Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Warga Pesisir Semarang dalam Getir Tata Kelola Air
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KILAS

MCC Bulaksumur III : Sarana Pengembangan Softskill Mahasiswa Hukum

November 25, 2016
©Maulidya.bal

©Maulidya.bal

Pengadilan Negeri Sleman Yogyakarta dipadati puluhan orang berpakaian rapi pada Sabtu pagi (19/11). Mereka adalah mahasiswa dari berbagai Universitas di Indonesia dan tengah menjalani babak penyisihan Moot Court Competition Bulaksumur III (MCC Bulaksumur),  yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum (FH), Universitas Gadjah Mada. Acara tersebut dilaksanakan guna melatih soft skill mahasiswa FH se-Indonesia dengan melakukan simulasi sidang atau biasa disebut dengan peradilan semu serta menjadi wadah latihan untuk mempraktikkan teori yang dipelajari.

Rangkaian acara MCC Bulaksumur dibuka pada 18 November lalu dengan upacara pembukaan serta seminar nasional di Wisma MM UGM. Sedangkan hari kedua merupakan babak penyisihan perlombaan peradilan semu. Roby Ginting, selaku Koordinator Divisi Acara, mengatakan bahwa penilaian dilakukan dewan juri yang berasal dari berbagai unsur persidangan. “Tim dewan juri berasal dari hakim, akademisi, pengacara dan kejaksaan,” jelas Roby. Ia berharap peserta dapat semakin siap untuk sidang sesungguhnya di dunia kerja mendatang.

MCC Bulaksumur rutin diselenggarakan setiap dua tahun sekali pada tahun genap. Dalam kompetisinya, MCC Bulaksumur mengangkat kasus perdata menyangkut hubungan antar subjek hukum. “Untuk tahun ini, di babak penyisihan kami mengambil kasus lingkungan hidup, dan di final nanti mengangkat kasus korupsi,” ujarnya. Roby juga menerangkan bahwa kompetisi tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Kali ini, MCC Bulaksumur mempunyai jumlah partisipan hingga 20 tim delegasi yang terdiri dari 16 tim peserta kompetisi dan empat delegasi pengamat.

Rangkaian acara berakhir pada 20 November 2016 dengan mengumumkan beberapa kategori juara berdasarkan nilai tertinggi dari rekapitulasi penilain juri. “Dari 16 tim yang berlomba akan terpilih juara satu, dua, tiga, dan beberapa nominasi terbaik,” ucap Roby. Ia juga menuturkan bahwa juara dan nominasi terbaik akan mendapat penghargaan yang sepadan berupa piala dan sejumlah uang untuk juara satu, dua, dan tiga.

Dalam mempersiapkan MCC Bulaksumur, Roby menjelaskan persiapan dilakukan sejak satu tahun terakhir demi kelancaran dan kesiapan acara. Priska Debora Samosir, Ketua Delegasi Universitas Udayana menyampaikan apresiasinya kepada panitia karena telah menyiapkan acara dengan matang, termasuk perihal waktu. “Kami melakukan persiapan yang cukup karena kami memulai pemberkasan sejak 18 Mei sampai bulan November ini,” ujar Priska. Ia juga berharap agar dapat mengikuti kembali MCC Bulaksumur tahun selanjutnya.

Begitu juga dengan Dinda, salah satu peserta dari tim delegasi Universitas Hassanudin, mengungkapkan bahwa tim delegasinya telah melakukan persiapan sejak 7 bulan lalu. “Mengerjakan berkas dari bulan April sampai bulan September. Setelah berkas dikirim, kami melakukan latihan sidang,” terang Dinda. Ia juga mengungkapkan betapa senang dan bersyukur karena ia bersama teman-temannya dapat mengikuti MCC Bulaksumur. “Kami berharap lebih banyak lagi kegiatan yang seperti ini,” tutur Dinda. [Afal Ranggajati, Cintya Faliana Dewi, Dina Nur Aina]

hakimhukumkilasMCCperdata
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...

Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...

Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Warga Pesisir Semarang dalam Getir Tata Kelola Air

    Juni 30, 2025
  • Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau

    Juni 12, 2025
  • Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

    Juni 4, 2025
  • Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran HAM

    Juni 3, 2025
  • Mitos Terorisme Lingkungan

    Mei 25, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM