Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABARKILAS

Aksi Turun ke Jalan Demi Revolusi Pendidikan

Mei 4, 2011

Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (2/5), Komite Masyarakat Progresif Anti-Komersialisasi Pendidikan ([KAMPAK-Pendidikan) melancarkan aksi damai turun ke jalan.

Aksi ini dimulai di Bunderan UGM pada jam 09.00 pagi dan dilanjutkan dengan long march ke Grha Sabha Pramana (GSP) dan Gedung Pusat UGM. Massa bermaksud menemui Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dan membacakan tuntutan. “Fokus utama aksi ini adalah untuk menolak komersialisasi oleh perguruan tinggi.” Jelas Faris Rusydi, mahasiswa Sejarah FIB UGM 2007. Di saat bersamaan, aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) juga menyelenggarakan aksi dengan tema yang sama.

Ratusan massa KAMPAK-Pendidikan terdiri atas berbagai elemen di antaranya gerakan mahasiswa, buruh, dan gerakan di internal fakultas. Mereka bergerak dari Bunderan UGM, melalui lajur kiri Jalan Kaliurang, hingga ke perempatan Graha Sabha Pramana (GSP) UGM. Para demonstran juga sempat membacakan puisi dan melakukan “unjuk budaya aksi damai” di depan gerbang selatan GSP. Sementara di dalam gedung GSP sedang diselenggarakan Sarasehan Nasional 2011 yang dihadiri oleh sejumlah petinggi Mahkamah Konstitusi Indonesia. Tidak berhenti di sana, KAMPAK-Pendidikan kemudian melanjutkan aksi menuju Gedung Pusat UGM.

Sesampainya di depan balairung Gedung Pusat, massa aksi disambut pagar betis Satuan Ketertiban dan Keamanan Kampus (SKKK). Namun pagar betis SKKK dengan mudah ditembus karena jumlah massa aksi jauh lebih banyak. Setelah tembusnya pagar betis, massa aksi yang mulai tenang terpancing ulah salah satu oknum SKKK yang menggebrak meja resepsi. Aksi sempat ricuh selama beberapa menit sampai akhirnya massa aksi kembali tenang. Massa pun melanjutkan aksi dengan orasi dan pembacaan tuntutan.

Adapun tuntutan para demonstran yaitu sebagai berikut:

  1. Cabut Peraturan Rektor No.408 Tahun 2010 tentang Kartu Identitas Kendaraan
  2. Tolak Rancangan Undang Undang Perguruan Tinggi karena memberi peluang komersialisasi pendidikan
  3. Tolak segala bentuk komersialisasi lembaga pendidikan negara
  4. Demokratisasi kehidupan kampus bagi mahasiswa
  5. Wujudkan akses pendidikan berkualitas bagi rakyat miskin

Selain itu, dalam aksinya, sekelompok demonstran juga menyerukan penolakan atas biaya pendidikan tinggi yang juga ‘tinggi’. Menurut Akbar Tanjung, S.IP, perwakilan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) daerah Yogyakarta, pendidikan seharusnya dapat diakses oleh berbagai kalangan, “Saya turut serta dalam aksi kali ini demi kepentingan buruh, agar generasi buruh dapat memperoleh kesempatan mengenyam pendidikan tinggi,” Tuturnya. Hal senada diungkapkan oleh Faris, “Ada pasal 28 C UUD 45 tentang hak warga negara untuk memperoleh pendidikan yang layak, karena itu pendidikan harus murah dan dapat diakses setiap orang.” Di samping itu, Edi Susilo, Ketua Eksekutif Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) wilayah DIY, menekankan pentingnya usaha untuk mengembalikan citra UGM. “Citra UGM memudar, UGM sekarang jadi simbol komersialisasi,” ujar Edi.

Hal senada juga ditekankan oleh Akbar. Ia bersama pegiat KASBI akan terus mengupayakan penolakan komersialisasi hak-hak masyarakat. Aksi damai di UGM kali ini dianggapnya sebagai momentum yang penting untuk menyuarakan kembali hak-hak rakyat. Menurutnya, aksi-aksi semacam itu tidak hanya akan menjadi perjuangan sehari-hari. “Kami melihat aspek geopolitis dari aksi kali ini, UGM sebagai sentral kegiatan pendidikan memiliki pengaruh besar bagi pendidikan di seluruh Indonesia,” tandasnya. [Azhar, Michellia]

2 meihardiknasKAMPAKkikkomersialisasi kampusugm
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...

Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...

Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...

Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...

Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...

Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...

Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau

    Juni 12, 2025
  • Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

    Juni 4, 2025
  • Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran HAM

    Juni 3, 2025
  • Mitos Terorisme Lingkungan

    Mei 25, 2025
  • Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan Mahasiswa

    Mei 24, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM