Die taz: Sebuah Catatan Harian (7) Keputusan Sidang Pleno Nasional pada 2 Oktober 1991 menjangkau begitu jauh sehingga konsekuensinya sulit ditebak. “Kita baru akan…
NALAR
-
-
Die taz: Sebuah Catatan Harian (6) Situasinya serius, meski sentilan-sentilan yang berseliweran tetap terdengar segar. Salah satu sentilan paling populer berbunyi begini: “kontradiksi antara…
-
Die taz: Sebuah Catatan Harian (5) Seorang badut bertopi, dengan saputangan yang terikat di leher serta tali penahan celana yang menjulur lewat dada dan…
-
Die taz: Sebuah Catatan Harian (4) Bila kita berangkat dari Berlin subuh hari Jumat, maka tergantung cuacanya, kita baru akan berada di Frankfurt pada…
-
Die taz: Sebuah Catatan Harian (3) Apa artinya lima hari. Jadwal terbit yang terlambat bagi koran lain, tidak berlaku bagi taz. Pasalnya, bahwasanya taz…
-
Die taz: Sebuah Catatan Harian (2) Hari pengambilan angket di kecamatan Friedrichshain-Kreuzberg, Berlin. Partai Uni Demokrat Kristen menggelar angket komunal guna menghambat inisiatif taz…
-
Pendidikan mulai diperdagangkan. Pers mahasiswa berteriak lantang: Lawan! Judul : Pers Mahasiswa Melawan Komersialisasi Pendidikan Penulis : Wisnu Prasetya Utomo Penerbit : Indie Book…
-
Judul: Karnaval Caci Maki: Menelusuri Cacian dari Hasrat sampai Nilai Penulis: Prima Sulistya W., dkk. Penerbit: Ekspresi Buku Waktu terbit : …
-
Judul : BLUR : Bagaimana Mengetahui Kebenaran di Era Banjir Informasi Penulis : Bill Kovach dan Tom Rosenstiel Cetakan : November 2012 Penerbit…