Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir
SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir
SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABARKILAS

Tabligh Akbar Galang Solidaritas Rohingya

Agustus 7, 2012
jojo. bal

jojo. bal

Pertengahan tahun 2012 ini, pembantaian etnis muslim rohingya menuai kecaman. Aparat militer yang seharusnya melindungi mereka justru terlibat dalam pembantaian tersebut. Perlakuan tidak manusiawi ini membuat Jama’ah Shalahuddin mengadakan Tabligh Akbar “Dari Jogja Untuk Rohingya” pada Minggu (5/8) malam. “Kami ingin membangun empati terhadap saudara kita di sana,” terang Fahmi Fuadillah, Ketua Panitia acara tersebut. Diskusi yang diadakan setelah shalat tarawih ini menghadirkan Ahyudin, Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), yang mengutus dua relawan dan satu dokter ke Bangladesh serta Nasrullah Nasution, Ketua  Pusat Informasi dan Advokasi Rohingya-Arakan (PIARA).

Ahyudin, yang mendapatkan laporan dari relawan yang bertugas di Bangladesh menuturkan, penanganan pengungsi rohingya sangat sulit. Sebab, mereka menderita depresi berat. Pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan, dan tindakan tidak manusiawi lain ditimpakan kepada mereka. “Saat ini kami masih terus mengirimkan stok logistik pangan, tim dokter, dan pakaian,” terangnya.

Dalam pemaparan Nasrullah, persoalan kejahatan kemanusiaan ini, salah satu penyebabnya, tidak diakuinya etnis muslim rohingya sebagai bagian dari 136 etnis lainnya di Myanmar. Perlakuan ini mereka terima sejak tahun 1974. Berbagai tindakan pelanggaran HAM yang diterima etnis muslim Rohingya sejak saat itu mendesak mereka untuk melarikan diri ke berbagai negara. Ratusan  dari mereka mengungsi ke Bangladesh. Namun pemerintah Bangladesh tidak menerima mereka. Rumah pengungsian yang mereka huni justru diratakan dengan tanah. Akibatnya, mereka harus mencari tempat perlindungan lain. Di Thailand pun, beberapa dari mereka diusir ke laut lepas. “Akhirnya, mereka melakukan perjalanan laut yang sangat beresiko menuju Malaysia dan Indonesia. Beberapa berhasil selamat, sisanya tenggelam di laut,” terangnya.

Ahyudin menyatakan kekecewaannya pada sikap Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI, yang menurutnya terlalu menganggap ringan permasalahan ini. Pasalnya, menurut berita yang dilansir www.republika.co.id, Yudhoyono menganggap konflik ini hanya konflik komunal biasa seperti halnya konflik di Poso, Ambon, dan Aceh. Padahal, menurutnya, tindakan pemerintah Myanmar bertentangan dengan asas-asas kemanusiaan. “Pemerintah Myanmar membiarkan pembantaian, ini merupakan kejahatan besar,” tegasnya.

“Kalau terus seperti ini, mungkin sampai sepuluh tahun pun persoalan ini tidak akan pernah selesai,” keluhnya. Ia menuturkan, seharusnya tindakan-tindakan konkret segera dilakukan untuk memperjuangkan nasib mereka. Perlu ada tekanan dari berbagai negara, salah satunya Indonesia, agar permasalahan ini tidak berlarut-larut. “Saya yakin dengan tekanan dari berbagai pihak tuntutan untuk mengakui kewarganegaraan etnis muslim Rohingya berhasil tercapai,” tutur Fahmi. Dengan begitu, Hak mereka untuk hidup layak akan terpenuhi.[Ahmad Syarifudin]

kejahatan kemanusiaanPengakuan kewarganegaraanRohingyaTabligh akbar
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...

Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...

Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...

Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...

Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...

Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...

Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

    Juni 4, 2025
  • Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran HAM

    Juni 3, 2025
  • Mitos Terorisme Lingkungan

    Mei 25, 2025
  • Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan Mahasiswa

    Mei 24, 2025
  • Kapan KKN Harus Dihapus?

    Mei 24, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM