Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Newest post
Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...
Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...
Kota Batik yang Tenggelam
Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal
Membumikan Ilmu Bumi
Kuasa Kolonial Atas Pangan Lokal
Anis Farikhatin: Guru Kesehatan Reproduksi Butuh Dukungan, Bukan...
Tangan Tak Terlihat di Balik Gerakan Rakyat
Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...
LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
KABARKILAS

Gama Press Dituntut Lebih Produktif

Juli 24, 2013
Khalimatu Nisa.bal

Khalimatu Nisa.bal

“Sampai akhir 2013 ini, Gama Press (Gadjah Mada University Press –red) harus bisa menerbitkan 200 hingga 250 buah buku,” tantang rektor UGM, Prof. Pratikno, M.Sc. Pernyataan tersebut merupakan penggalan sambutan yang ia sampaikan dalam acara serah terima jabatan pimpinan Gama Press di Jalan Grafika 1 UGM,  pada Senin (22/7) lalu. Jumlah itu sengaja ditargetkan bukan tanpa alasan. Sebab, pasca perubahan Anggaran Rumah Tangga oleh Majelis Wali Amanat, Gama Press saat ini telah beralih status dari sebuah unit usaha menjadi unsur penunjang universitas. Konsekuensi dari perubahan ini, Gama Press yang semula berorientasi pada pencarian profit, kini difokuskan untuk produktif mempublikasikan hasil-hasil riset.

Lebih lanjut Pratikno menerangkan, struktur Gama Press sekarang berada di bawah Wakil Rektor III Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat  serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Dengan Surat Keputusan Rektor, Sekretaris LPPM Prof. Dr. Harno Dwi Purnomo diangkat menjadi Direktur Gama Press periode 2013-2015, menggantikan Drs. M. Munandar yang menjabat selama 2008-2013. “Selanjutnya di ranah internal, direktur akan didampingi oleh dua orang wakil direktur yang juga berasal dari LPPM, masing-masing menangani bidang penerbitan dan percetakan,” imbuhnya

Struktur baru yang telah dirancang menurut Pratikno, diihtiarkan menjadi sistem dari hulu ke hilir, mengawal penelitian hingga publikasi. Harapannya, produktivitas Gama Press dapat meningkat. “Tidak ada lagi alasan kekurangan naskah karena LPPM menyimpan ribuan hasil riset per tahunnya. Dari jumlah tersebut, minimal 30% dapat diterbitkan,” ujar Pratikno.

Di samping kuantitas, kualitas juga menjadi perhatian pada format baru Gama Press. Perombakan dewan redaksi dilakukan untuk mengawasi konten naskah yang akan diterbitkan. Lima orang dewan redaksi yang dipimpin oleh dosen Fakultas Kedokteran Prof. dr. LaksonoTrisnantoro, M.Sc., Ph.D akan melaksanakan beberapa tugas. “Antara lain, memberi arahan buku apa saja yang dicetak sesuai dengan ciri UGM dan meninjau naskah,” jelas Harno dalam sambutannya di depan puluhan hadirin.

Seiring dengan perkembangan teknologi, Pratikno mendesak Gama Press untuk mampu mengembangkan diri. Ia mengajukan beberapa inovasi. Diantaranya, dengan menghasilkan tidak hanya produk cetak melainkan juga digital. “Bentuk e-book, e-journal perlu dibuat sehingga dapat diakses lebih luas,” tutur pria kelahiran Bojonegoro itu.

Menanggapi perubahan ini, M. Iwan Setiawan, karyawan yang telah sepuluh tahun bekerja di Gama Press, menyambut positif. Ia berujar,“Dengan format baru ini, nampaknya kerja akan menjadi lebih sistematis. Kita lihat saja penerapannya seperti apa.”Rangkaian acara itu pun ditutup dengan tur mengelilingi show room Gama Press. [Khalimatu Nisa]

0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua...

Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam...

Tantangan Konservasi dan Pelestarian Lingkungan dalam Diskusi Ekspedisi...

LBH Yogyakarta Ungkap Intimidasi Aparat Pasca-Aksi Agustus di...

Diskusi dan Perilisan Zine Maba Sangaji Basuara, Tilik...

Diskusi Buku dan Budaya, Soroti Peran Sastra Melawan...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Tilik Relasi Kolonial di Papua dalam Diskusi Papua Bukan Tanah Kosong

    November 24, 2025
  • Diskusi Pendidikan dan Demokrasi, Ungkap Gagalnya Pendidikan dalam Sikapi Diskriminasi

    November 24, 2025
  • Kota Batik yang Tenggelam

    November 21, 2025
  • Titah AW: Jurnalisme Bisa Jadi Kanal Pengetahuan Lokal

    November 21, 2025
  • Membumikan Ilmu Bumi

    November 21, 2025

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Moral Tanpa Tuhan

Sampah Kota Ditopang Swadaya Warga

Berebut Gunungkidul

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM