
©Tita/Bal
Jamuan Mewah
Ada jamuan mewah digelar malam ini
Rakyat di penjuru negeri diundang tanpa terkecuali
Namun harus turut bawa masakan pribadi
Katanya agar dapat dibagi-bagi
Katanya agar dinikmati bersama dengan para petinggi
Sampai di sana, masakan mereka diambil oleh para menteri
Sedang rakyat dituntun duduk di luar gedung pemerintahan negeri
Masing-masing hanya diberikan sebuah roti
Itu pun hampir basi
Ruang Kerja Kedap Suara
Hore! Seorang pria dapat tawaran kerja
Bukan main, kantornya ada di gedung mewah
Lebih-lebih lagi, ruangannya kedap suara!
Amboi, bakal damai dan tenang kala bekerja
Pekerjaannya mudah: Bicara atas nama rakyat negara
Berpikirlah dia, “Tidak susahlah, toh gajinya besar pula.”
Bertahun-tahun terlalui, pria itu nyaman dengan pekerjaannya
Mengunci diri dalam ruang hening dan menikmati harta
Sedang rakyat berteriak-teriak meminta perhatian wakil mereka
Mana Ruang Belajar Kami?
Astaga, kunci ruang-ruang kelas disembunyikan
Lorong gedung kini ramai akan keluhan
Bukan sekali-dua kali jadwal belajar dialihkan
Seorang murid mengetuk-ngetuk pintu kepala yayasan
“Kami mau belajar saja susahnya minta ampun,
minim tempat layak ‘tuk eksplor berbagai rumpun,
ayolah, Bapak-Ibu, masa sekolah pun libur beruntun?”
Si Kepala Yayasan hanya dapat menghela napas
Bagaimana caranya bilang pada seluruh kelas,
bahwa ada pihak yang takut mereka menjadi cerdas?
Ruang Diskusi
Diskusi terbuka digelar sore ini
Siapa pun boleh hadir, baik pemuda mau pun pemudi
Siapa pun boleh menyampaikan aspirasi
Siap tampung keluhan dari sana-sini
Akan kaitkan isu-isu dengan berbagai teori
Namun hati-hati,
Jangan lupa untuk bersiap-siap lari
Karena terkadang ada tikus yang tak suka berdiskusi
Ruang Aman Rakyat Jelata
Serba salah memang jadi rakyat jelata
Seorang manusia tanpa harta dan tahta
Sekedar ingin berbicara pun susah
Suara kami terampas tanpa diberitahu mengapa
Sementara diam pun, kami kena cerca
Atau mungkin rumah kami yang didatangi oleh mereka
Padahal kami tak berbuat apa-apa
Mana ruang aman yang katanya berlaku untuk semua?
Semua yang mana?
Semua manusia atau semua yang berkuasa?
Ruang-ruang untuk Kami
Kepada orang-orang penting negeri ini
Tolong berikan ruang-ruang untuk kami
Tak perlulah berlimpah harta atau janji
Hanya butuh ruang khusus berekspresi
Tempat kami belajar dan berdiskusi
Dengan syarat bebas dari peluru besi
Ayolah, kami hanya ingin membangun negeri
Kalau kalian tidak mampu seorang diri,
biarlah peran itu diambil oleh para muda-mudi
Khansa Humaira Dyfka
Mahasiswi Psikologi UGM angkatan 2025 yang memiliki minat tinggi terhadap dunia kepenulisan dan isu-isu sosial. Baginya, kata adalah cara paling sederhana tapi paling berbahaya untuk bersuara, dan dia enggan untuk bungkam di kala sekitarnya tengah porak-poranda.