Judul Film: Les Miserables
Tahun Produksi: 2012
Penulis Skenario: William Nicholson, dkk
Sutradara: Tom Hooper
Durasi: 158 Menit
Genre: Drama Musikal
Seberapa pun sulitnya hidup, tetaplah berjuang, bermimpi, berharap dan mencinta.
Fight, Dream, Hope, Love. Inilah 4 kata yang mempunyai arti sangat dalam yang terselip dalam tagline film Les Miserables. Sinema ini berlatar belakang di Prancis abad ke – 19. Kisah filmnya sendiri didasarkan pada novel dengan judul yang sama karya Victor Hugo yang terbit pada tahun 1862. Film yang dirilis pada Natal tahun lalu ini tak pelak membuat ekspektasi yang cukup tinggi bagi kalangan pembaca novelnya. Tak bisa dipungkiri, banyak fans novelnya yang sudah lama berharap untuk bisa menyaksikan kisah Les Miserables dalam sebuah film.
Sudah banyak versi dari cerita Les Miserables yang diadaptasi ke layar lebar. Versi paling barunya adalah film Les Miserables yang digarap oleh sutradara pendatang baru, Tom Hooper. Uniknya, konsep drama musikal dihadirkan sepanjang film yang berdurasi 158 menit ini. Ditambah lagi, pemain dituntut untuk bernyanyi langsung di setiap adegan film.
Melirik sekilas para pemainnya, Les Miserables dibintangi oleh sederet aktor dan aktris terkenal Hollywood. Mulai dari Anne Hathaway, Russel Crowe, Hugh Jackman, Amanda Seyfried dan Helena Bonham-Carter. Selain nama-nama senior di atas, film ini juga turut melibatkan aktor dan aktris pendatang baru seperti Samantha Barks dan Eddie Redmayne.
Pada awal film, akan disuguhkan adegan kerasnya kehidupan para tahanan di Prancis di masa itu. Jean Valjean (Hugh Jackman), seorang yang ditahan 19 tahun karena mencuri sepotong roti akhirnya dapat bebas. Namun, ia tidak bisa menikmati kebebasan itu sepenuhnya. Kemanapun pergi, ia akan diawasi oleh Inspektur Javert (Russell Crowe) yang dari awal film terlihat sangat benci pada Jean Valjean.
Tahun demi tahun berlalu, hidup sebagai seorang tahanan mengubahnya menjadi seseorang yang keras dan penuh amarah. Namun, hal tersebut berubah ketika ia dipertemukan dengan seorang pendeta baik hati bernama M. Myriel. Setelah pertemuan itu, Jean Valjean mulai sadar dan kembali ke jalan yang benar. Singkat cerita, Jean Valjean akhirnya berhasil menjadi walikota Montreuil-sur-Mer dan seorang pengusaha tekstil kaya dengan nama baru Monsieur Madeleine. Segala cerita dan rahasianya yang pernah menjadi seorang narapidana ditutup rapat – rapat.
Kehidupan Jean Valjean sebagai seorang walikota awalnya baik – baik saja, hingga ketika ia dipertemukan dengan Fantine (Anne Hathaway). Fantine adalah salah satu pekerja di pabrik tekstil milik Jean Valjean yang dikeluarkan karena ketahuan memiliki anak di luar nikah. Demi anaknya, Cosette (Amanda Seyfried), Fantine memeras tenaganya, hingga rela bekerja di lingkungan prostitusi. Fantine terpaksa melakoni pekerjaannya karena terus-menerus diperas oleh suami istri Thernadier yang mengasuh Cosette. Kehidupan yang sengsara mengantarkannya pada maut. Jean Valjean merasa bersalah terhadap kematian Fantine. Hidupnya bertambah rumit ketika ada seseorang yang diduga sebagai dirinya yang seorang buron dan sedang terancam dihukum seumur hidup. Namun, karena kebaikan hatinya, Jean Valjean memilih jujur dan mengaku bahwa ialah Jean Valjean sebenarnya. Kejujuran itu membuat Inspektur Javert kini mengetahui jati dirinya. Jean Valjean pun meninggalkan kehidupan walikotanya dan lari dari kejaran Inspektur Javert bersama Cosette.
Babak baru kehidupan Jean Valjean dimulai, Cosette tumbuh makin besar. Di akhir, kisah Jean Valjean akan dipadukan dengan latar suasana politik Prancis yang sedang kacau dan rakyatnya yang sedang bersiap melakukan revolusi. Keinginan rakyat Prancis untuk revolusi dikarenakan adanya ketimpangan sosial yang tinggi antara para bangsawan dengan rakyat kecil. Kemiskinan meningkat, bahkan suami istri Thenardier yang awalnya merupakan orang kaya dan memiliki penginapan yang selalu ramai kini jatuh miskin. Di sisi lain, terdapat cinta segitiga antara Cosette, Eponine (Samantha Barks) yang merupakan anak dari suami istri Thenardier dan seorang pemuda pemberontak bernama Marius (Eddie Redmayne). Menariknya, sifat suami istri Thenardier yang kejam tidak menurun pada anaknya, Eponine. Walaupun pada awalnya Eponine-lah yang menyembunyikan surat cinta Marius kepada Cosette. Namun, di akhir cerita, Eponine rela untuk berkorban demi rakyat Prancis dan cintanya pada Marius. Kejutan juga dihadirkan lewat sosok Inspektur Javert yang akhirnya mengalah pada sisi kemanusiaan ketimbang hukum. Ketika Jean Valjean memiliki kesempatan untuk membunuhnya, Jean Valjean malah melepaskannya. Hal ini menimbulkan dilema pada diri Inspektur Javert karena dirinya merasa telah ditolong oleh pencuri. Puncak dari dilema pada diri Inspektur Javert terjadi ketika ia melihat Jean Valjean menolong Marius yang sedang sekarat. Bahkan Jean Valjean tidak memerdulikan nyawanya ketika menolong Marius. Inspektur Javert tidak berdaya untuk melawan rasa ibanya terhadap sosok Jean Valjean, pencuri yang berhati mulia. Karena merasa tak terima mendapat hidup dari belas kasihan seorang pencuri, Inspektur Javert akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya .
Di sisi lain, perjuangan rakyat Prancis yang ingin dibela haknya terus berlanjut, hingga akhirnya pemberontakan berhasil dipadamkan. Setelah pemberontakan selesai Cosette dan Marius memutuskan untuk menikah. Sedangkan, Jean Valjean sendiri meninggal dalam damai. Hidupnya telah penuh dengan lika – liku, tetapi perbuatan baik yang sering dilakukannya mengantarkannya dalam ketenangan.
Dilihat dari konsep drama musikal yang dihadirkan, jenis film seperti ini memang tidak lazim di Indonesia. Mungkin akan mengecewakan banyak penonton yang sudah terlebih dulu membaca novelnya. Mereka dipaksa harus mendengarkan lagu sepanjang film dan kurang mendapati dialognya. Hal ini sebenarnya menjadi konsekuensi dari sebuah film drama musikal yang harus mengedepankan aspek musikal ketimbang narasi pada film. Secara alur cerita, penokohan, hingga kualitas akting film ini sudah memiliki nilai yang cukup baik. Namun kemasannya saja yang kurang familiar bagi penonton di Indonesia.[Iqbal Maulana, Ni Wayan Diah Puspita Sari]