Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
ANALEKTABINGKAI

Growol: Solusi Pangan Kita

Maret 26, 2015

_DSC0180 _DSC0205 _DSC0259 _DSC0209

©Amsa Nadzifah.bal

 

Ketika harga beras menjadi kian mahal seperti sekarang, tersedia berbagai olahan lain yang dapat dijadikan sebagai alternatif makanan pokok. Contohnya adalah growol. Growol adalah makanan khas Kulon Progo berbahan baku singkong yang rendah gula sehingga bagus untuk penderita diabetes dan orang yang melakukan diet. Saat ini pembuat growol secara manual semakin sedikit. Salah satunya adalah Sukiyem (73). Nenek dari empat cucu ini telah membuat growol secara manual sejak puluhan tahun lalu. Ketrampilan membuat growol ini ia dapatkan dari orangtuanya yang juga pembuat growol. Meski demikian, anak cucu Sukiyem tidak berniat untuk meneruskan usaha pembuatan growol ini. Alasannya karena proses yang cukup panjang dan perlu banyak tenaga tidak sebanding dengan harga penjualan satu enteng growol (cetakan growol) yang dijual seharga tiga belas ribu rupiah.
Bahan baku singkong diperoleh dari daerah pegunungan lalu singkong direndam selama tiga hingga empat hari hingga menjadi pati. Pati singkong diperas dan dicacah sehingga pati kering dan tidak menyatu. Kemudian pati direbus dan dibungkus dengan daun pisang yang sebelumnya juga sudah direbus sehingga pati tidak menempel. [Amsa Nadzifah]

growolKulon Progopangan lokal
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

Rintih Dara

Antara Stigma dan Setara

Tak Kasat Makna

Anggaran Tersedot Misterius (ATM)

Berebut Gunungkidul

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau

    Juni 12, 2025
  • Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

    Juni 4, 2025
  • Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran HAM

    Juni 3, 2025
  • Mitos Terorisme Lingkungan

    Mei 25, 2025
  • Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan Mahasiswa

    Mei 24, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM