Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KILAS

Keterampilan Komunikasi Bahasa Indonesia di Era Digital

Maret 13, 2019
©Justian/Bal

“Saya ingin kita terbiasa menggunakan bahasa Indonesia baku,” ujar Ivan Lanin dalam diskusi bertajuk “Literasi Digital Bahasa Indonesia” yang diselenggarakan Patjar Merah pada Hari Sabtu (9-3). Windy selaku moderator memperkenalkan Ivan Lanin sebagai pemelihara bahasa Indonesia baku. Menurut Ivan, keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan kebutuhan dasar di era digital agar tercipta kemudahan komunikasi. Selain itu, penguasaan keterampilan komunikasi menjadi penting di Indonesia karena memiliki jumlah gawai lebih besar dibanding jumlah penduduk.

Ivan memaparkan data bahwa jumlah gawai yang bisa mengakses internet di Indonesia sebanyak 350 juta buah. “Pengguna gawai menggunakan internet untuk mengakses media sosial,” tambah Ivan. Media sosial yang paling sering digunakan yaitu Youtube, WhatsApp, Facebook, Instagram, Line, Twitter, dan Blackberry Messenger. Menurut Ivan, media sosial berbasis teks tidak lagi diminati karena telah digantikan oleh media sosial berbasis gambar dan video. Ivan menganjurkan untuk melirik penggunaan media sosial berbasis gambar dan video bagi yang berniat terjun ke dunia literasi dan dunia penyampaian pesan.

Ivan mengutip definisi literasi digital dari UNESCO yaitu kemampuan orang dalam menggunakan teknologi informasi untuk menerima pesan dan menyampaikannya kembali. “Untuk menguasai literasi digital, kita perlu memiliki sepuluh keterampilan komunikasi era digital,” papar Ivan. Sepuluh kemampuan komunikasi tersebut adalah mengenali kebutuhan informasi, mengatur informasi secara logis dan lengkap, menyampaikan ide secara koheren dan persuasif, menyimak secara aktif, berkomunikasi dengan berbagai kalangan, memakai teknologi informasi secara efektif dan efisien, menggunakan bahasa berstandar tinggi, bersikap santun dan etis, mengelola waktu dan sumber daya secara efisien, dan berpikir kritis.

Menurut Ivan, terdapat konsep baik dan benar dalam penggunaan bahasa Indonesia. Baik berarti sesuai konteks keadaan, sedangkan benar berarti sesuai aturan kebahasaan. Praktik berbahasa Indonesia yang baik dan benar dicontohkan Ivan dengan penggunaan kata “tidak” dan “bukan”. Kata “tidak” digunakan untuk kata selain benda, sedangkan kata “bukan” digunakan untuk kata benda. “Kata yang benar adalah ‘tidak tidur’ bukan ‘bukan tidur’, karena kata ‘tidur’ adalah kata kerja,” ujar Ivan. Menurut Ivan, penyebab konsep ini tidak berjalan karena masyarakat tidak belajar bahasa Indonesia secara terstruktur. Saat ini, penggunaan bahasa Indonesia tidak secara baik dan benar telah menjadi tren. Ivan mengatakan bahwa hal ini terjadi karena ketidaktahuan, ketidakcermatan, dan ketidakpedulian terhadap aturan bahasa.

Ivan juga menjelaskan bahwa terdapat faktor teknis dan non teknis dalam penggunaan bahasa Indonesia. Faktor teknis yaitu diksi, struktur bahasa, intonasi, fatis, alih kode dan emotikon. Penggunaan diksi akan mempengaruhi pembuatan struktur kalimat. Menurut Ivan, semakin pendek kalimat maka semakin orang paham. Dalam faktor alih kode, Ivan menganjurkan agar menghindari pencampuran dua bahasa dalam satu kalimat yang sama.

Pada sesi tanya jawab, seorang peserta diskusi bernama Nurul bertanya mengenai cara menghilangkan pandangan negatif masyarakat daerah dalam menggunakan bahasa Indonesia di kehidupan sehari-hari. Menurut Ivan, cara menghilangkan pandangan tersebut adalah dengan membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. “Waspadalah saat berbahasa, sadari apa yang kita tulis, sadari apa kita bicarakan,” ujar Ivan sembari menutup diskusi.

Penulis: Marcelinus Justian Priambodo
Penyunting: Harits Naufal Arrazie

bahasa indonesiaketerampilan berbahasakomunikasi digitalliterasi digital
3
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...

Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...

Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau

    Juni 12, 2025
  • Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

    Juni 4, 2025
  • Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran HAM

    Juni 3, 2025
  • Mitos Terorisme Lingkungan

    Mei 25, 2025
  • Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan Mahasiswa

    Mei 24, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM