Balairungpress
  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
Pos Teratas
Masyarakat Perlukan Kesadaran Kolektif untuk Menegakkan HAM
Tidak Ada “Perempuan” dalam Kongres Perempuan Nasional
Membedah Metode Jakarta, Strategi Amerika Membantai Kaum Progresif
Mahasiswa UGM Peringati September Hitam atas Sejarah yang...
Katakan Saja Kebijakan Agraria, Bukan Reforma Agraria
DPRD Kota Yogyakarta Menjamin PKL Malioboro Terlibat dalam...
Keblinger Kapitalisme Hijau
Memoar Memori Musik Populer Indonesia
Hidup Mati setelah Relokasi
Audiensi Tak Memberikan Solusi bagi PKL Malioboro

Balairungpress

  • REDAKSI
    • KILAS
    • ALMAMATER
    • LAPORAN UTAMA
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
  • NALAR
    • WAWASAN
    • KAJIAN
  • REHAT
    • ARSIP
    • BUKU
    • FILM
    • OPINI
    • SASTRA
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • INFOGRAFIS
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
  • PIPMI
    • Direktori
    • Suplemen
    • PUBLIKASI
  • ENEN
  • IDID
ALMAMATER

Eropa dalam Kata

Juli 25, 2010

Sabtu  (24/7) lalu, dua penulis buku perjalanan berhasil menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung Cafe MOMENTO.Kedua penulis, Matatita dan Andrei Budiman, hadir sebagai narasumber dalam helatan bertajuk “travel writing & sharing info backpacking EROPA”. Acara yang bertujuan berbagi informasi tentangbackpacking dan travel writing ini diselenggarakan oleh forum Sembari Minum Kopi (SMK) dan komunitas Backpacker Dunia (chapter Yogyakarta).

Obrolan sore ini sendiri dibagi menjadi dua sesi: sesi sharing dan sesi travel writing. Sesi sharing dibuka melalui impresi Matatita terhadap peninggalan sejarah dan kebudayaan di Eropa. “Ketika sudah berada disana (Eropa), saya menjadi tersentuh menjaga yang ada disini (Indonesia),” tutur penulis buku TALES from the ROAD itu. Dalam empat puluh lima menit berikutnya, ia berbagi pengalamannya yang juga akan ia tuangkan dalam buku keduanya, “EUROTRIP safe & fun”.

Setelah lima puluh menit Matatita dibiarkan bercerita solo, hadirlah Nancy Margaretha dan Andrei Budiman yang ikut urun rembuk. Nancy Margaretha, Country Ambassador untuk Indonesia dari couchsurfing—komunitas backpacker dunia—berbagi cerita tentang cara mendapatkan akomodasi yang murah. Ia memaparkan kemudahan akomodasi dengan sistem couchsurfing, yang mengandalkan proses bertamu dan menginap di rumah anggota komunitas backpacker sedunia. Sedangkan Andrei Budiman menegaskan bahwa bukan hanya orang pintar yang bisa pergi ke Eropa. “Tidak semua orang yang mendapat beasiswa (ke luar negeri) itu pintar, rasa percaya diri juga diperlukan,” ujarnya.

Pengarang novel Travellous itu menguatkan pernyataannya dengan bercerita tentang pengalaman pertamanya ke Eropa—saat sesi travel writing dimulai. Ia bercerita bahwa ia dapat pergi ke Eropa dengan uang terbatas, meski ia harus rela bermalam di bandara. “Saya bukanlah orang terorganisir secara baik, saya tidak pernah merencanakan perjalanan saya,” ungkap Andrei. Moderator travel writing sore itu, Nicholas Warouw, menganggap hal itu sebagai salah satu unsur kelebihan Andrei dalam hal travel writing. “Spontanitas, itulah yang menjadi kunci Andrei mendapat pengalaman-pengalaman unik dalam perjalanan,” sambung Nicholas.

Sesi travel writing sore itu diakhiri dengan pembagian hadiah untuk para penanya. Di akhir sesi Matatita mengemukakan pendapatnya tentang tujuan acara ini. “Forum ini untuk ngomporinteman-teman agar lebih tertantang melakukan travelling, jangan terlalu berat di pertimbangan,” tegasnya. Andrei juga menambahkan bahwa jangan merasa takut untuk melakukan pengembaraan. “Semakin kalian sering travelling ke luar negeri, kalian akan semakin mencintai negara kalian sendiri,” pungkasnya. [Ape]

andrei budimanbackpackercouchsurfingmatatitanancy margarethasembari minum kopi
3
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

SSPU Tetap Jalan, Aksi Tolak Uang Pangkal Hasilkan...

Habis SSPI, Terbitlah SSPU dalam Dialog Panas Mahasiswa...

Bebani Mahasiswa dengan Biaya Mahal, UGM Bersembunyi di...

Penerapan Uang Pangkal, Neoliberalisasi Berkedok Solusi

Pedagang Kaki Lima Stasiun Wates Digusur Tanpa Dasar...

Aliansi Solidaritas untuk Wadas Kecam Represifitas Aparat dan...

Berikan Komentar Batal Membalas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pos Terbaru

  • Masyarakat Perlukan Kesadaran Kolektif untuk Menegakkan HAM

    Oktober 2, 2023
  • Tidak Ada “Perempuan” dalam Kongres Perempuan Nasional

    September 30, 2023
  • Membedah Metode Jakarta, Strategi Amerika Membantai Kaum Progresif

    September 30, 2023
  • Mahasiswa UGM Peringati September Hitam atas Sejarah yang Kelam

    September 28, 2023
  • Katakan Saja Kebijakan Agraria, Bukan Reforma Agraria

    September 24, 2023

Jurnal Balairung Vol. 2 No. 2 (2020)

Infografis

Yu Par, Legenda Kantin bonbin

Menyambut Coming Out Age dengan Berubah Menjadi Panda

Spesies Invasif

Polisi Virtual

Fasilitas Mahasiswa Penyandang Disabilitas di UGM Belum Maksimal

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest

Ads

Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • AWAK
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2022 BPPM BALAIRUNG UGM