Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau
Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang
Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...
Mitos Terorisme Lingkungan
Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...
Kapan KKN Harus Dihapus?
Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah
Gerakan Hijau Tersandera Meja Hijau
Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...
Masyarakat Pesisir Tuban Kian Terpinggir

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
ALMAMATERKABARKILAS

Gara-gara Spanduk, Teknik-Vokasi Bentrok

November 12, 2014
©istimewa

©istimewa

Bentrok antara pendukung Fakultas Teknik dan Sekolah Vokasi UGM terjadi sebelum pertandingan final hockey cabang putra PORSENIGAMA 2014. Pertandingan yang seharusnya diadakan pada Selasa (11/11) pukul 20.45 WIB terpaksa dibatalkan. Awalnya, kedua tim telah memasuki lapangan Gelanggang UGM untuk melakukan pemanasan. Tidak ketinggalan, tim suporter dari kedua fakultas turut memanaskan suasana lewat yel-yel masing-masing. Sambutan hangat berupa tepuk tangan diberikan oleh kelompok supporter vokasi yang tergabung dalam Garis Keras Sekolah Vokasi (GARASI) kepada supporter teknik yang bernama Suporter Solid Teknik (SUPERSONIK).

Tepuk tangan dari GARASI justru dibalas dengan spanduk yang dipasang SUPERSONIK bertuliskan “Universitas Gadjah Mada Sekolah?” dengan kata “sekolah” yang dicoret. Beberapa oknum GARASI tersulut emosinya dan mulai meneriakan yel-yel provokatif kepada SUPERSONIK. Bronsy, mahasiswa D3 Teknik Elektro ’11 berpendapat, secara tidak langsung SUPERSONIK tidak mengakui keberadaan Sekolah Vokasi di UGM. “Wajar kalau kami terprovokasi dengan spanduk itu, kan sudah jelas maksudnya!” tegasnya. Melihat situasi itu, beberapa penonton yang tidak berafiliasi terhadap kedua kelompok berteriak agar spanduk segera diamankan.  Panitia bergerak cepat mendatangi kubu SUPERSONIK tempat spanduk berada, namun gagal menurunkan spanduk tersebut.

Situasi semakin tidak bisa dikendalikan. Kedua suporter saling melempar botol plastik, sandal, bahkan conblock. Kedua suporter mulai memasuki lapangan dan terlibat perkelahian. Pihak panitia dibantu SKKK tak dapat melerai pertengkaran kedua suporter. “Tiba-tiba semuanya langsung berantem di lapangan, aku langsung kabur,” tutur Anisa,  mahasiswi Instrumentasi dan Metrologi ’13. Kerusuhan berlangsung hingga kubu SUPERSONIK memukul mundur GARASI dan menduduki lapangan pertandingan.

Selain Anisa, Hibat, salah satu anggota SUPERSONIK, juga terjebak dalam kericuhan ini. “Kami mulai menyerang ketika salah satu mahasiswi Teknik terkena lemparan,” tuturnya. Mahasiswa Teknik Nuklir ’12  itu juga merasa tidak adil kalau hanya karena sebuah spanduk bisa sampai ada korban mahasiswa. Setidaknya, empat mahasiswa terluka dan dilarikan oleh panitia untuk segera diberikan tindakan medis. Namun, panitia melarang korban luka untuk diwawancara dan menolak untuk memberikan penjelasan atas kejadian ini.

Sekitar pukul 23.00, SKKK dibantu Polres Bulaksumur berhasil mengamankan kericuhan tersebut. Di akhir kericuhan, Eriki, koordinator lapangan SUPERSONIK berdiri di atas tangga.“Vokasi mencari gara-gara, dan kita buktikan kalau kita pemenangnya,” teriaknya lantang. Edy, salah seorang anggota polisi yang bertugas mengamankan kericuhan tersebut, menyayangkan kejadian ini. “Sudah mahasiswa gak pantes berkelahi seperti ini, apalagi mahasiswa UGM,” pungkasnya. [Dimas Syibli Muhammad Haikal, Kevin Muhammad]

*) Koreksi untuk gambar sebelumnya, terjadi kekeliruan pencantuman gambar. Gambar yang tertera sebelumnya menggambarkan pertandingan di cabang sepak bola bukan di cabang hockey seperti yang tertera dalam isi berita.

porsenigamasuporterteknikvokasi
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran...

Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan...

Aksi Hari Buruh Soroti Ketimpangan atas Ketidakpedulian Pemerintah

Naskah Nusantara seperti Cerita Panji Ungkap Keberagaman Gender...

SEJAGAD, Serikat Pekerja Kampus Pertama di Indonesia, Resmi Didirikan

Jejak Trauma Kolektif Korban Kekerasan Orde Baru dalam...

42 komentar

Cah'03 November 12, 2014 - 23:43

tidak seharusnya terjadi,Fak.Teknik jg tidak benar membentangkan Spanduk yg berisi kata2 merendahkan…sharusnya Suporter apapun itu mengeluarkan kata2 atau tulisan yg mendukung Tim yg didukungnya saja…namanya aja Suport/dukung.aplgi ini UGM yg tercinta…pokoknya ini yg terakhir. JAYALAH UGM.

Reply
Eko-fpn 07 November 13, 2014 - 06:33

Aduh…adik2 yg dsana coba berpikir yg lebih jernih dong, ajang porsenigama seharusnya ajang silaturahmi,bukan arogansi.
Semoga kedepan lebih baik lagi.

Reply
Andra November 13, 2014 - 06:57

Saya rasa GARASI mundur karena perintah dari SKK,dan itu setelah kericuhan mereda.

Reply
Anonymous November 13, 2014 - 07:40

SAYANG SEKALI REDAKSI SEKALIBER BALAIRUNG HANYA BERTANYA KEPADA SATU PIHAK 🙂 TIDAK MELIHAT KEADAAN SEBENARNYA

Reply
anton sujarwo November 13, 2014 - 07:47

Spanduk baner ataupun tulisan apapun bagian dari simbolis jati diri satu darah suporter dipertaruhkan disana hingga melekat jiwa raga..
Timbulnya rasis sangat membahayakan di semua pihak.. saling menjaga dan menghargai saja lah intinya ..

Reply
yesa November 13, 2014 - 12:31

menurutku bukan hanya gara-gara spanduk, tp konten spanduknya yg provokatif. kalo dr judul tulisan seperti memperlihatkan kebanalan pikir antar suporter, tp tdk berhenti di situ.

Reply
Tyo November 13, 2014 - 12:51

maaf mas, dapat fotonya dari mana?
bukannya tandingnya malam ya?

Reply
Unknown Account November 13, 2014 - 13:19

Sangat disayangkan anda menulis berita ini, namun dalam sisi yang tidak netral, apalagi dengan hanya menggunakan gambar yang tidak menunjukkan keadaan sebenarnya. Gambar yang anda ambil ( entah darimana ) bukanlah gambar yang menunjukkan suporter sedang akan mendukung pada pertandingan hockey, ( itu lapangan sepak bola ) apalagi ketika anda menulis artikel ini, lalu orang lain yang tidak mengerti apa – apa melihat gambar yang entah kebenarannya dipertanyakan itu, apakah anda tidak berpikir bahwa orang lain tersebut akan menjudge apa yang ada digambar sebagai suatu bentuk/ wujud nyata dari artikel yang anda tulis. Sekali lagi, saya disini bukan untuk mencari permusuhan ataupun perselisihan, saya hanya memberikan saran, sebaiknya jika anda menulis artikel, marilah tulis artikel dengan sebenar-benarnya kejadian yang ada, yang terjadi. tulislah artikel tanpa menitikberatkan pada satu sisi, bersikaplah netral, dan ambillah gambar yang memang gambar yang sesungguhnya tanpa harus merugikan pihak lain. Sekian terima kasih

Reply
Alfa November 13, 2014 - 14:38

Saya rasa, kita harusnya sepakat untuk menghargai sekolah Vokasi. Sekolah vokasi juga bagian dari UGM dan udah jelas kan ?
Banyaklah loh mahasiswa vokasi yang prestatif .

Boleh jadi pelakunya oknum. Tapi semua pihak yang membiarkan terbawanya spanduk itu, patut bertanggungjawab.
Paling tidak, merasa bersalah
Semoga masalah ini tidak diperbesar.

Reply
Halim Nuriza November 13, 2014 - 15:05

mbok yang gini ini ga usah di lebay2in bos2

Reply
ramadhani rindra y November 13, 2014 - 15:14

maaf, gambar yang dipasang ituadalah gambar milik suporter Teknik Geologi, bukan Fakultas Teknik atau SUPERSONIK. hal ini tentu saja mencemari nama baik Teknik Geologi yang tidak ikut acara seperti ini, mohon untuk gambar dihapus atau kasus ini bisa diajukan menjadi pencemaran nama baik. terima kasih

Reply
anonim November 13, 2014 - 16:49

SEBAGAI REDAKSI SEKALIBER BALAING, KENETRALAN ANDA DIPERTANYAKAN!

Reply
edo November 13, 2014 - 16:56

aneh, padahal tujuan di buat acara itu adalah untuk membuat ke akrapan antar mahasiswa bisa berkenalan dan menunjukan keahlian masing2 , tapi masih aja ada hal yg merugikan orang lain.. seharusnya rasa idealisme dan kepedulianya antar sesama di jaga.. apalagi kita satu almamater dan dari univ yang sama..

mau D3 atau S1 kita sama2 manusia dan punya kelebihan masing2..

Hidup mahasiswa UGM

Reply
monmon November 13, 2014 - 17:35

SUPERSONIK seharusnya berpikir lebih dahulu sbelum membuat spanduk sprti itu. Bila memang lebih baik dari lawannya, tentu tidak akan memprovokasi lawan seperti itu. Hal trsebut hanya mnjdikan mereka yg membuat spanduk tersebut tidak lbih baik dari isi spanduk yg mereka buat.
GARASI sendiri sharusnya juga menunjukkan bahwa mereka lbih baik dripda yg lawan kira. Bukannya menyerang trlbih dahulu hingga trjdi bentrok. Hal trsebut juga tidak membuat mereka menjadi lebih baik dari isi spanduk trsebut.

#Salut buat SUPERSONIK, ketika berhasil memukul mundur pihak lawan kemudian ‘membelah’ nya menjadi 2 sisi dan mengepung salah satu sisi nya, namun tidak ada pengeroyokan massal yang trjadi ***

#Lebih salut buat GARASI, ketika datang supporteran tanpa membawa atribut untuk memprovokasi pihak lawan *****

Reply
Anonymous November 13, 2014 - 17:42

Teruntuk redaksi yang budiman, mohon utk membuat artikel yang netral dan bisa dipertanggungjawabkan. Saya rasa gambar yang digunakan utk memperjelas berita yang dimuat sama sekali tidak bisa mewakili beritanya. Itu jelas-jelas bukan pertandingan hockey, kecuali sekarang hockey dimainkan di lapangan sepak bola menggunakan bola bundar dan kaki. Saya rasa, jikalau redaksi berada di tempat kejadian perkara saat kejadiannya berlangsung, mungkin redaksi Balairung Press bisa lebih selektif dan menggunakan gambar yang terkait kejadian rusuh kemarin daripada menggunakan gambar yang tidak mewakili dan bisa mengakibatkan kesalahpahaman pada pengunjung halaman ini.

Semoga dilain kesempatan, redaksi bisa lebih intelek ya, biar senada dengan slogan Balairung Press, “Nada Intelektual Mahasiswa.”

Reply
Andra November 13, 2014 - 18:10

Artikel berita yang sangat tidak terdidik.pertandingannya apa fotonya apa.yg terpojokan siapa yang diberitakan siapa.kalo masih bawa nama balairung tolong diperbaiki dong cara menyampaikannya.jangan hanya 1pihak yang di tanyai.

Reply
agung November 13, 2014 - 18:47

Di akhir kericuhan, Eriki, koordinator lapangan SUPERSONIK berdiri di atas tangga.“Vokasi mencari gara-gara, dan kita buktikan kalau kita pemenangnya,” teriaknya lantang. Bossss bosss, masa’ omongan mahasiswa kayak gini.

Reply
Nadia Amalia November 13, 2014 - 18:51

yth Dimas Syibli Muhammad Haikal, untuk membuat artikel yang baik sebaiknya memasukan konten yang baik pula, mulai dari Judul, isi, hingga Foto yang digunakan. apabila dari foto yang diunggah saja sudah ‘bukan pada kejadian sebenarnya’ bagaimana dengan pembaca yang tadinya tidak mengerti lalu menjudge sesuatu yang ternyata ‘kurang’ benar..
apabila ingin diperbaiki, bersikap netral-lah.

Reply
Rektor UGM November 13, 2014 - 21:30

“Teknik Nuklir ’12 itu juga merasa tidak adil kalau hanya karena sebuah spanduk bisa sampai ada korban mahasiswa.”

oi babi bipolar klo memang ga mw ada korban ngapain masang spanduk kaya gitu??
maksud kalian habis kalian hina-hina orang, orang yang kalian hina itu diam sambil senyum-senyum…
bangsat…

Reply
Thema Arrisaldi November 13, 2014 - 22:06

kritik ya untuk redaksi, yang pertama harusnya membuat berita yang berimbang, netral, dan lebih akurat. yang kedua, kalau memberikan gambar pada berita harus sesuai dengan kejadian dan juga lokasinya, kalau tidak ada gambar mending dibuat ilustrasi.
ini kritik untuk yang membuat beritanya. Kejadiannya malam kok foto gambar siang? kejadiannya di gelanggang kok fotonya di lapangan?
padahal harusnya balairung press mengetahui lah tentang masalah penulisan berita sekecil ini.

Reply
acron November 14, 2014 - 00:40

ini kejadian udah sering berulang, pihak universitas seakan tutup mata terkait bentrokan antar mahasiswa?

Reply
puspita November 14, 2014 - 10:59

dengan ini kalian telah mencoreng nama ugm

Reply
Anonim November 14, 2014 - 11:59

yang lalu biarlah berlalu.

Reply
tukang cakwe November 14, 2014 - 12:12

Seharusnya berita kayak gini gak perlu dipublikasikan,bikin malu ugm aja…ini hanya jadi pelajaran buat internal kampus aja kalau misalnya kedepannya jangan seperti ini lagi,kita di tanah jogja punya etika bung

Reply
Gamer Ugm November 14, 2014 - 20:26

Supersonik bawa spanduknya gak bener… wajarlah kalo garasi tersinggung… mau diartikan bagaimanapun juga udah jelas spanduk itu menyinggung anak vokasi…

Reply
xxxhentai November 14, 2014 - 21:42

Bagus lah, sekalian bernostalgia dengan masa-masa SMU. Kalo masih belum cukup mari dibuat yang lebih meriah di lapangan GSP, dengan jumlah masa yang lebih banyak. Dalam beberapa hari ini saja, sudah ada sweeping korsa teknik di area food court dan gelanggang… Siap tempur coeg!!!!

Reply
bukan mahasiswa ugm November 14, 2014 - 23:14

bodoh banget ya, macam tak berpendidikan. beraninya keroyokan padahal kalo sendiri cupu.

Reply
aluvimoto November 14, 2014 - 23:33

Ngisini kabeh. Bosok. Kowe urip nang yojo dudu nang makassar. DO wae sing gawe bannere

Reply
anonymous687 November 15, 2014 - 01:01

Yg pertama nyerang sampai tengah itu pihak dari SUPERSONIK FT UGM, dari GARASI sendiri datang cuman mau supporteran, terpancing aja sama spanduk itu. GARASI juga gak dipukul mundur kok, emang niat GARASI buat keluar hall gelanggang yg diminta SKK UGM karena GARASI sendiri bukan supporter preman. Tahun kemarin SUPERSONIK di pukul mundur alasanya dewasa? hahaha… Ini artikel malah bikin provokasi yg bisa buat perpecahan.. buat SUPERSONIK sadar bos, jangan arogan !!!!

Reply
ACM November 15, 2014 - 08:13

Sayang sekali buat redaksi yang seperti ini.
Dan untuk kalian semua mahasiswa vokasi dan boleh dibilang adek-adekku. Hadapi masalah kalian dengan kepala dingin. Nama baik UGM juga di tangan kalian. Salam juang.

Reply
Anonim November 15, 2014 - 11:05

Ah media, bad news is a good news. Pihak balairung harusnya tiap mau posting berita dicek dulu kredibilitas artikelnya. Kalian pasti lebih pinter lah untuk hal-hal seperti Ini. Sayang lho, sebenernya ini isu yang hangat untuk dibicarakan kalo dikemas dengan baik.

Reply
Keterima UGM 3x November 15, 2014 - 18:40

ngontrol mahasiswa teknik tuh susah bung. jaman saya kuliah dulu (D3 teknik masih digabung sama FT) antar jurusan aja sering ribut kok. Ya itu karena kebanggan mereka lebih ke jurusan bukan ke fakultas, apalagi ke universitas..
Wajar aja hal seperti ini terjadi (apapun kronologisnya), tapi tidak wajar kalo kita mengingat almamater kita tercinta, Gadjah Mada.

Reply
fia November 15, 2014 - 20:00

aku dari psiko dan aku liat langsung, kalian tidak tau persis apa yg terjadi, aku ada disana, walau cuma liat dan gaikut ribut2, aku menyayangkan. Aku memang netral, tapi dari apa yg terjadi ada unsur provokatif dr supers**** akan spanduk juga kata2nya dan kalau aku jadi anak vokasi, juga pasti merasakan sama dengan mereka yg merasa dihina. Ada efek psikologi tersendiri, tapi intinya tidak harus ada perkelahian. Aku setuju sama mas Alfa dan anonymous

Reply
fahmi November 15, 2014 - 21:20

Astagaa,ini mahasiswa???

Reply
Zoldick November 16, 2014 - 05:25

Lain kali kalo mau tawuran di depan bunderan ugm aja…biar diliat masyarakat sekalian. Kan masyarakat balal jadi tau, gini to kelakuan mahasiswa universitas terbaik di indonesia. Kalo sedari muda sudah ditanam rasa saling menghina, besarnya sudah terlihat bakal jadi apa…
hmmm…jadi inget DPR yang sukanya ribut di sidang…mungkin awalnya seperti ini, mungkin

Reply
fauzi November 16, 2014 - 09:19

pormagama sempet dtutup trkhr tawr d3 mesin dg s1 mesin skrng ad lagi toh

Reply
ardhy November 20, 2014 - 05:57

Ya mungkin mahasiswa s1 nya spt nya jgn arogan,dr dl mahasiswa d3 di ugm memang dianggap anak tiri,tp buktinya di dunia kerja mereka jg tdk kalah lho mas.masih sama sama u mbok yang rukun dan tetap menghargai. Maaf sbg almuni sekolah vokasi cm memberikan pembelaan

Reply
Affan November 16, 2014 - 14:35

ada sebuah keterpihakan dalam penulisan artikel ini. biarpun sekolah vokasi, pada kenyataannya juga termasuk program dari UGM sendiri. mengapa harus dipertanyakan lagigak jelas keberadaannya ? gak jelas banget ki…

Reply
Anonim November 16, 2014 - 16:44

Dewasa lah kalian smua.. Satu almamater jangan buat citra negatif.. Buat hal yg membanggakan almamater kalian…

Reply
Beton Prategang November 19, 2014 - 12:24

Kok ndak Cover both side mas? Ndak balance juga, teknik reportasenya gimanae?

Reply
Anonim November 20, 2014 - 10:28

Sambutan hangat tepuk tangan? Sejak kapan?
Vokasi kayaknya yang nonjok duluan deh.

Hanya tulisan spanduk dibalas pake bogem mentah.
Dasar!

Otaknya masih selevel kaum bar-bar

Reply
Anak orang Desember 6, 2014 - 22:52

Teknik banyak sekali mengharumkan nama UGM dan Negara. Selain itu garang dan menakutkan. Vokasi yang nonjok duluan aja malah akhirnya kalah. Sampe ada yang minta ampun lagi

Vokasi menang porsenigama dengan beda tipis dengan teknik dan berhasil mengharumkan nama BUNDA (ciie anak mama)

Reply

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Kekacauan di Balik Bahan Bakar Hijau

    Juni 12, 2025
  • Mitos Cah Gelanggang dan Spirit Gelanggang

    Juni 4, 2025
  • Penulisan Ulang Sejarah, Upaya Pemerintah Melupakan Korban Pelanggaran HAM

    Juni 3, 2025
  • Mitos Terorisme Lingkungan

    Mei 25, 2025
  • Aksi Okupasi UGM Soroti Masalah Penyempitan Ruang Kegiatan Mahasiswa

    Mei 24, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM