Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
APRESIASI

Pemutaran Perdana Aditya dan Putri Matahari

Desember 24, 2012

 

Suasana di Indonesia Francais Institute (IFI) tampak ramai pada Sabtu malam (22/12). Puluhan orang hadir untuk menyaksikan pemutaran perdana film animasi tiga dimensi berjudul Aditya dan Putri Matahari yang diproduksi Studiokasatmata. Pemutaran perdana film yang merupakan karya asli anak Indonesia ini terselenggara atas kerja sama Studiokasatmata dan Rumah Sinema. “Setelah dua tahun pengerjaan, ini pertama kalinya kami menayangkan untuk publik,” ujar Gangsar Waskito, sutradara film Aditya dan Putri Matahari.

Studiokasatmata membuat film Aditya dan Putri Matahari dengan tujuan menghibur penonton. “Jadi bila ada yang terhibur dengan film ini, ya, saya senang,” kata Gangsar. Proyek pembuatan film diberi nama Hiro-hiro, yang adalah maskot dalam film ini. “Seperti serial film Smurf, ada makhluk berwarna biru, berhidung besar, dan memakai celana serta topi putih yang dijadikan maskot. Nama tokohnya ada Papa Smurf, Mama Smurf,” jelas Gangsar.

Seperti halnya Smurf, Hiro-hiro adalah model untuk semua tokoh dalam film Aditya dan Putri Matahari. Hampir semua Hiro-hito memiliki ciri-ciri tubuh yang sama, yakni tubuh yang kecil dan bentuk kepala yang terinspirasi dari bentuk wayang. Hanya ciri-ciri seperti rambut, mata, dan lain-lain yang dibuat berbeda untuk membedakan masing-masing tokoh.

Film yang baru saja dirilis ini bukanlah film lepas, melainkan cerita kartun serial. “Yang ditayangkan di sini sekarang masih episode satu, akan ada kelanjutan ceritanya lagi,” ungkapnya. Film Aditya dan Putri Matahari pada episode satu ini menceritakan dua anak bernama Aditya dan Eliana. Keduanya bertemu secara tidak sengaja ketika Eliana memergoki Aditya sedang mencuri. Berbagai adegan aksi dan akrobatik tokoh dalam film tiga dimensi ini ditampilkan dengan atraktif dalam tiap gerak animasinya.

      Aditya dan Putri Matahari jauh dari kesan kaku dan serius, ada banyak humor yang ditampilkan dalam film. Penonton pun senantiasa tergelak saat tokoh utama Aditya berkelakuan lucu dan menghibur di sepanjang film. Salah seorang penonton, Maulvi D. M., berpendapat film Aditya dan Putri Matahari mengalami peningkatan daripada Homeland, film pendahulu Aditya dan Putri Matahari. “Sejak Homeland, Studiokasatmata sudah lama tidak pernah muncul lagi, saya kira mereka sudah menghilang,” katanya. Maulvi juga mengaku, dirinya sempat kecewa saat Homeland dirilis. “Dulu ekspektasi saya terlalu tinggi, saya tidak puas dengan Homeland. Ya, memang biasanya film animasi itu visualnya bagus, tapi ceritanya biasa saja,” katanya.

Sesudah pemutaran film Aditya dan Putri Matahari episode satu, karya lain produksi Studiokasatmata berjudul Timun Mas menyusul diputar. Kisah Timun Mas adalah cerita rakyat dari daerah Jawa Tengah yang diangkat Studiokasatmata menjadi kartun dengan animasi tiga dimensi. Setelah itu, ada juga dokumentasi behind the scene pembuatan film Aditya dan Putri Matahari. Melalui video itu, penonton dapat melihat bagaimana kru Studiokasatmata menggambar tokoh-tokoh, membuat model patung tiga dimensinya, hingga membuat tokoh tersebut bergerak dalam animasi.

Gangsar mengaku film produksinya masih jauh dari sempurna. Namun menurutnya, filmAdhitya dan Putri Matahari sudah lebih berkembang ketimbang Homeland. Pada 2004, Studiokasatmata pernah memproduksi film tiga dimensi yang berjudul Homeland dan merupakan film animasi tiga dimensi pertama yang diproduksi anak dalam negeri. FilmAdhitya dan Putri Matahari dibuat dengan teknologi yang lebih canggih, memiliki visual yang lebih baik, dan naskah yang lebih menarik.

Gangsar menjelaskan, lain halnya dengan Homeland yang merupakan film lepas sekali tayang,Adhitya dan Putri Matahari merupakan film serial. “Saya tidak terpikir menayangkannya di layar lebar karena ini bukan film lepas, lebih cocok di stasiun TV sebagai acara serial. Kami juga harus menyiapkan beberapa episode lagi barulah bisa ditayangkan di TV,” paparnya. Gangsar berharap proyek Hiro-hiro ini menjadi titik balik kebangkitan maskot animasi lokal. Hal senada juga disuarakan Muhammad Ihlas, penata artistik Studiokasatmata, “Harapan kami, Hiro-hiro dapat menjadi maskot animasi lokal buatan Indonesia,” paparnya. [Hamzah Zhafiri Dicky]

0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Awab Ajar Awam, Gunakan Daya dari Surya

Resistensi atas Trauma Korban Kekerasan ‘65

Belasut Puja-Puji Palsu Tubuh Perempuan dalam Kanvas

Pusparagam Perjuangan dalam Temukan Ruang Aman

Jalin Merapi Tak Pernah Ingkar Janji

Sastra untuk Semua lewat Sastra Suara

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau

    Juni 12, 2025
  • Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

    Juni 4, 2025
  • Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran HAM

    Juni 3, 2025
  • Mitos Terorisme Lingkungan

    Mei 25, 2025
  • Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan Mahasiswa

    Mei 24, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM