Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Monika Eviandaru: Reorientasi Pers Mahasiswa Dalam Neoliberalisasi Perguruan...
Episode-Episode Perjalanan
SANGKAR Ungkap Dugaan Salah Tangkap 14 Anak di...
Didik Supriyanto: Kebangkitan Gerakan Mahasiswa Menuju Reformasi
Abdulhamid Dipopramono: Jejak dan Orientasi Awal BPPM Balairung
Perlawanan Warga Kampung Laut Atas Penggusuran Lahan Lapas...
Program MBG Timbulkan Keracunan Massal, Ibu-Ibu Gelar Aksi
Ruang-Ruang Untuk Kami dan Puisi-Puisi Lainnya
Diskusi Film DEMO(k)RAS(i) Ungkap Ketidakadilan Iklim oleh Pemerintah
BARA ADIL Lakukan Siaran Pers, Ungkap Catatan Penangkapan...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABARKILAS

Aksi Turun ke Jalan Demi Revolusi Pendidikan

Mei 4, 2011

Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (2/5), Komite Masyarakat Progresif Anti-Komersialisasi Pendidikan ([KAMPAK-Pendidikan) melancarkan aksi damai turun ke jalan.

Aksi ini dimulai di Bunderan UGM pada jam 09.00 pagi dan dilanjutkan dengan long march ke Grha Sabha Pramana (GSP) dan Gedung Pusat UGM. Massa bermaksud menemui Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dan membacakan tuntutan. “Fokus utama aksi ini adalah untuk menolak komersialisasi oleh perguruan tinggi.” Jelas Faris Rusydi, mahasiswa Sejarah FIB UGM 2007. Di saat bersamaan, aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) juga menyelenggarakan aksi dengan tema yang sama.

Ratusan massa KAMPAK-Pendidikan terdiri atas berbagai elemen di antaranya gerakan mahasiswa, buruh, dan gerakan di internal fakultas. Mereka bergerak dari Bunderan UGM, melalui lajur kiri Jalan Kaliurang, hingga ke perempatan Graha Sabha Pramana (GSP) UGM. Para demonstran juga sempat membacakan puisi dan melakukan “unjuk budaya aksi damai” di depan gerbang selatan GSP. Sementara di dalam gedung GSP sedang diselenggarakan Sarasehan Nasional 2011 yang dihadiri oleh sejumlah petinggi Mahkamah Konstitusi Indonesia. Tidak berhenti di sana, KAMPAK-Pendidikan kemudian melanjutkan aksi menuju Gedung Pusat UGM.

Sesampainya di depan balairung Gedung Pusat, massa aksi disambut pagar betis Satuan Ketertiban dan Keamanan Kampus (SKKK). Namun pagar betis SKKK dengan mudah ditembus karena jumlah massa aksi jauh lebih banyak. Setelah tembusnya pagar betis, massa aksi yang mulai tenang terpancing ulah salah satu oknum SKKK yang menggebrak meja resepsi. Aksi sempat ricuh selama beberapa menit sampai akhirnya massa aksi kembali tenang. Massa pun melanjutkan aksi dengan orasi dan pembacaan tuntutan.

Adapun tuntutan para demonstran yaitu sebagai berikut:

  1. Cabut Peraturan Rektor No.408 Tahun 2010 tentang Kartu Identitas Kendaraan
  2. Tolak Rancangan Undang Undang Perguruan Tinggi karena memberi peluang komersialisasi pendidikan
  3. Tolak segala bentuk komersialisasi lembaga pendidikan negara
  4. Demokratisasi kehidupan kampus bagi mahasiswa
  5. Wujudkan akses pendidikan berkualitas bagi rakyat miskin

Selain itu, dalam aksinya, sekelompok demonstran juga menyerukan penolakan atas biaya pendidikan tinggi yang juga ‘tinggi’. Menurut Akbar Tanjung, S.IP, perwakilan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) daerah Yogyakarta, pendidikan seharusnya dapat diakses oleh berbagai kalangan, “Saya turut serta dalam aksi kali ini demi kepentingan buruh, agar generasi buruh dapat memperoleh kesempatan mengenyam pendidikan tinggi,” Tuturnya. Hal senada diungkapkan oleh Faris, “Ada pasal 28 C UUD 45 tentang hak warga negara untuk memperoleh pendidikan yang layak, karena itu pendidikan harus murah dan dapat diakses setiap orang.” Di samping itu, Edi Susilo, Ketua Eksekutif Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) wilayah DIY, menekankan pentingnya usaha untuk mengembalikan citra UGM. “Citra UGM memudar, UGM sekarang jadi simbol komersialisasi,” ujar Edi.

Hal senada juga ditekankan oleh Akbar. Ia bersama pegiat KASBI akan terus mengupayakan penolakan komersialisasi hak-hak masyarakat. Aksi damai di UGM kali ini dianggapnya sebagai momentum yang penting untuk menyuarakan kembali hak-hak rakyat. Menurutnya, aksi-aksi semacam itu tidak hanya akan menjadi perjuangan sehari-hari. “Kami melihat aspek geopolitis dari aksi kali ini, UGM sebagai sentral kegiatan pendidikan memiliki pengaruh besar bagi pendidikan di seluruh Indonesia,” tandasnya. [Azhar, Michellia]

2 meihardiknasKAMPAKkikkomersialisasi kampusugm
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

SANGKAR Ungkap Dugaan Salah Tangkap 14 Anak di...

Perlawanan Warga Kampung Laut Atas Penggusuran Lahan Lapas...

Program MBG Timbulkan Keracunan Massal, Ibu-Ibu Gelar Aksi

Diskusi Film DEMO(k)RAS(i) Ungkap Ketidakadilan Iklim oleh Pemerintah

BARA ADIL Lakukan Siaran Pers, Ungkap Catatan Penangkapan...

Solidaritas Warga Warnai Aksi Jogja Memanggil

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Monika Eviandaru: Reorientasi Pers Mahasiswa Dalam Neoliberalisasi Perguruan Tinggi dan Pasca-Reformasi 1998

    Oktober 20, 2025
  • Episode-Episode Perjalanan

    Oktober 16, 2025
  • SANGKAR Ungkap Dugaan Salah Tangkap 14 Anak di Magelang

    Oktober 12, 2025
  • Didik Supriyanto: Kebangkitan Gerakan Mahasiswa Menuju Reformasi

    Oktober 12, 2025
  • Abdulhamid Dipopramono: Jejak dan Orientasi Awal BPPM Balairung

    Oktober 8, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM