Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...
Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...
Kota Batik yang Tenggelam
Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal
Membumikan Ilmu Bumi
Kuasa Kolonial Atas Pangan Lokal
Anis Farikhatin: Guru Kesehatan Reproduksi Butuh Dukungan, Bukan...
Tangan Tak Terlihat di Balik Gerakan Rakyat
Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...
LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KILAS

Tuntutan Solidaritas Petani Kendeng kepada Ganjar

Desember 19, 2016
©Indra/BAL

©Indra/BAL

Lagu “Hukum Rimba” dari grup musik Marjinal berkumandang di aksi “Tolak Pabrik Semen” pada Sabtu (17/12) malam. Aksi yang diinisiasi Aliansi Solidaritas Petani Kendeng tersebut bertempat di sekitar Gedung Rektorat UGM. Sebelumnya, aliansi yang beranggotakan enam perguruan tinggi ini juga melakukan aksi pada Kamis (8/12) di Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta. Menurut Muhamad Nasihudin, salah seorang anggota aliansi, aksi ini bertujuan mendesak Ganjar Pranowo untuk mencabut izin baru dan menghentikan pengoperasian pabrik semen di Rembang.

Menurut Nasih, sapaan Muhamad Nasihudin, aksi itu merupakan bentuk solidaritas kepada para petani di Kendeng karena Ganjar dianggap mengakali keputusan Mahkamah Agung (MA). Pada 5 Oktober, MA memenangkan gugatan Petani Kendeng dan membatalkan izin lingkungan untuk pabrik semen di Rembang. Namun, Gubernur Jawa Tengah itu menganggap hasil keputusan MA tidak berdampak pada kegiatan operasional pabrik. Sehingga, operasional pabrik semen di sana tetap berjalan.

Cornelius Agustinus Rejekinta berujar bahwa massa aksi menuju Gedung Rektorat karena Ganjar dikabarkan menghadiri acara gala dinner di sana. “Gala dinner itu dihadiri Keluarga Alumni Gadjah Mada dan termasuk rangkaian acara Dies Natalis UGM,” jelas mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM angkatan 2015 ini. Namun, massa aksi yang hampir mencapai Gedung Rektorat dihalau oleh Petugas Keamanan Kampus (PKK) karena tidak memiliki surat izin. Massa kemudian tetap melakukan aksi dengan orasi, teatrikal, pembacaan puisi, dan menyanyi di dekat kantor pusat PKK.

Menurut Jeki, sapaan Cornelius, aksi dilakukan saat gala dinner supaya massa aksi dapat bertatap muka dan menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Ganjar. Akan tetapi, massa tidak dapat bertemu sampai aksi berakhir. Jeki juga mengatakan bahwa Ganjar akan disambut dengan aksi setiap kali datang ke Yogyakarta. “Setelah aksi ini, akan ada aksi-aksi lanjutan hingga segala tuntutan dipenuhi,” tambah Kepala Departemen Kajian Strategis Badan Eksekutif Mahasiswa FTP ini.

Aksi pada malam itu diharapkan dapat mengawal isu pabrik semen hingga selesai. Selain itu, Jeki juga berharap bahwa Ganjar mendengarkan segala aspirasi dari massa aksi. “Kami berharap Ganjar tidak mendengar kepentingan korporat saja, karena pabrik semen tersebut jelas-jelas berdampak buruk bagi alam,” pungkasnya. [Indrabayu Selo]

ganjarpetanitolak semen
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...

Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...

Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...

LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Diskusi dan Perilisan Zine Maba Sangaji Basuara, Tilik...

Diskusi Buku dan Budaya, Soroti Peran Sastra Melawan...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua Bukan Tanah Kosong

    November 24, 2025
  • Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam Sikapi Diskriminasi

    November 24, 2025
  • Kota Batik yang Tenggelam

    November 21, 2025
  • Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal

    November 21, 2025
  • Membumikan Ilmu Bumi

    November 21, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM