Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
ALMAMATERKILAS

Forum BEM DIY Menolak RUU Bermasalah

Oktober 2, 2019

©Afifah/BAL

Senin (30-09) sekitar enam ratus mahasiswa melakukan aksi ke gedung DPRD DIY. Aksi dilakukan untuk menuntut permasalahan reformasi yang sedang terjadi di Indonesia. Massa berkumpul di parkiran Abu Bakar Ali lalu melakukan longmars ke kantor DPRD DIY. Massa aksi yang menamai diri mereka Forum BEM DIY (FBD)  yang terdiri dari mahasiswa berbagai universitas seperti UII, UNY, UST, Politeknik LPP dan berbagai universitas lainnya.

Dalam aksi tersebut mereka mengajukan sepuluh tuntutan. Tuntutan tersebut mencakup isu UU KPK, kebakaran hutan, kebebasan berpendapat dan HAM serta pelaksanaan reforma agraria. “Kami ingin DPRD dengar dan memperhatikan kondisi sekarang yang ada,” teriak salah satu massa. Aksi ini berbeda dengan Gejayan Memanggil yang dilakukan pada waktu bersamaan karena tuntutan yang disampaikan tidak mencakup Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual  (RUU PKS) dan juga tidak mengangkat mengenai Perpu terkait Undang-undang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan

Setelah sampai di kantor DPRD DIY, massa aksi menuntut untuk berbicara langsung dengan anggota DPRD. Lalu tiga orang perwakilan datang menemui massa. Diantaranya Huda Tri Yudiana, Wakil Ketua DPRD DIY, Eko Suwanto, anggota Fraksi PDI Perjuangan, dan Stefanus anggota Fraksi PSI.

Huda Tri Yudiana menjelaskan bahwa DPRD sangat mendukung kegiatan demonstrasi tersebut. Menurutnya, tuntutan yang disuarakan sangat logis. “Kami mendukung aksi yang kalian lakukan dan kami sangat senang kalian datang kesini,” jelas Huda.

Pertemuan pihak DPRD dan massa aksi tersebut berjalan cukup alot karena massa menuntut agar semua anggota DPRD keluar dan ikut aksi bersama. Tetapi hal tersebut tidak ditanggapi dan salah satu pihak DPRD, Eko Suwanto, menjelaskan bahwa semua tuntutan sudah diberikan. “Semua sudah kami penuhi dan kami ingin aksi ini tetap berjalan kondusif,” tuturnya.

Di sisi lain, hadir pula Rektor UII Fathul Wahid bersama massa aksi. Fathul menjelaskan bahwa tujuannya datang ke DPRD untuk mendukung kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa dan menyampaikan pesan damai. “Tujuan saya datang kesini menyakinkan masyarakat dan polisi bahwa demo berjalan damai,” ungkap Fathul.

Aksi berlanjut hingga sore hari dan massa melakukan shalat ghaib bersama di halaman kantor DPRD. Pada pukul 17.00 aksi telah selesai dan ditutup dengan surat tuntutan yang ditanda tangani oleh Wakil Ketua DPRD dan salah satu anggota Fraksi PSI yaitu Stefanus. “Kami akan menyampaikan segera ke pusat dan akan tetap melanjutkan tuntutan ini,” ujarnya. Mahasiswa akan mengawal tuntutan tersebut hingga dapat terpenuhi, hal tersebut disampaikan oleh Asfar selaku koordinator FBD. “Kita akan mengawal tuntutan ini sampai akhir dan akan kita pantau terus,” tutupnya.

Penulis: Afifah Fauziah
Penyunting: Cintya Faliana

aksi massaBEM DIYdprd diyRUU Bermasalahruu ketenagakerjaan
1
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...

Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...

Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau

    Juni 12, 2025
  • Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

    Juni 4, 2025
  • Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran HAM

    Juni 3, 2025
  • Mitos Terorisme Lingkungan

    Mei 25, 2025
  • Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan Mahasiswa

    Mei 24, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM