
©Anisa/Bal
Sabtu (7-3), Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sleman menggelar acara dengan tajuk “Sleman Gumyak 2020” di Wisdom Park Universitas Gadjah Mada (UGM). Acara ini merupakan salah satu upaya untuk memeriahkan “Jogja Heboh 2020”. Jogja Heboh 2020 sendiri merupakan upaya Pemerintah DIY untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tengah low season pariwisata. “Bulan Februari dan Maret merupakan low season di DIY, maka Jogja Heboh merupakan ide dari Kadin untuk menarik wisatawan,” ucap Kus Endarto dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman.
Rangkaian Jogja Heboh ini tidak hanya terdiri dari Sleman Gumyak, ada juga rangkaian Festival Merapi yang dilaksanakan di Tlogo Putri. Dalam penyelenggaraan acara ini Kadin Sleman juga bekerja sama dengan berbagai Kedinasan di Kabupaten Sleman, dua di antaranya Dinas Pertanian dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Rangkaian acara Sleman Gumyak 2020 diselenggarakan dari 6–8 Maret 2020. Selama acara berlangsung, ada dua panggung yang diisi penampilan band, tarian, dan lokakarya tradisional. Selain itu, sebelum pembukaan secara resmi dari Bupati Sleman dan Rektorat UGM dilaksanakan juga Sleman Sato Carnival.
Pawai Sleman Sato Carnival yang diikuti oleh tujuh belas sanggar tari dimulai dari Bundaran UGM, melewati Rumah Sakit Panti Rapih, dan berakhir dengan penampilan tari-tarian menggunakan kostum bernuansa hewan di panggung satu yang terletak di depan Sekolah Vokasi Diploma Ekonomi dan Bisnis. “Dengan mengenakan kostum bermotif hewan para peserta berkeliling dan melakukan tarian, sebagaimana budaya Jawa menggunakan gerakan burung dan gerakan ikan,” imbuh Endarto mengenai Sato Carnival.
Sesuai nama acaranya, Sleman Sato Carnival mengambil tema “Sato” yang dalam bahasa Jawa berarti hewan. “Pada Sleman Sato Carnival kali ini kami dari Kerincing Manis membawakan tarian dan kostum dengan tema Kuntul Manis. Burung Kuntul sendiri dipilih karena burung Kuntul merupakan burung yang biasa terlihat di persawahan yang ada di daerah Sleman.” ujar Yesi selaku co-founder Sanggar Tari Kerincing Manis.
“Sleman Gumyak 2020” diapresiasi oleh para peserta bazar UMKM yang diberikan kesempatan secara gratis untuk membuka stand dan memperkenalkan produk mereka, salah satunya adalah Susu Rempah Eyang Tin. “Saya senang sekali mendapat kehormatan dan kesempatan untuk mengenalkan produk saya kepada khalayak di sini,” ucap Eyang Tin salah satu peserta bazar.
Selain itu, ada juga Brownies Batik Mom CF yang turut menjajakan kue olahannya bersama dengan aneka olahan dari Forum Komunitas Kecamatan Kalasan lainnya. Mereka berpendapat, Sleman Gumyak sangat membantu untuk mempromosikan produk mereka. “Akan tetapi, kiranya di hari esok, penataan stan dapat diperbaiki sehingga setiap stan dapat dikunjungi oleh wisatawan dengan merata.” harap Fitri, pemilik Brownies Batik Mom CF.
Di akhir rangkaian acara “Jogja Heboh 2020” dan “Sleman Gumyak 2020”, Dinas Pariwisata akan mengevaluasi pengaruhnya terhadap wisatawan. Kus Endarto mengharapkan bahwa akan lebih banyak lagi acara seperti “Sleman Gumyak 2020” ke depannya. “Semoga acara seperti Sleman Gumyak ini dapat terus dikembangkan oleh berbagai pihak agar ekonomi warga meningkat dan pengunjung terpikat untuk singgah ke Jogja,” pungkasnya.
Penulis: Alfredo Putrawidjoyo dan Anisa Azmi Nurrisky A.
Penyunting: Fahmi Sirma Pelu