Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...
Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...
Kota Batik yang Tenggelam
Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal
Membumikan Ilmu Bumi
Kuasa Kolonial Atas Pangan Lokal
Anis Farikhatin: Guru Kesehatan Reproduksi Butuh Dukungan, Bukan...
Tangan Tak Terlihat di Balik Gerakan Rakyat
Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...
LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABARKILAS

Revolusi PSSI Belum Selesai

Juni 10, 2011

Rabu (8/6) Forum Olahraga Fisipol (FOF) mengadakan diskusi publik bertajuk PSSI dan Masa Depan Sepakbola Indonesia.Diskusi yang diadakan di ruang seminar 2 Fisipol ini menyorot permasalahan nasib persepakbolaan Indonesia yang dipertaruhkan pada kongres 30 Juni mendatang.

FOF mendatangkan tiga pembicara, yaitu Imana Hardi selaku Pembina olahraga FOF dan akademisi, Mansur selaku perwakilan KONI Yogyakarta, dan Sirajudin Hasbi selaku pengamat sepakbola.

“Kegagalan dua kali kongres PSSI, membuat sepakbola kita menuju sanksi FIFA,” ujar Sirajudin.  Sanksi yang dialamatkan pada persepakbolaan Indonesia merupakan buntut dari kegagalan pemilihan ketua umum PSSI. “Tidak legawa-nya calon yang dilarang FIFA dan berbagai kepentingan yang diusung para calon ketua membuat kongres berakhir deadlock,” tambahnya.

Sosok yang dicari untuk membereskan kisruh PSSI tidaklah mudah. Politik yang mencampuri kongres sepakbola beberapa waktu lalu, dijadikan barometer untuk kongres 30 Juni mendatang. “Menjadi ketua PSSI itu tidak mudah. Setidaknya harus memiliki tiga unsur, yaitu mau, mampu, dan punya waktu,” ungkap Mansur.

Lain Mansyur, lain juga dengan pendapat Sirajudin. Pengamat sepakbola itu  menambahkan, selain tiga kriteria calon ketua PSSI tersebut, tiap calon harusnya memiliki rasa nasionalisme agar  tetap mempunyai tekad untuk kemajuan sepakbola nasional.

Terlepas dari kisruh ketua PSSI, seluruh elemen sepakbola akan senantiasa mengawal kongres yang berjalan 30 Juni mendatang di Solo. “Ini adalah kongres terakhir, tidak mungkin kita membiarkan orang lain merusak sesuatu yang kita cintai ini (sepakbola),” tutur Sirajudin.

Rakyat Indonesia masih menunggu pencapaian terbaik dari tim sepakbola nasional. Kesempatan kongres terakhir yang diberikan FIFA untuk memilih ketua umum PSSI diharapkan berjalan secara bersih dan baik. “Rakyat Indonesia menunggu Timnas juara, pemilihan ketua umum yang baik adalah langkah untuk kemajuan sepakbola kita menuju juara,” pungkas Sirajudin. [Rizki Ahmad F./Diaz Bela Y.]

0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...

Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...

Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...

LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Diskusi dan Perilisan Zine Maba Sangaji Basuara, Tilik...

Diskusi Buku dan Budaya, Soroti Peran Sastra Melawan...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua Bukan Tanah Kosong

    November 24, 2025
  • Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam Sikapi Diskriminasi

    November 24, 2025
  • Kota Batik yang Tenggelam

    November 21, 2025
  • Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal

    November 21, 2025
  • Membumikan Ilmu Bumi

    November 21, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM