Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
SANGKAR Ungkap Dugaan Salah Tangkap 14 Anak di...
Didik Supriyanto: Kebangkitan Gerakan Mahasiswa Menuju Reformasi
Abdulhamid Dipopramono: Jejak dan Orientasi Awal BPPM Balairung
Perlawanan Warga Kampung Laut Atas Penggusuran Lahan Lapas...
Program MBG Timbulkan Keracunan Massal, Ibu-Ibu Gelar Aksi
Ruang-Ruang Untuk Kami dan Puisi-Puisi Lainnya
Diskusi Film DEMO(k)RAS(i) Ungkap Ketidakadilan Iklim oleh Pemerintah
BARA ADIL Lakukan Siaran Pers, Ungkap Catatan Penangkapan...
Sampai Kapanpun, Aparat Bukanlah Manusia!
Polisi Tidur

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KILAS

Keterampilan Komunikasi Bahasa Indonesia di Era Digital

Maret 13, 2019
©Justian/Bal

“Saya ingin kita terbiasa menggunakan bahasa Indonesia baku,” ujar Ivan Lanin dalam diskusi bertajuk “Literasi Digital Bahasa Indonesia” yang diselenggarakan Patjar Merah pada Hari Sabtu (9-3). Windy selaku moderator memperkenalkan Ivan Lanin sebagai pemelihara bahasa Indonesia baku. Menurut Ivan, keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan kebutuhan dasar di era digital agar tercipta kemudahan komunikasi. Selain itu, penguasaan keterampilan komunikasi menjadi penting di Indonesia karena memiliki jumlah gawai lebih besar dibanding jumlah penduduk.

Ivan memaparkan data bahwa jumlah gawai yang bisa mengakses internet di Indonesia sebanyak 350 juta buah. “Pengguna gawai menggunakan internet untuk mengakses media sosial,” tambah Ivan. Media sosial yang paling sering digunakan yaitu Youtube, WhatsApp, Facebook, Instagram, Line, Twitter, dan Blackberry Messenger. Menurut Ivan, media sosial berbasis teks tidak lagi diminati karena telah digantikan oleh media sosial berbasis gambar dan video. Ivan menganjurkan untuk melirik penggunaan media sosial berbasis gambar dan video bagi yang berniat terjun ke dunia literasi dan dunia penyampaian pesan.

Ivan mengutip definisi literasi digital dari UNESCO yaitu kemampuan orang dalam menggunakan teknologi informasi untuk menerima pesan dan menyampaikannya kembali. “Untuk menguasai literasi digital, kita perlu memiliki sepuluh keterampilan komunikasi era digital,” papar Ivan. Sepuluh kemampuan komunikasi tersebut adalah mengenali kebutuhan informasi, mengatur informasi secara logis dan lengkap, menyampaikan ide secara koheren dan persuasif, menyimak secara aktif, berkomunikasi dengan berbagai kalangan, memakai teknologi informasi secara efektif dan efisien, menggunakan bahasa berstandar tinggi, bersikap santun dan etis, mengelola waktu dan sumber daya secara efisien, dan berpikir kritis.

Menurut Ivan, terdapat konsep baik dan benar dalam penggunaan bahasa Indonesia. Baik berarti sesuai konteks keadaan, sedangkan benar berarti sesuai aturan kebahasaan. Praktik berbahasa Indonesia yang baik dan benar dicontohkan Ivan dengan penggunaan kata “tidak” dan “bukan”. Kata “tidak” digunakan untuk kata selain benda, sedangkan kata “bukan” digunakan untuk kata benda. “Kata yang benar adalah ‘tidak tidur’ bukan ‘bukan tidur’, karena kata ‘tidur’ adalah kata kerja,” ujar Ivan. Menurut Ivan, penyebab konsep ini tidak berjalan karena masyarakat tidak belajar bahasa Indonesia secara terstruktur. Saat ini, penggunaan bahasa Indonesia tidak secara baik dan benar telah menjadi tren. Ivan mengatakan bahwa hal ini terjadi karena ketidaktahuan, ketidakcermatan, dan ketidakpedulian terhadap aturan bahasa.

Ivan juga menjelaskan bahwa terdapat faktor teknis dan non teknis dalam penggunaan bahasa Indonesia. Faktor teknis yaitu diksi, struktur bahasa, intonasi, fatis, alih kode dan emotikon. Penggunaan diksi akan mempengaruhi pembuatan struktur kalimat. Menurut Ivan, semakin pendek kalimat maka semakin orang paham. Dalam faktor alih kode, Ivan menganjurkan agar menghindari pencampuran dua bahasa dalam satu kalimat yang sama.

Pada sesi tanya jawab, seorang peserta diskusi bernama Nurul bertanya mengenai cara menghilangkan pandangan negatif masyarakat daerah dalam menggunakan bahasa Indonesia di kehidupan sehari-hari. Menurut Ivan, cara menghilangkan pandangan tersebut adalah dengan membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. “Waspadalah saat berbahasa, sadari apa yang kita tulis, sadari apa kita bicarakan,” ujar Ivan sembari menutup diskusi.

Penulis: Marcelinus Justian Priambodo
Penyunting: Harits Naufal Arrazie

bahasa indonesiaketerampilan berbahasakomunikasi digitalliterasi digital
3
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

SANGKAR Ungkap Dugaan Salah Tangkap 14 Anak di...

Perlawanan Warga Kampung Laut Atas Penggusuran Lahan Lapas...

Program MBG Timbulkan Keracunan Massal, Ibu-Ibu Gelar Aksi

Diskusi Film DEMO(k)RAS(i) Ungkap Ketidakadilan Iklim oleh Pemerintah

BARA ADIL Lakukan Siaran Pers, Ungkap Catatan Penangkapan...

Solidaritas Warga Warnai Aksi Jogja Memanggil

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • SANGKAR Ungkap Dugaan Salah Tangkap 14 Anak di Magelang

    Oktober 12, 2025
  • Didik Supriyanto: Kebangkitan Gerakan Mahasiswa Menuju Reformasi

    Oktober 12, 2025
  • Abdulhamid Dipopramono: Jejak dan Orientasi Awal BPPM Balairung

    Oktober 8, 2025
  • Perlawanan Warga Kampung Laut Atas Penggusuran Lahan Lapas Nusakambangan

    September 30, 2025
  • Program MBG Timbulkan Keracunan Massal, Ibu-Ibu Gelar Aksi

    September 30, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM