Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
BARA ADIL Lakukan Siaran Pers, Ungkap Catatan Penangkapan...
Sampai Kapanpun, Aparat Bukanlah Manusia!
Polisi Tidur
Solidaritas Warga Warnai Aksi Jogja Memanggil
Partisipasi Publik Makin Terbatas, Ruang Sipil Kena Imbas
Demonstrasi di Mapolda DIY, Gas Air Mata Penuhi...
Jerit Masyarakat Adat Papua dalam Jerat Kerja Paksa...
Konservasi yang Tak Manusiawi
Anggaran Serampangan
Diskusi Serikat Pekerja Kampus, Soroti Ketidakjelasan Proses Etik...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KONTRIBUSISASTRA

Puisi-puisi Nurul Anisa

Januari 31, 2018

©Istimewa

Gara-Gara Semesta Sembelit

Para cukong berdansa
Di bubungan sumur-sumur licin
Menganaki banyak kilang api

Dari mana arah binasa mereinkarnasi perang
Dengan peluh petani-petani tak berharta
Meratapi kubur panen yang gagal

Meski seribu kematian
Mengetuk-ngetuk wajah
Kelaparan lebih hebat
Buat manusia jadi gusar

Sejak saat itu
Perang dijadikan firman

 

Pada Seorang Anak yang Menagih Pulang Kepada Ibunya yang Mati di Negeri Orang

Kapan kita pulang, Bu
Pulang pada hari-hari seperti biasa
Bisakah kita menang, Bu
Atau cukupkah sabar menjadikan kita menang
Kata tetangga, ikhlaskan saja
Andai mereka jadi kita, Bu

Bu, tanah airku di air matamu
Tak cukup tempat bagi kita, Bu
Nurani telah menelantarkan sejauh ini

Mau sampai kapan, Bu?
Dewa-dewa sedang tidur pulas
Negara sedang cuti dari penderitaan kita

Bu
Pulanglah
Untuk lebaran kali ini saja
Bawakan aku baju baru
Walau lebaran juga telah grusu
Beranjak lalu begitu saja

Nurul Anisa
Lahir di Pati, 25 Februari 1997. Saat ini sedang menyelesaikan kuliahnya di Prodi Sastra Indonesia UGM. Kritik dan saran atas karya dapat disampaikan melalui [email protected]

 

Foto dari michael.wrigren via VisualHunt.com / CC BY-SA

IbuNurulpetanipuisi
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Rumah Api

Jejak Tan dan Puisi-Puisi Lainnya

Kota Kata

Cita-Cita Karima

Surat Pengadilan

Repih dan Puisi-Puisi Lainnya

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • BARA ADIL Lakukan Siaran Pers, Ungkap Catatan Penangkapan Massa

    September 15, 2025
  • Sampai Kapanpun, Aparat Bukanlah Manusia!

    September 9, 2025
  • Polisi Tidur

    September 6, 2025
  • Solidaritas Warga Warnai Aksi Jogja Memanggil

    September 5, 2025
  • Partisipasi Publik Makin Terbatas, Ruang Sipil Kena Imbas

    September 3, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM