komite Kampus Yogyakarta sahut-menyahut saling menyemangati. Pasalnya, tepat satu hari sebelum pelaksanaan, muncul kabar bahwa aparat kecamatan mengintimidasi salah seorang anggota Komite. “Ya, benar, kawan kami mengalami intimidasi kemarin sore. Agov namanya,” tutur Dwi Hastuti selaku Ketua Panitia Acara saat Balairung wawancarai pada Sabtu (27-3).

Agov kemudian menjelaskan secara rinci intimidasi yang dia alami. Agov menyampaikan bahwa tujuannya ke kantor kecamatan adalah untuk mengantarkan surat pemberitahuan kegiatan kepada Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan Minggir. Namun yang membuatnya heran adalah berondongan pertanyaan yang menurutnya tidak relevan dengan kegiatan esok hari. “Saya ditanya secara mendalam soal identitas, tanpa ada membicarakan substansi dan teknis kegiatan kami,” ungkapnya.

Bagi Agov, intimidasi yang paling kentara adalah saat Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan Minggir tetiba menyodorkan surat perjanjian. Isinya yaitu butir-butir pembatasan terhadap acara mulai dari jumlah peserta maksimal 100 orang serta durasi pelaksanaan yang hanya boleh 3 jam. “Kalian harus ikut aturan di sini,” ujar Agov menirukan ucapan anggota Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Minggir. Padahal, lanjut Agov, tidak ada dasar hukum yang jelas soal aturan-aturan tersebut. Agov juga mempertanyakan keberlakuan peraturan batas maksimal peserta pada ruang terbuka. Namun yang Agov dapatkan hanyalah sanggahan-sanggahan yang sama sekali tidak menjawab pertanyaannya.

Agov bersikukuh menolak, meskipun aparat kecamatan terus mengintimidasinya untuk menandatangani surat perjanjian tersebut. Penolakan Agov bukan tak berdasar. Ia menyatakan bahwa perjanjian itu adalah jebakan bagi gerakan dan dirinya. “Pertama, perjanjian itu bisa jadi legitimasi untuk membubarkan acara. Kedua, pengambilan keputusan secara sepihak oleh saya berarti melangkahi hasil konsolidasi Komite bersama PMKP,” paparnya. Maka dari itu, Agov tetap teguh pada rencana awal yakni tidak membatasi jumlah peserta serta menyelenggarakan acara lebih dari 3 jam. Agov juga menyampaikan bahwa penyimpangan dari rencana awal akan menggagalkan eskalasi isu tambang pasir Sungai Progo ke khalayak luas.

Intimidasi juga terjadi saat acara sedang berlangsung. Iswanto, panitia keamanan acara, menyampaikan bahwa warga pro sempat melarang mahasiswa untuk mengikuti acara “Tolak Bala Jagad Mandala”. Warga tersebut, tutur Iswanto, mengklaim acara itu ilegal. Iswanto menilai larangan tersebut tidak menghormati hak warga dalam menyampaikan pendapat. “Mestinya saling menghormati saja, tidak perlu saling menghalang-halangi begini,” sesal Iswanto.

Namun intimidasi itu tidak lantas berlarut-larut sebab pihak panitia langsung meresponsnya dengan cepat. Iswanto menuturkan bahwa penyelesaian dilakukan lewat mediasi. Mediasi tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa tidak boleh ada yang mengganggu jalannya acara. Saat ditanya tentang kehadiran aparat kecamatan ke lokasi, Sukardi menjawab pendek sembari tertawa, “Tidak. Tidak berani juga mereka kesini.”

Pada akhirnya acara tetap berlangsung lancar. Pukul 12.30 WIB, pemanjatan doa dan jampi-jampi menjadi ritual pembuka, untuk kemudian lanjut makan bersama sebelum masuk ke agenda pentas seni. Seluruh rangkaian acara yang berupa bersih sungai, dialog terbuka, dan pentas seni dapat terlaksana. Tidak ada lagi intimidasi eksternal yang mengganggu jalannya kegiatan. Hujan di ujung sore pun tidak bisa menghentikan aksi solidaritas kepada masyarakat Sungai Progo. 

Penulis: Ardhias Nauvaly Azzuhry
Penyunting: Muhammad Fadhilah Pradana

3
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...

Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...

Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...

2 komentar

Zidane April 3, 2021 - 04:07

Terimakasih Sangat Bermanfaat

Reply
Zidane April 4, 2021 - 11:54

sangat bermanfaat

Reply

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Warga Pesisir Semarang dalam Getir Tata Kelola Air

    Juni 30, 2025
  • Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau

    Juni 12, 2025
  • Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

    Juni 4, 2025
  • Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran HAM

    Juni 3, 2025
  • Mitos Terorisme Lingkungan

    Mei 25, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM