Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABARKILAS

Ironi Petani di Negeri Agraris

April 10, 2011

Kamis (7/4), Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) UGM  menyelenggarakan bedah buku berjudul “Rakyat Tani Miskin, Korban Terorisme Pembangunan Nasional”.Buku ini merupakan buah pemikiran Prof. Moch. Maksum Machfoedz, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Acara yang terselenggara di Ruang Seminar PSPK ini menghadirkan tiga pembicara, yaitu Prof. Moch. Maksum, Fadmi Sustiwi (Wartawan Kedaulatan Rakyat), dan Rimawan Pradiptyo PhD (Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM).

Seminar yang dimoderatori oleh Drs. Suharman, M.Si ini dihadiri oleh kalangan mahasiswa, dosen, hingga wartawan. Seperti yang diutarakan Suharman, acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun PSPK ke-38. PSPK sendiri memiliki agenda diskusi bulanan.

Mengawali diskusi, Prof. Maksum menyampaikan keluh-kesahnya atas berbagai kebijakan pemerintah yang banyak merugikan pihak petani. Mereka seakan tidak hidup merdeka di negeri sendiri.  Ironisnya lagi, petani sering menjadi korban kepentingan para politisi. “Waktu akan pemilu, petani pedesaan didekati dengan iming-iming perbaikan nasib. Namun setelah pemilu, ditendang,” ungkap Prof. Maksum.

Fadmi Sustiwi menambahkan satu hal fundamental lainnya yang menyebabkan sektor pertanian di Indonesia sulit untuk maju, yaitu kurangnya minat para pelajar terhadap pendidikan pertanian itu sendiri. “Pertanian dan produknya banyak tidak dikenal oleh golongan muda, bahkan oleh mahasiswa sekalipun,”ujarnya. Fadmi juga memberi kritik atas isi buku yang dirasa tidak  pernah menyinggung masalah perempuan, padahal perempuan sering identik dengan kemiskinan.

Peserta cukup antusias ketika sesi tanya-jawab dibuka. Beberapa bahkan tidak mendapat kesempatan. Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada penulis berkaitan dengan budaya beberapa masyarakat di Indonesia yang ikut mempengaruhi pendidikan putra-putrinya. “Terkadang kultur masyarakat lebih penting daripada muatan pendidikan itu sendiri,” ucap seorang mahasiswa pascasarjana Sosiologi UGM. “Mungkin ilmu pertanian tidak banyak diminati karena outputnya banyak yang dirasa salah sasaran,” tambahnya.

Sebagai penutup diskusi, Rimawan Pradiptyo mendorong hadirin untuk tetap mengedepankan nilai-nilai lokal yang menunjukkan identitas keindonesiaan. “Sekecil apapun keunikan negeri atau daerah kita, mari tunjukkan itu dalam pergaulan internasional,”ujarnya. Rimawan juga menegaskan, apapun yang dilakukan pemerintah tidak akan efektif jika tidak  memihak petani domestik. [Alfan S.]

Korban Terorisme Pembangunan NasionalMaksum MachfoedzPSPKRakyat Tani Miskinugm
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...

Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...

Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau

    Juni 12, 2025
  • Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

    Juni 4, 2025
  • Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran HAM

    Juni 3, 2025
  • Mitos Terorisme Lingkungan

    Mei 25, 2025
  • Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan Mahasiswa

    Mei 24, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM