Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABARKILAS

Taman Budaya, Ajang Berkumpulnya Seniman Yogyakarta

November 22, 2014
©charlien

©charlien

Senin malam (17/11), Taman Budaya Yogyakarta terlihat berbeda dari biasanya. Patung bayi raksasa yang menggantung di halaman depan menguatkan nuansa seniTaman Budaya. Hal itu sudah mulai terasa ketika memasuki gerbangnya. Terlihat juga banyak seniman yang memadati halaman Taman Budaya. Selain itu, ada juga musisi yang membawakan lagu beraliran indie dan rock. Penampilan musik yang dibawakan oleh seniman lokalini turut meramaikanacara pameran seni bertajuk Nandur Srawung.Suharyatno selaku ketua panitia pameran menuturkan bahwa tema tersebut diangkat karena seni rupa selama ini terlihat berdiri sendiri-sendiri. Melalui penyelenggaraan pameran ini diharapkan dapat menjalin kembali persahabatan antara seniman.

Acara pameran seni yang berlangsung dari tanggal 17- 26 November 2014 ini digagas oleh kelompok seni Rupa-Rupa Seni Rupa Taman Budaya Yogyakarta.Lebih dari 500 seniman Yogyakarta menampilkan karya seninya.Ā  Karya seni yang dipajang pun beragam mulai dari seni ukir, seni lukis, hingga seni tato. Suharyatno mengatakan bahwa pameran seni rupa ini bertujuan untuk menyatukan semua seniman seni rupa yang ada di Yogyakarta.Ā  ā€œPameran ini juga dilaksanakan agar para seniman muda bisa melihat dan mengetahui secara langsung proses seniman senior,ā€ ungkapnya. Melalui pertemuan ini para seniman yang sudah senior menjadi tahu bahwa ada sebuah regenerasi yang hidup dalam dunia seni khususnya seni rupa.

Pameran yang telah dipersiapkan selama 2 bulan ini tentunya mengalami berbagai hambatan. Pria lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) ini menuturkan bahwa ia mengalami kesulitan untuk mengumpulkan seniman yang ada di Yogyakarta. Selain itu, keterlambatan dalam pengumpulan karya seni juga menjadi hambatan dalam pegelaran pameran ini. ā€œMeskipun sudah ada kurator dari masing-masing seni, tetap saja mengumpulkan mereka merupakan hal yang sulit,ā€ jelasnya.

Beliau menambahkan bahwa pameran seni rupa ini merupakan yang pertama di Yogyakarta bahkan di Indonesia. Pameran ini diharapkan mampu mengenalkan kota Yogyakarta yang memiliki banyak seniman yang hidup di dalamnya. Pameran seni rupa ini mendapatkan respon positif dari pengunjung pameran. Zainal Muttaqin, mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, mengatakan bahwa pameran seperti ini harus terus diadakan. Hal senada juga diungkapkan oleh seorang wisatawan asal Jerman, Mrs. Ketya, ā€œIt isĀ  good event. Jogja keren!ā€ [Muhammad Zaki Fahmi, Fitria Eka Putri, Senandung Luluk Ferdinanda, N.L.P Juli Wirawati]

0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...

Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...

Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, ResmiĀ Didirikan

Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau

    Juni 12, 2025
  • Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

    Juni 4, 2025
  • Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran HAM

    Juni 3, 2025
  • Mitos Terorisme Lingkungan

    Mei 25, 2025
  • Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan Mahasiswa

    Mei 24, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM