Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir
SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan
Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...
Jurnalis Perempuan Selalu Rasakan Ketimpangan dan Kekerasan
Zine Media Perlawanan Alternatif Perempuan di Tengah Perayaan...
Proyek Kapitalisasi Kegilaan
Kelakar UGM, KKN Tak Boleh Kelar

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
APRESIASI

Gladhi Madya, Wujud Uri-Uri Kesenian Jawa

Mei 25, 2016

aprepungkiJumat (13/5) malam, Hall Gelanggang Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) nampak berbeda. Sorot lampu merah dan ungu terpancar di tiap sisi hall. Lengkap dengan seperangkat alat musik gamelan yang tertata rapi. Penonton yang datang disambut oleh dua orang among tamu yang memakai baju khas jawa. Diiringi musik gamelan atau lancaran sebagai open gate.

Tiba-tiba lampu sorot berubah warna, diikuti dua orang penari berbaju putih membawa dupa ditangan. Aroma dupa yang begitu kuat tercium di seluruh ruangan. Rambut yang terurai panjang dan mimik wajah serius menambah kesan mistis. Kedua penari tersebut perlahan-lahan melenggak-lenggokkan pinggul dan tangan. Tak lupa sesekali mengibaskan selendang putihnya. Tak lama setelah itu mereka berputar dan berjalan ke arah pintu utama. Penari berbaju putih itu kembali memasuki panggung. Bersamaan dengan musik gamelan bertempo cepat dibarengi cahaya lampu yang menyala terang. Kali ini tak ada lagi dupa di tangan. Tampak para penari lain dengan kostum beragam mengikuti dari belakang. Seluruh penari tersebut merupakan angkatan baru Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta (UKJGS) UGM. Mereka menampilkan pertunjukan tersebut sebagai grand opening dari acara Gladhi Madya yang diselenggarakan oleh UKJGS.

Lampu sorot kembali meredup. Iringan musik gamelan berbunyi dengan tempo yang lambat. Terlihat 14 penari mengikuti irama musik gamelan. Sambil berjalan perlahan-lahan yang disebut trisig dalam seni tari. Mereka memakai sanggul di kepala dengan hiasan bandul, ditambah kemben yang membalut tubuh mendukung penampilan. Perlahan-lahan para penari mengibaskan selendang kuning yang tersampir. Sorot mata dan senyuman tipis menunjukkan keceriaan keempat belas penari ini. Gerak tubuh dan tangan seirama dengan suara musik gamelan. Jarik yang dikenakan tidak menghalangi tarian mereka. Terbukti perubahan blocking sering dilakukan.

Tarian pembuka ini bernama Tari Gambyong Pareanom. Biasa digunakan sebagai tari persembahan atau tari untuk menyambut tamu. Tarian ini merupakan perpaduan tari rakyat dengan tari keraton. Tari Gambyong Paraenom menggambarkan gadis remaja yang beranjak dewasa. Kata ‘Gambyong’ sendiri merupakan nama seorang waranggana, perempuan terpilih atau penghibur yang pandai membawakan tarian. Selain itu pula tarian ini memiliki gerakan yang lebih lembut dibanding dengan tarian yang lain.

Tak hanya itu, tampak sebuah mahkota menghiasi kepala 10 penari berbaju rompi hijau dan ungu. Selendang yang diikatkan di pinggang diangkat perlahan dan para penari berjalan memasuki panggung. Kesepuluh penari ini perlahan mulai berjongkok, kemudian menggerakkan tangan serta kepala yang mengikuti alunan musik gamelan. Tarian kali ini di sebut Tari Golek Manis yang juga menggambarkan gadis remaja beranjak dewasa yang suka bersolek. Gerakan tersebut seperti mengurai rambut, menata alis, dan memegang cermin atau ngilo. Gerakan-gerakan itulah yang membedakan dengan Tari Gambyong Pareanom.

Tari Gambyong Pareanom dan Tari Golek Manis merupakan dua tari dari lima tarian yang ditampilkan. Tarian lain yang ditampilkan yaitu Tari Domba Nini, Tari Kiprah Sewu, dan salah satu tarian dari Bali yaitu Tari Cendrawasih. Acara kali ini mengusung tema “Harmoni Kesenian Jawa Dari dan Untuk Gadjah Mada”. “Berbagai tari-tarian yang ditampilkan ini sebagai wujud apresiasi dan bentuk pelestarian budaya jawa.” Terang Taufik mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian ’15 selaku salah satu panitia.

Selain penampilan dari UKJGS sendiri, hadir pula Unit Tari Bali (UTB) UGM dan Gasebu sebagai bintang tamu. Banyak penonton cukup puas melihat pertunjukan mereka yang tampil. “Acara Gladhi Madya kali ini bagus dan menarik untuk disaksikan.” Ungkap Bunga mahasiswa Fakultas Psikologi ’15. Apresiasi yang tinggi juga datang dari penonton terhadap para penampil. “Teman-teman sudah tampil hebat dengan latihan yang baru beberapa bulan. Ditambah mereka belum punya keahlian menari.” Jelas Raras mahasiswa Fakultas Psikologi ’15.[Pungky Erfika Suci, Karina Austrina]

0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Awab Ajar Awam, Gunakan Daya dari Surya

Resistensi atas Trauma Korban Kekerasan ‘65

Belasut Puja-Puji Palsu Tubuh Perempuan dalam Kanvas

Pusparagam Perjuangan dalam Temukan Ruang Aman

Jalin Merapi Tak Pernah Ingkar Janji

Sastra untuk Semua lewat Sastra Suara

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

    Mei 4, 2025
  • Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau

    Mei 4, 2025
  • Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender dalam Sejarah Indonesia

    Mei 3, 2025
  • Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

    April 30, 2025
  • SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

    April 28, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM