Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Episode-Episode Perjalanan
SANGKAR Ungkap Dugaan Salah Tangkap 14 Anak di...
Didik Supriyanto: Kebangkitan Gerakan Mahasiswa Menuju Reformasi
Abdulhamid Dipopramono: Jejak dan Orientasi Awal BPPM Balairung
Perlawanan Warga Kampung Laut Atas Penggusuran Lahan Lapas...
Program MBG Timbulkan Keracunan Massal, Ibu-Ibu Gelar Aksi
Ruang-Ruang Untuk Kami dan Puisi-Puisi Lainnya
Diskusi Film DEMO(k)RAS(i) Ungkap Ketidakadilan Iklim oleh Pemerintah
BARA ADIL Lakukan Siaran Pers, Ungkap Catatan Penangkapan...
Sampai Kapanpun, Aparat Bukanlah Manusia!

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
ALMAMATERKILAS

Forum BEM DIY Menolak RUU Bermasalah

Oktober 2, 2019

©Afifah/BAL

Senin (30-09) sekitar enam ratus mahasiswa melakukan aksi ke gedung DPRD DIY. Aksi dilakukan untuk menuntut permasalahan reformasi yang sedang terjadi di Indonesia. Massa berkumpul di parkiran Abu Bakar Ali lalu melakukan longmars ke kantor DPRD DIY. Massa aksi yang menamai diri mereka Forum BEM DIY (FBD)  yang terdiri dari mahasiswa berbagai universitas seperti UII, UNY, UST, Politeknik LPP dan berbagai universitas lainnya.

Dalam aksi tersebut mereka mengajukan sepuluh tuntutan. Tuntutan tersebut mencakup isu UU KPK, kebakaran hutan, kebebasan berpendapat dan HAM serta pelaksanaan reforma agraria. “Kami ingin DPRD dengar dan memperhatikan kondisi sekarang yang ada,” teriak salah satu massa. Aksi ini berbeda dengan Gejayan Memanggil yang dilakukan pada waktu bersamaan karena tuntutan yang disampaikan tidak mencakup Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual  (RUU PKS) dan juga tidak mengangkat mengenai Perpu terkait Undang-undang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan

Setelah sampai di kantor DPRD DIY, massa aksi menuntut untuk berbicara langsung dengan anggota DPRD. Lalu tiga orang perwakilan datang menemui massa. Diantaranya Huda Tri Yudiana, Wakil Ketua DPRD DIY, Eko Suwanto, anggota Fraksi PDI Perjuangan, dan Stefanus anggota Fraksi PSI.

Huda Tri Yudiana menjelaskan bahwa DPRD sangat mendukung kegiatan demonstrasi tersebut. Menurutnya, tuntutan yang disuarakan sangat logis. “Kami mendukung aksi yang kalian lakukan dan kami sangat senang kalian datang kesini,” jelas Huda.

Pertemuan pihak DPRD dan massa aksi tersebut berjalan cukup alot karena massa menuntut agar semua anggota DPRD keluar dan ikut aksi bersama. Tetapi hal tersebut tidak ditanggapi dan salah satu pihak DPRD, Eko Suwanto, menjelaskan bahwa semua tuntutan sudah diberikan. “Semua sudah kami penuhi dan kami ingin aksi ini tetap berjalan kondusif,” tuturnya.

Di sisi lain, hadir pula Rektor UII Fathul Wahid bersama massa aksi. Fathul menjelaskan bahwa tujuannya datang ke DPRD untuk mendukung kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa dan menyampaikan pesan damai. “Tujuan saya datang kesini menyakinkan masyarakat dan polisi bahwa demo berjalan damai,” ungkap Fathul.

Aksi berlanjut hingga sore hari dan massa melakukan shalat ghaib bersama di halaman kantor DPRD. Pada pukul 17.00 aksi telah selesai dan ditutup dengan surat tuntutan yang ditanda tangani oleh Wakil Ketua DPRD dan salah satu anggota Fraksi PSI yaitu Stefanus. “Kami akan menyampaikan segera ke pusat dan akan tetap melanjutkan tuntutan ini,” ujarnya. Mahasiswa akan mengawal tuntutan tersebut hingga dapat terpenuhi, hal tersebut disampaikan oleh Asfar selaku koordinator FBD. “Kita akan mengawal tuntutan ini sampai akhir dan akan kita pantau terus,” tutupnya.

Penulis: Afifah Fauziah
Penyunting: Cintya Faliana

aksi massaBEM DIYdprd diyRUU Bermasalahruu ketenagakerjaan
1
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

SANGKAR Ungkap Dugaan Salah Tangkap 14 Anak di...

Perlawanan Warga Kampung Laut Atas Penggusuran Lahan Lapas...

Program MBG Timbulkan Keracunan Massal, Ibu-Ibu Gelar Aksi

Diskusi Film DEMO(k)RAS(i) Ungkap Ketidakadilan Iklim oleh Pemerintah

BARA ADIL Lakukan Siaran Pers, Ungkap Catatan Penangkapan...

Solidaritas Warga Warnai Aksi Jogja Memanggil

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Episode-Episode Perjalanan

    Oktober 16, 2025
  • SANGKAR Ungkap Dugaan Salah Tangkap 14 Anak di Magelang

    Oktober 12, 2025
  • Didik Supriyanto: Kebangkitan Gerakan Mahasiswa Menuju Reformasi

    Oktober 12, 2025
  • Abdulhamid Dipopramono: Jejak dan Orientasi Awal BPPM Balairung

    Oktober 8, 2025
  • Perlawanan Warga Kampung Laut Atas Penggusuran Lahan Lapas Nusakambangan

    September 30, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM