Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...
Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...
Kota Batik yang Tenggelam
Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal
Membumikan Ilmu Bumi
Kuasa Kolonial Atas Pangan Lokal
Anis Farikhatin: Guru Kesehatan Reproduksi Butuh Dukungan, Bukan...
Tangan Tak Terlihat di Balik Gerakan Rakyat
Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...
LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABARKILAS

Gerakan Hijau Warnai Peringatan Hari Bumi

Mei 1, 2014
©Rizky.bal

©Rizky.bal

Minggu (27/4), bertempat di Eks Perpustakaan Sekolah Vokasi UGM diselenggarakan acara“Gerakan Hijau untuk Gadjah Madaku”. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati hari bumi yang bertepatan pada 22 April. BEM KM SekolahVokasi  yang memelopori acara ini mengundang Greenpeace Jojga ssebagai pemateri. Adapun para mahasiswa yang hadir pada umumnya berasal dari himpunan mahasiswa Sekolah Vokasi.

Bima Fajar Rizky Nugraha selaku ketua acara menjelaskan, acara peringatan hari bumi ini diselenggarakan dengan tujuan menghijaukan Gadjah Mada dan mengajak mahasiswa untuk peduli dengan lingkungan. “Lingkungan kita yang sekarang sudah sangat mengkhawatirkan, melalui acara ini diharapkan akan timbul kesadaran bagi para mahasiswa untuk memperbaikinya,” jelas Bima. Bima mengungkapkan, panitia telah menyiapkan sebanyak 300 pohon yang diberikan secara gratis oleh Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) untuk menyukseskan acara ini. Berdasarkan penjelasannya,  pohon-pohon yang berjumlah lima belas akan ditanam di lima belas Fakultas di UGM oleh para peserta bekerja sama dengan BEM KM Fakultas masing-masing selebihnya pohon-pohon itu akan dibagikan ke masyarakat umum di jalan-jalan.

Sebelum dilakukan kegiatan penaman pohon, acara ini dibuka terlebih dahulu dengan penyampaian materi oleh perwakilan Greenpeace  Jogja tentang kepedulian akan nasib pohon-pohon di Indonesia saat ini. Materi disampaikan melalui pemutaran video seputar perkembangan kondisi hutan terakhir di Indonesia.  Di akhir penyampaian materi, dibuka sesi tanya jawab dengan para peserta. Para peserta terlihat antusias mengajukan pertanyaan setelah panitia menawarkan hadiah bagi yang bertanya.

Selanjutnya, selesai penyampaian materi para peserta bersiap untuk jalan sehat mengitari kawasan kampus UGM. Sebelum memulai jalan sehat para peserta dibekali masing-masing satu pohon, sisa pohon yang ada oleh panitia untuk dibawa dan dibagi kemasyarakat umum di jalan. Di sela-sela jalan sehat, panitia juga menyuguhkan teatrikal tentang lingkungan. Acara ini kemudian ditutup dengan pengumuman peserta penerima doorprize berdasarkan kupon undian yang dipegang masing-masing peserta.“Panitia berusaha memberikan konsep yang berbeda dalam peringatan haribumi tahun ini, seperti adanya penanaman pohon-pohon di beberapa fakultas jug ada teatrikal di jalan tentang lingkungan,” jelas Bima.

Rudi Pramoko, mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling 2011 UNY, mengungkapkan acara ini berbeda dengan acara pada umumnya. “Acaranya tampak beda karena gerakan hijaunya langsung nyata diwujudkan dengan menanam pohon, saya sangat tertarik untuk ikut terlibat,” ungkapnya. Lebih lanjut, Rudi juga mengharapkan agar setelah penanaman pohon, nantinya ada kelanjutan untuk merawatnya. “kalau berhenti di sinis aja, tanpa ada perawatan, ya percuma,”pungkasnya.

Terkait acara peringatan ini, Darwin Invocavit Putra Harefa, ketua BEM KM SekolahVokasi,berharap acara ini dapat meningkatkan kepedulian mahasiswa-mahasiwa UGM, khususnya mahasiswa yang berkesempatan hadir dalam acara ini terhadap lingkungan. “ Sebenarnya hari bumi tidak harus diperingati setiap 22 April saja, tetapi setiap hari adalah hari bumi,”ujarnya. “karena itu, kepedulian terhadap lingkungan juga harus dipertahankan setiap hari,” pungkasnya. [Rizky Wahyuni]

BEM KM SVHari Bumikilaslingkunganugmvokasiwanagama
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...

Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...

Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...

LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Diskusi dan Perilisan Zine Maba Sangaji Basuara, Tilik...

Diskusi Buku dan Budaya, Soroti Peran Sastra Melawan...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua Bukan Tanah Kosong

    November 24, 2025
  • Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam Sikapi Diskriminasi

    November 24, 2025
  • Kota Batik yang Tenggelam

    November 21, 2025
  • Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal

    November 21, 2025
  • Membumikan Ilmu Bumi

    November 21, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM