Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...
Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...
Kota Batik yang Tenggelam
Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal
Membumikan Ilmu Bumi
Kuasa Kolonial Atas Pangan Lokal
Anis Farikhatin: Guru Kesehatan Reproduksi Butuh Dukungan, Bukan...
Tangan Tak Terlihat di Balik Gerakan Rakyat
Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...
LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABARKILAS

Harmonisasi Antara Agama dan Umatnya

Februari 22, 2011

Aturan  agama tak berarti apa-apa tanpa campur tangan pemeluknya

Selasa (22/2), Pusat Studi Pancasila UGM bekerja sama dengan SIT, Study Abroad Bali mengadakan diskusi lintas agama.“Harmonisasi Kehidupan Beragama di Indonesia” menjadi tema utama diskusi tersebut. Enam isu atas landasan agama dijadikan pemicu diskusi: moral, sektarian, komunal, terorisme, political region, dan mistik. Tujuh belas peserta program Spring 2011 dari Amerika Serikat diundang sebagai tamu utama. “Tujuannya memang untuk memberikan pandangan lain tentang keberagaman agama di Indonesia,” tutur Diasma Sandi Swandaru selaku ketua panitia.

Sayang, dari enam komunitas atau pun Unit Kegiatan Mahasiswa yang diundang sebagai presentator, hanya empat yang hadir: Katolik diwakili  Tata dan Josephine, Nasrani diwakili Risang Hanggono, Buddha diwakili Anthony, dan Islam diwakili Any Sundari. Meskipun demikian, keempat penyaji bisa menggambarkan harmonisasi kehidupan beragama di Indonesia. Perwakilan Katolik misalnya, memaparkan harmoni antaragama dengan mengadakan kunjungan dan diskusi di pesantren.

Pemaparan masing-masing presentator sebagai pemacu diskusi mendapat tanggapan antusias. Diskusi yang berlangsung pun tak sekadar mengenai harmonisasi itu sendiri. Perdebatan antara Tuhan, Agama, dan keberadaan Negara malah menjadi topik yang banyak diminati. Tom, peserta diskusi asal Amerika menyampaikan gagasan mengenai perbedaan agama dan spiritualitas. Sedangkan Risang mengulang kembali apa yang sudah dikatakannya pada akhir presentasi, bahwa agama bukan sekadar kebutuhan, tapi juga aturan yang harus dipatuhi dalam menjalankan kebutuhan.

Sampai akhir diskusi, tidak ada kesepakatan bersama yang didapatkan.  Waktu dua jam dirasa kurang cukup untuk mendiskusikan hal besar yang sesensitif itu. Pembicaraan terus dilanjutkan meski secara resmi ditutup. “Bukankah diskusi tadi menjadi awal dari obrolan panjang mengenai keberadaan agama di tengah kehidupan kita?,” pungkas moderator menutup acara.(Fitria)

antarumat beragamadiskusiharmonisasilintas agamapusat studi
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...

Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...

Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...

LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Diskusi dan Perilisan Zine Maba Sangaji Basuara, Tilik...

Diskusi Buku dan Budaya, Soroti Peran Sastra Melawan...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua Bukan Tanah Kosong

    November 24, 2025
  • Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam Sikapi Diskriminasi

    November 24, 2025
  • Kota Batik yang Tenggelam

    November 21, 2025
  • Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal

    November 21, 2025
  • Membumikan Ilmu Bumi

    November 21, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM