Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...
Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...
Kota Batik yang Tenggelam
Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal
Membumikan Ilmu Bumi
Kuasa Kolonial Atas Pangan Lokal
Anis Farikhatin: Guru Kesehatan Reproduksi Butuh Dukungan, Bukan...
Tangan Tak Terlihat di Balik Gerakan Rakyat
Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...
LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABARKILAS

Mengenal HIV/AIDS dalam Gama MedFair

Mei 22, 2011

Rabu-Kamis (18-19/5), Fakultas Kedokteran Umum UGM menyelenggarakan Gadjah Mada Medical Fair (Gama MedFair). Acara tahunan ini merupakan yang kelima sejak 2007. Dengan tajuk A Guidance For Youth in Improving Health Reproduction, Gama MedFair kali ini bertujuan mengedukasi peserta tentang HIV/AIDS.“Penyelenggaraan acara ini berdasarkan pada salah satu poin Millenium Development Goals (MDGs), yaitu pencegahan penyebaran HIV/AIDS,” papar Pangeran Akbar Syah, selaku ketua panitia.

Gama Medfair memiliki tiga rangkaian acara, yaitu National Olimpiad of Medical Science (NOMS), High School Health Project Competion (HSHPC), dan Tour De FK. NOMS adalah olimpiade kesehatan dengan peserta siswa SMA se-Indonesia. ”Tahap pertama, panitia melakukan seleksi regional ke daerah yang dimulai dari tanggal 1 Mei,” ungkap Pangeran. Daerah-daerah tersebut terdiri dari Medan, Pekanbaru, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Malang, Surabaya, Balikpapan, Denpasar, dan Yogyakarta. Kemudian, setelah lolos tahap seleksi regional, peserta dapat maju ke ajang olimpiade di FK UGM.

Untuk HSHPC yang merupakan lomba proyek ilmiah, panitia melakukan seleksi  berdasarkan proposal yang dikirim peserta. Kemudian, peserta menunjukkan proyek ilmiahnya pada hari lomba. Sedangkan Tour De FK adalah acara yang mengajak peserta untuk mengenal kegiatan dan tempat-tempat di FK UGM.

Lomba yang diikuti 25 SMA se-Indonesia ini memiliki dampak positif bagi peserta. “Kita bisa mengetahui science medical dan kedokteran dasar yang memotivasi supaya bisa masuk kedokteran,” ujar Angeline, siswi SMA Fransiskus Bandar Lampung.

Sayangnya, acara ini memiliki banyak waktu longgar yang menjenuhkan peserta, karena tidak diisi dengan selingan yang menghibur. “Pengaturan waktu dari panitia kurang efisien,” ungkap Theodora, siswi SMA Fransiskus Bandar Lampung. Ia juga mengeluhkan sedikitnya bazar yang bisa dikunjungi untuk mengisi waktu kosong. Selain itu, panitia juga tidak menyediakan media yang komunikatif  tentang HIV/AIDS. ”Disini tidak ada mading atau poster-poster tentang HIV/AIDS,” tukas Theodora.

Di lain pihak, panitia menyadari keluhan peserta tersebut, dan berusaha memperbaikinya di penyelenggaran tahun depan. Menurut Pangeran, tahun depan Gama MedFair akan dikemas dengan lebih menghibur.

Acara Gama Medfair kali ini ditutup dengan Farewell Party di University Club pada malam harinya. Dalam acara ini, diumumkan pemenang dari masing-masing perlombaan, “Selain itu akan dilakukan pembagian hadiah,” pungkas Pangeran yang juga Mahasiswa FK angkatan 2008. [Nindya]

aidsfk ugmgama medfair 2011health reproductionhivkedokteran umumMDGs
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...

Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...

Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...

LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Diskusi dan Perilisan Zine Maba Sangaji Basuara, Tilik...

Diskusi Buku dan Budaya, Soroti Peran Sastra Melawan...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua Bukan Tanah Kosong

    November 24, 2025
  • Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam Sikapi Diskriminasi

    November 24, 2025
  • Kota Batik yang Tenggelam

    November 21, 2025
  • Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal

    November 21, 2025
  • Membumikan Ilmu Bumi

    November 21, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM