BEM KM diduga mengkampanyekan parpol tertentu setelah membagikan selebaran Pemilih Pemula saat UTUL.
Ujian Tulis (UTUL) UM UGM MInggu (5/4) lalu diduga dijadikan lahan kampanye salah satu partai politik dalam Pemilu Legislatif 2009. Dugaan itu muncul setelah ditemukan selebaran berjudul Pemilih Pemula yang dibagikan kepada seluruh peserta UTUL. Selebaran yang mengatasnamakan Tim KKN SOSMAS BEM KM UGM itu berisi ajakan menyukseskan Pemilu Legislatif 2009 untuk memilih “partai putih”. Yang dimaksud “partai putih” adalah partai yangclean, care, dan competence.
Berdasarkan pengamatan balairungpress.com, selebaran tersebut dibagikan merata di seluruh lokasi UTUL, yakni seluruh fakultas di UGM dan di kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Sontak, selebaran itu pun memicu kontroversi di kalangan mahasiswa. Sebab, istilah “parta putih”, clean, clear, dan competence dinilai identik dengan salah satu parpol.
Ketika dikonfirmasi, Presiden Kabinet Konsisten Melayani BEM KM UGM Qadarrudin Adi Fajri mengungkapkan bahwa penerbitan selebaran Pemilih Pemula adalah salah satu agenda tim KKN SOSMAS. “Tim KKN SOSMAS berada dibawah kordinasi Departemen Sosial Masyarakat (SOSMAS) BEM KM, “ Ujar Qadar. Ketertangan ini diamini Menteri SOSMAS BEM KM Ika Puspitasari. “Tujuannya memberikan voter education kepada pemilih pemula,” katanya. Ika juga menambahkan, penerbitan selebaran itu merupakan kelanjutan kerja tim KKN SOSMAS dalam memberikan voter education yang sebelumnya membidik masyarakat umum.
Terkait dengan isi selebaran yang memuat jargon parpol tertentu, BEM KM dan Departemen SOSMAS mengaku lalai. “Tim KKN SOSMAS tidak mengkonfirmasikan isi selebaran kepada BEM KM sebelum menerbitkannya,” ungkap Qadar.
Salah seorang sumber balairungpress.com menginformasikan bahwa Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (DPM KM) UGM akan melakukan “impeachment” kepada BEM KM atas terbitnya selebaran itu. Ketua Komisi Pengawasan DPM KM M. Muhyidin membenarkan rencana itu. “Bukan “impeachment”, kami akan melakukan hearing kepada BEM KM,” katanya. Rencananya, hearing untuk keperluan audiensi dan klarifikasi akan dilaksanakan Selasa (7/4). [Udin, Ofa]