
©Nabila.bal
Deretan stan pameran berjejer rapi di bagian barat Kantor Pusat Fakultas Teknik (KPFT) UGM, Rabu (11/12). Hari itu, mulai pukul 09.00-15.00 WIB digelar acara “Integrated Project Expo“ oleh mahasiswa Teknik Industri ’10 UGM. Pameran ini diadakan untuk memenuhi tugas akhir mahasiswa semester tujuh yang mengambil mata kuliah Proyek Terpadu. “Jadi, baik panitia ataupun pesertanya adalah mahasiswa semester tujuh Teknik Industri UGM,” kata Ni Putu Agustin, ketua pelaksana pameran.
Mengangkat tema “Dolan in Yogyakarta” (DIY), Putu menjelaskan bahwa konsep ini dibuat supaya wisatawan dapat merasakan atmosfer Yogyakarta dari utara sampai selatan. “Sehingga tempat wisata yang dikenal di Yogyakarta tidak hanya Malioboro dan Keraton. Namun juga daerah-daerah lain yang masih belum terekspos,” tambahnya Karena itu, produk-produk yang diciptakan bertujuan untuk mendongkrak jumlah wisatawan di Yogyakarta.
Secara garis besar produk yang ditampilkan dibedakan menjadi lima macam, yaitu kuliner, kerajinan tangan, jasa tur, panggung teater dan model transportasi wisata. Hal itu diwujudkan dalam berbagai produk seperti aplikasi tour guide, mie jawa instan, dan trash bag multifungsi bagi wisatawan. Sejumlah produk tersebut ditampilkan dalam sembilan belas stan.
Putu mengungkapkan bahwa hasil yang diharapkan dari acara ini adalah adanya peran dalam ruang lingkup sosial bagi mahasiswa Teknik Industri. “Sebenarnya Teknik Industri itu adalah soft skill engineering, jika ada mesin dan manusia, peran kita itu ada di tengah-tengahnya. Jadi lulusan Teknik Industri pun bisa mempunyai peran dalam meningkatkan jumlah wisatawan di Yogyakarta” imbuh Putu.
Berbagai tanggapan positif muncul dari pengunjung yang kebanyakan berasal dari kalangan mahasiswa. “Melalui acara ini kita dituntut untuk berpikir kreatif. Sehingga esok pemuda Indonesia dapat menjadi pemuda-pemuda kreatif dan inovatif,” ujar Farhan Ardiansyah, mahasiswa Teknik Industri ‘13. Hal serupa dikatakan oleh Cahya Nugraha, mahasiswa Teknik Kimia ’13. Ia mengatakan bahwa pameran ini dapat melatih mahasiswa jurusan Teknik Industri ‘10 untuk terjun langsung ke masyarakat. “Melalui rancangan program yang mereka anggap menarik, mereka mengaplikasikan buah pikirannya dalam masyarakat, ” sambung Cahya.
Di akhir acara, panitia melakukan pemilihan stan terbaik dan produk terbaik. Pemilihan ini didasarkan pada vote pengunjung. Pradipa Photography yang merupakan stan fotografi dipilih pengunjung meraih predikat sebagai stan terbaik. Sedangkan aplikasi tour guide JogjaGo! dipilih pengunjung menjadi produk terbaik. [Thoriq Ziyad]