Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KILAS

Mengenal Eropa Lebih Dekat

Mei 15, 2015
©Avivah.bal

Anggarani Fatmawati, pemateri dari Erasmus Plus sedang memberikan informasi seputar beasiswa Uni Eropa. Europe Day diselenggarakan di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri (PKKH) UGM, Rabu (13/05), dalam rangka memperingati berdirinya Uni Eropa ©Avivah.bal

Rabu (13/05), Pusat Studi Koesnadi Hardjosoemantri (PKKH) UGM dipadati pengunjung yang didominasi dari kalangan mahasiswa. Mereka menghadiri acara Europe Day: United in Diversity yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Jerman UGM bersama dengan European Commission. Rangkaian acara Europe Day tersebut meliputi seminar beasiswa, bazaar makanan, dan pertunjukan seni bertemakan Eropa. Di sekeliling balai PKKH terdapat stand makanan, komunitas mahasiswa, dan organisasi internasional. Sebagian besar pengunjung tampak memenuhi kursi yang disediakan, sedangkan sisanya menyambangi stan yang tersedia.

Seminar ini diisi oleh pemateri yang berasal dari berbagai organisasi internasional di dunia, seperti: Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) dari Jerman, Erasmus Plus, Nuffic Nesso dari Belanda, Campus France, dan Alumniportal Deutschland. Masing-masing lembaga memaparkan tentang program belajar atau bekerja yang terbuka lebar bagi mahasiswa Indonesia beserta persyaratannya. Misalnya untuk menempuh master, persyaratannya relatif sama untuk semua pendaftaran, antara lain adalah transkrip nilai selama kuliah, surat rekomendasi, curriculum vitae, motivation letter, dan transkrip skor TOEFL/IELTS. Terkadang ada pula persyaratan tambahan, contohnya adalah proposal riset yang harus sesuai dengan program master yang akan diambil.

Sahasika Prabaswara, alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM sekaligus peraih beasiswa Erasmus Mundus (sebelum diganti menjadi Erasmus Plus) di Ljubljana, Slovenia, memberikan tips agar calon penerima beasiswa mendapat nilai tambah di mata penguji. “Agar hasil penilaian yang anda dapatkan menjadi maksimal, hal itu dapat disiasati dengan menambahkan dokumen seperti sertifikat konferensi apa saja yang pernah diikuti. Selain itu sertakan pula jurnal atau publikasi ilmiah lainnya yang pernah ditulis,” pungkasnya.

DSC_0072

Nyimas Dian Fitriani, pemateri dari Nuffic Nesso sedang memberikan informasi seputar beasiswa Belanda, Rabu (13/05). ©Avivah.bal

Tidak hanya tentang persyaratan, pembicara juga menjelaskan manfaat yang bisa didapat saat belajar di luar negeri. “Jika mengambil studi di Perancis, jurusan yang diambil itu akan jauh lebih spesifik. Selain itu, kita dapat membuka wawasan lebih luas tentang pandangan pada dunia internasional dan pandangan pada negara kita sendiri,” tutur Nur Fitria dari Campus France.

Senada dengan Nur Fitria, Svenja Folker, pembicara dari DAAD menambahkan. “Anda akan menghadapi banyak problem dan tantangan baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Seseorang bisa disebut beruntung jika ia mendapatkan kesempatan langka untuk melihat diri, budaya, dan negaranya sendiri dari sudut pandang baru.” Selain itu, “hal ini akan sangat membantu, karena dapat memperluas cakrawala dan dia pun dapat belajar menangani masalah di situasi yang berbeda-beda,” tambahnya.

Ratna Kurnia Ramadhani, mahasiswi Kedokteran Hewan 2014 memberikan pendapatnya tentang seminar beasiswa tersebut. “Dari acara ini saya jadi tahu bagaimana cara registrasi untuk dapat

melanjutkan studi ke luar negeri, bagaimana kehidupan di sana, suka-dukanya seperti apa, serta komparasi sistem pendidikan tiap negara. Ada negara yang dalam perkuliahannya sudah memakai bahasa Inggris secara penuh, ada pula yang separuh memakai bahasa Inggris dan sisanya bahasa lokal negara tersebut.”

Europe Day sendiri mulai diadakan pada 9 Mei 1950, ketika Menteri Luar Negeri Perancis, Robert Schuman, mempresentasikan proposalnya –yang di kemudian hari dikenal sebagai Deklarasi Schuman– saat Uni Eropa resmi didirikan. Europe Day atau Schuman Day sendiri merupakan simbol yang selalu diperingati tiap tahun yang bertujuan untuk menggalang persatuan antar sesama negara Eropa. [Avivah Vega Meidienna]

diskusiinternasionalPKKHpusat studi jermanugm
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...

Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...

Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau

    Juni 12, 2025
  • Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

    Juni 4, 2025
  • Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran HAM

    Juni 3, 2025
  • Mitos Terorisme Lingkungan

    Mei 25, 2025
  • Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan Mahasiswa

    Mei 24, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM